Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Pengudusan Tahap Kedua

Kidung #209
 

      Pengudusan adalah aspek lain yang penting dari keselamatan sempurna Allah, dan merupakan suatu aspek pengalaman kita dalam menikmati keselamatan sempurna Allah.


I. MAKNA PENGUDUSAN

      "Kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus" (Im. 10:10).

      Pengudusan, dalam bahasa Ibrani Perjanjian Lama atau bahasa Yunani Perjanjian Baru, teruta-ma berarti penyisihan. Jadi, dikuduskan (dijadi-kan kudus) dalam Alkitab berarti disisihkan dari hal-hal yang biasa dan umum. Kudus adalah keadaan sifat Allah, yang tidak hanya tanpa dosa dan kejahatan, tetapi juga berbeda dari semua-nya dan lain dari yang biasa. Maka, setiap kali Alkitab menyebut Allah dan hal-hal mengenai Allah atau milik Allah, semuanya disebut kudus. Setiap orang, benda, atau perkara yang bukan bagi Allah atau bukan milik Allah, adalah umum.


II. PENGUDUSAN TAHAP KEDUA

      "Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan" (1 Kor. 6:11).

      Menurut wahyu dalam Alkitab, pengudusan dalam keselamatan Allah terbagi menjadi tiga tahap di dalam kita: pertama adalah bagi perto-batan kita, kedua bagi pembenaran kita, dan ketiga bagi pengubahan kita. Ayat yang kita kutip di atas mengacu kepada tahap kedua, yaitu sesudah pencucian dan sebelum pembenaran. Jadi, pengudusan tahap kedua menyusul pencu-cian dosa, dan mendatangkan pembenaran.


III. PENGUDUSAN POSISI

      "Memperoleh pengampunan dosa . . . untuk orang-orang yang dikuduskan" (Kis. 26:18).

      Dalam tahap kedua, pengudusan yang kita alami dalam keselamatan sempurna Allah adalah pengudusan secara posisi dan watak. Pengudu-san secara posisi adalah suatu fakta, posisi yang dikuduskan, yang kita terima dalam Kristus ketika kita percaya.


A. Melalui Satu Kali Persembahan Tubuh Kristus

      "Kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya ..." (Ibr. 10:10).

      Pengudusan posisi ini telah rampung oleh persembahan tubuh Kristus, sekali untuk selama-lamanya, sebagai kurban penghapus dosa, untuk menyisihkan kita.


B. Melalui Darah Yesus

      "Yesus . . . menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri" (Ibr. 13:12).

      Pengudusan posisi ini juga kita dapatkan melalui darah penebusan Kristus yang dicucur-kan di atas salib. Begitu kita ditebus dengan darah Tuhan, kita disisihkan dari dunia, meneri-ma posisi yang dikuduskan.


C. Melalui Dipanggil

      "Mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil" (1 Kor. 1:2).

      Pengudusan secara posisi kita peroleh sebagai hasil terpanggilnya kita oleh Allah. Ketika kita diselamatkan dan dipanggil oleh Allah, kita disisihkan oleh Allah menjadi orang kudus. Hal ini adalah perkara posisi. Memang, kita juga menerima hayat kudus Allah ketika kita disela-matkan dan dilahirkan kembali, tetapi hayat kudus ini belum tertampil menjadi pengalaman pengudusan kita.


IV. PENGUDUSAN SIFAT

      Pengudusan watak adalah pengudusan yang tertampil dari dalam kita sebagai hasil pertum-buhan hayat yang kita terima melalui percaya ke dalam Kristus.


A. Melalui Sang Pengudus

      "Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan..." (Ibr. 2:11).

      Kristus itu kudus, dan Ia pun Yang mengudus-kan kita. Ia dan kita berasal dari Allah Bapa. "Berasal dari" menunjukkan, bahwa pengudusan ini berasal dari hayat ilahi Allah Bapa yang ada di dalam Putra-Nya dan di dalam kita. Kristus dan kita memiliki hayat yang sama (Kol. 3:4) dan sifat yang sama. Allah dalam Kristus menyalurkan hayat dan sifat ilahi-Nya ke dalam kita, sehingga kita dapat menjadi orang yang berbagian dalam sifat ilahi-Nya (2 Ptr. 1:4), dan dengan demikian menempuh hidup yang dikuduskan dengan hayat ilahi dan sifat kudus-Nya di dalam kita.


B. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus

      "Kamu telah dikuduskan . . . dalam nama Tuhan Yesus Kristus" (1 Kor. 6:11).

      Pengudusan yang disebutkan di sini bukanlah pengudusan yang kita peroleh secara objektif dalam posisi kita melalui darah Tuhan. Sebalik-nya, pengudusan ini kita alami secara subjektif dalam watak kita dalam nama Tuhan. Berada dalam nama Tuhan adalah berada dalam persona-Nya, yaitu berada dalam kesatuan organik dengan Dia melalui iman. Sesungguhnya, ini berarti di dalam diri-Nya. Ketika kita beroleh selamat, menyeru nama Tuhan Yesus, kita segera berada dalam nama-Nya, dalam persona-Nya yang hidup.


 C. Dalam Roh Allah -- Roh itu

      "Kamu telah dikuduskan . . . dalam Roh Allah kita" (1 Kor. 6:11).

      Kita dikuduskan dalam watak dengan berada dalam Roh Allah. Ayat di atas mengatakan, bah-wa kita dikuduskan bukan hanya dalam nama Tuhan Yesus, tetapi juga dalam Roh Allah. Nama Tuhan Yesus Kristus tidak lain adalah persona-Nya, dan persona-Nya adalah Roh itu. Nama Tuhan dan Roh-Nya tidak dapat dipisahkan. Ketika kita menyeru nama Tuhan, Tuhan menca-pai kita dengan Roh itu. Karena Roh itu adalah Roh kekudusan (Rm. 1:4), ketika kita bersatu dengan Tuhan, kita mengalami pekerjaan pengudusan Roh itu dan dikuduskan secara subjektif, dalam sifat.


V. CARA DIKUDUSKAN

  1. Dengan percaya ke dalam Kristus--"Karena percaya ke dalam-Ku [Kristus] . . . orang-orang yang dikuduskan" (Kis. 26:18; Tl.).
          Untuk dikuduskan dan dengan demikian disisihkan bagi Allah, mula-mula kita harus percaya ke dalam Kristus. Kristus mengalirkan darah-Nya demi penebusan untuk membeli kita (1 Kor. 6:20) agar Ia dapat menguduskan kita (Ibr. 13:12). Jika kita ingin berbagian dalam fakta ini, kita harus percaya ke dalam Dia dan bersatu dengan-Nya.
     
  2. Dengan berada dalam Kristus -- ". . . dikuduskan dalam Kristus Yesus" (1 Kor. 1:2).
          Dengan percaya ke dalam Kristus, kita masuk ke dalam-Nya untuk bersatu dengan-Nya. Karena Dia sendiri adalah kudus (Luk. 1:35), begitu kita ada dalam-Nya dan bersatu dengan-Nya, kita disisihkan untuk menjadi kudus. Kristus adalah unsur dan lingkungan yang dalam-Nya kita disisihkan, dikuduskan bagi Allah.


VI. SARANA PENGUDUSAN

  1. Hayat -- Kristus -- "Yang [Kristus] oleh Allah telah menjadi . . . bagi kita . . . menguduskan" (1 Kor. 1:30).
          Ayat ini menunjukkan, bahwa pengudusan tidak lain adalah Kristus. Dengan percaya ke dalam-Nya, Kristus masuk ke dalam kita menjadi hayat kita. Hayat ini kudus dan dapat membuat kita menempuh hidup yang kudus.
     
  2. Terang -- Firman Kudus -- "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; Firman-Mu itulah kebenaran" (Yoh. 17:17).
          Untuk membuat kita kudus, Allah memberi kita hayat di batin dan firman kudus di luar. Firman kudus adalah kebenaran yang dapat menguduskan kita. Hayat Allah di dalam kita dengan sifat kudusnya menuntut kita kudus; firman kudus Allah, sebagai terang dan bimbing-an yang menguduskan di luar, mengajar kita kudus. Keduanya bersama-sama menguduskan kita dari luar dan dalam.
     
  3. Kekuatan -- Roh Kudus -- ". . . yang disucikan oleh Roh Kudus" (Rm. 15:16).
          Untuk membuat kita kudus, Allah juga memberi kita Roh Kudus sebagai kekuatan pengudusan kita. Ketiga hal ini -- hayat Kristus, terang firman kudus, dan kekuatan Roh Kudus -- bekerja sama menguduskan kita.


Diskusi:

  1. Apa makna pengudusan? Jelaskan!
  2. Bagaimana kita memperoleh pengudusan secara posisi? Jelaskan!
  3. Bagaimana kita memperoleh pengudusan secara watak? Jelaskan!
  4. Bagaimana cara agar kita bisa dikuduskan dan apakah yang menguduskan kita? Jelaskan!
  5. Bagikan pengalaman bagaimana Allah menguduskan anda!
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru