Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 4:11-12a
“Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang‑tukang bangunan ‑ yaitu kamu sendiri ‑ namun Ia telah menjadi batu penjuru. Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia,…”
Perkataan dalam ayat di atas diucapkan Tuhan Yesus juga dalam Matius 21:42 dan dikutip dari Mazmur 118:22. Perkataan ini di satu sisi menyingkapkan penolakan pemimpin-pemimpin Yahudi, namun di sisi lain menjunjukkan penghormatan Allah terhadap Dia bagi pembangunan tempat kediaman Allah di tengah-tengah umat-Nya di bumi. Melalui perkataan ini Petrus belajar mengenal Tuhan sebagai batu berharga yang dihormati Allah, seperti ketika dia menjelaskan tentang Tuhan dalam surat kirimannya yang pertama (1 Ptr. 2:4-7). Petrus mengutip perkataan ini menunjukkan bahwa dia memberitakan Kristus bukan hanya karena mengenal Sang Penyembuh ini hanya sebagai Hamba Allah, Yang Kudus, Yang Benar, Perintis Kehidupan, Nabi, dan keturunan yang melaluinya semua bangsa di bumi akan diberkati, namun Petrus juga mengenal Dia sebagai batu bagi pembangunan Allah.
Allah berinkarnasi untuk menjadi batu bagi pembangunan tempat kediaman universal‑Nya, tetapi para pemimpin Yahudi, yang adalah tukang‑tukang bangunan, telah membuang batu ini. Walaupun demikian, Allah membuat Dia menjadi batu penjuru. Semakin para pemimpin Yahudi itu menolak Dia, Allah semakin memakai Dia. Pertama, Dia adalah batu biasa. Tetapi setelah penolakan oleh para pemimpin Yahudi, Allah di dalam kebangkitan membuat Dia menjadi batu penjuru. Pada mulanya Dia adalah batu biasa. Kemudian para pemimpin Yahudi menolak Dia dengan membunuh Dia. Tetapi Allah menghormati Dia dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan membuat Dia menjadi batu khusus, batu penjuru, batu utama yang menggabungkan dinding‑dinding dari suatu bangunan. Kristus adalah batu penjuru tempat kediaman Allah.
Kristus yang sedemikian ini adalah satu-satunya keselamatan bagi orang dosa. Menurut 4:12, batu ini adalah Dia yang di dalamnya kita dapat diselamatkan. Maka, Dia adalah Batu‑Penyelamat. Sebagai Batu‑Penyelamat, Dia itu kokoh padat, kuat, dan dapat diandalkan. Kita dapat mengandalkan Dia dan berdiri di atas-Nya. Batu ini adalah batu karang, batu pondasi, dan batu penjuru. Dalam Zakharia 4:7 kita nampak bahwa Dia bahkan adalah batu utama. Kristus adalah bahan bagi pembangunan Allah. Pembangunan Allah seluruhnya berasal dari Kristus.
Haleluya! Di dalam nama yang unik di bawah kolong langit ini, yaitu nama yang diremehkan dan ditolak pemimpin-pemimpin Yahudi, tetapi dihormati dan ditinggikan Allah (Flp. 2:9-10) setiap orang yang menerima-Nya pasti diselamatkan. Ada kabar yang lebih sukacita lagi yaitu tidak hanya diselamatkan dari dosa, dosa-dosa, satan, dunia dan segala perkara negatif lainnya. Namun, sebagai Batu-Penyelamat, orang-orang yang diselamatkan juga berbagian dalam pembangunan rumah Allah, diubah menjadi batu-batu yang hidup (1 Ptr. 2:5). Sungguh ajaib! Inilah aspek lain dari Yesus Kristus. Terbuka pada-Nya, terima Dia menjadi Juruselamat, maka Dia sekaligus akan menjadi Batu-Penyelamat bagi kita. Haleluya!
- Firman Hayat Itu
- Allah Yang Mahamulia
- Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
- PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
- Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
- Teladan Tuhan
- Menghasilkan Banyak Buah
- Tuhan, Marilah dan Lihatlah
- Peringatan Akan Hari Itu
- Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
- Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
- Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
- Sejarah di balik perayaan natal
- Buanglah ragi yang lama itu!
- Pemuliaan