Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Pendamaian & Perujukan

Kidung #240
 

      Dalam keselamatan sempurna Allah ada hal pendamaian dan perujukan; yaitu, Allah mendamaikan kita yang dulu bermasalah dengan-Nya, dan merujukan diri-Nya dengan kita, yang pernah jadi musuh-Nya. Ketika kita percaya Tuhan dan beroleh selamat, kita memperoleh dan menikmati kedua hal itu.
 

I. PENDAMAIAN

      ". . . Anak-Nya [Allah] sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1 Yoh. 4:10).

      Ketika kita berdosa melawan Allah, kita memiliki dosa di hadapan-Nya, hal ini membuat kita bermasalah terhadap Allah. Sebab itu, Tuhan Yesus tidak hanya mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban penebus dosa di atas salib (Yes. 53:10) untuk menebus kita dari dosa-dosa kita di hadapan Allah, tetapi juga menjadi pendamaian kita untuk memenuhi tuntutan masalah kita dengan Allah.


A. Makna Pendamaian

      "Dialah [Kristus] pendamaian untuk segala dosa kita" (1 Yoh. 2:2).

      Dosa kita memisahkan kita dengan Allah dan merintangi persekutuan kita dengan-Nya. Dosa kita membuat kita bermasalah dengan Allah. Karena itu, kita memerlukan Tuhan Yesus sebagai kurban pendamaian untuk memuaskan tuntutan Allah.


B. Perampungan Pendamaian

      "Ia . . . mendamaikan dosa seluruh bangsa" (Ibr. 2:17).

      Ketika Tuhan Yesus merampungkan penebusan bagi kita di atas salib, Ia juga merampungkan pendamaian bagi kita. Ia telah menderita maut dan mencucurkan darah untuk membereskan dosa-dosa yang membuat kita bermasalah dengan Allah. Hal ini membuat kita dengan Allah, Allah dengan kita, berdamai.


C. Penerapan Pendamaian

      "Kristus Yesus [yang menebus] telah ditentukan Allah menjadi tutup pendamaian [tutup tabut] melalui iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya" (Rm. 3:25; Tl.).

      Di atas salib, Kristus merampungkan pendamaian bagi kita melalui penebusan-Nya. Ia sendiri menjadi pendamaian kita, yang dalam Perjanjian Lama dilambangkan dengan tutup tabut di dalam ruang Mahakudus, tempat Allah menyatakan rahmat-Nya kepada manusia. Dengan Kristus sebagai tutup pendamaian, Allah dapat menerapkan pendamaian yang Kristus rampungkan terhadap orang-orang yang percaya Kristus dan mendekati Allah. Hal itu menghapuskan masalah antara Allah dengan manusia yang disebabkan oleh dosa.
 

II. PERUJUKAN

      "Allah medamaikan [merujukkan] dunia dengan diri-Nya" (2 Kor. 5:19).

      Setelah pendamaian, perujukan dengan Allah segera menyusul dan sampai kepada kita melalui pendamaian. Pendamaian yang Tuhan Yesus rampungkan melalui penebusan-Nya merujukkan kita dengan Allah.


A. Makna Perujukan

      Dirujukkan dengan Allah secara harfiah berarti mengalami perubahan besar terhadap Allah. Dalam kejatuhannya, manusia berontak melawan Allah, bermasalah dengan Allah, menentang Allah (Kol. 1:21) dan menjadi musuh Allah (Rm. 5:10). Karena itu, manusia memerlukan perubahan sikap yang besar terhadap Allah; yaitu, dia perlu dirujukkan dengan Allah melalui penebusan Kristus.
 

B. Perampungan Perujukan

      "Semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan [merujukkan] kita dengan diri-Nya, dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian [perujukan] itu kepada kami" (2 Kor. 5:18-19).

      Karena Allahlah kita dapat rujuk dengan-Nya. Allah merujukkan kita dengan diri-Nya melalui Kristus dan di dalam Kristus. Maka, perujukan sepenuhnya merupakan pekerjaan Allah.

      "Dan oleh Dialah [Kristus] Allah memperdamaikan [merujukkan] segala sesuatu dengan diri-Nya . . . sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus" (Kol. 1:20).

      Dengan mencucurkan darah-Nya di atas salib, di satu pihak, Kristus mengadakan pendamaian untuk kepentingan kita, merujukkan kita dengan Allah, dan di pihak lain, Ia merampungkan hal yang sama bagi kepentingan Allah, karena Allahlah yang mengadakan pendamaian bagi kita melalui Kristus.
 

C. Hasil Perujukan

  1. Damai terhadap Allah -- "Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah melalui Tuhan kita, Yesus Kristus" (Rm. 5:1).
          Berdamai adalah hidup dalam damai. Semula kita adalah orang-orang berdosa yang bermasalah dengan Allah. Kita tidak berdamai dengan Allah, dan tidak hidup dalam damai dengan Allah. Namun karena kita telah dirujukkan dengan Allah melalui penebusan dan pendamaian Kristus, kini kita rujuk terhadap Allah dan menikmati damai bersama-Nya.
     
  2. Bermegah di dalam Allah -- "Kita malah bermegah dalam Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab melalui Dia kita telah menerima perujukan itu" (Rm. 5:11; Tl.).
          Secara harfiah, kata "bermegah" di sini mencakup arti bersukacita, bersorak riang, memuji, dan dipenuhi dengan rasa bangga. Karena kita telah dirujukkan dengan Allah melalui Tuhan Yesus Kristus dan telah memperoleh Allah, maka Allah pun menjadi bagian kita yang kekal. Kita dapat menikmati-Nya, bermegah, bersukacita, bersorak riang, memuji, dan penuh bangga di dalam-Nya, yaitu "kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita" (Rm. 5:3), dan kita "bermegah dalam pengharapan kemuliaan Allah" (Rm. 5:2).
     
  3. Diselamatkan di dalam hayat -- "Kita, yang sekarang telah diperdamaikan [dirujukkan], pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya" (Rm. 5:10).
          Dengan dirujukkan dengan Allah, kita dibawa ke dalam hayat Kristus. Akibatnya, kita dapat diselamatkan di dalam hayat Kristus, yaitu diselamatkan oleh hayat Kristus dari hal-hal negatif, dilepaskan dari dosa-dosa yang merintangi kita, dari dunia dan perampasannya, dari daging, dari temperamen, dari sifat, dan dari ego serta manusia alamiah kita.


D. Langkah Kedua Perujukan

      "Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu [kaum beriman]: Berilah dirimu didamaikan [dirujukkan] dengan Allah" (2 Kor. 5:20).

      Teks sebelum ayat di atas mengatakan, Allah merujukkan dunia dengan diri-Nya. Hal itu telah kita lihat. Dalam ayat di sini, Allah menyuruh kaum beriman yang telah dirujukkan, untuk terus dirujukkan dengan-Nya. Jadi, ada dua langkah dalam hal kita dirujukkan sepenuhnya dengan Allah. Yang pertama, ketika kita berdosa, kita dirujukkan dengan Allah, dilepaskan dari dosa-dosa dan dibenarkan oleh Allah. Yang kedua, ketika kita masih hidup dalam hayat alamiah setelah kita beroleh selamat, kita dirujukkan dengan Allah, dilepaskan dari daging, menjadi kebenaran Allah.
 

Diskusi:

  1. Mengapa manusia perlu dirujukkan dengan Allah.
  2. Bagaimana Allah merampungkan perujukan manusia kepada diri-Nya sendiri?
  3. Jelaskan dengan singkat hubungan antara perujukan dan pendamaian.
  4. Jelaskan mengenai dua langkah kita sepenuhnya dirujukkan dengan Allah.
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru