Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Cara menikmati keselamatan Allah - Termasuk pengudusan tahap pertama

Kidung #726
 

      Menurut wahyu ilahi di dalam Alkitab, jelas ada tiga langkah yang menyusun cara menikmati keselamatan sempurna Allah.
 

I. PENGUDUSAN ROH KUDUS

      "Orang-orang yang dipilih sesuai dengan pengenalan diri Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya" (1 Ptr. 1:2; Tl.).

      Menurut pengalaman kita terhadap keselamatan sempurna Allah, pengudusan Allah Roh adalah langkah pertama dalam menikmati keselamatan sempurna Allah. Allah Bapa memilih kita dalam kekekalan lampau menurut pengenalan diri-Nya. Setelah kita dilahirkan, Allah Roh datang menguduskan kita dari dunia, menurut pilihan Bapa, agar kita dapat menikmati penebusan Allah Putra.
 

II. PERTOBATAN KITA

      "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mrk. 1:15).

      Perkataan di atas memberi tahu kita untuk menikmati keselamatan sempurna Allah, kita harus bertobat dan percaya kepada Injil; yaitu kita harus menerima keselamatan Allah. Jadi, pertobatan kita adalah langkah kedua dalam kenikmatan kita akan keselamatan sempurna Allah.
 

      "Menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat . . . satu orang berdosa yang bertobat . . . ia menyadari keadaannya" (Luk. 15:8, 10, 17).

      Potongan Alkitab ini menunjukkan, bahwa karena penerangan dan penyingkapan Roh Kudus di dalam kita, kita yang berdosa ini sadar dan bertobat. Roh Kudus menerangi dan menyingkapkan kita secara batini untuk menguduskan kita dari dunia, membuat kita berbalik kepada Tuhan dan menerima keselamatan sempurna Allah.
 

      "Bertobat dan berbalik kepada Allah" (Kis. 26:20).

      Pertobatan secara harfiah berarti perubahan dalam pikiran yang menghasilkan penyesalan dan mengakibatkan perubahan tujuan.
 

      "Memberitakan baptisan tobat . . . persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan . . . akan melihat keselamatan yang dari Tuhan" (Luk. 3:3-6).

      Ketika kita bertobat dan percaya kepada Tuhan, pertobatan kita meluruskan segala yang berliku-liku serta meratakan segala yang berlekuk-lekuk di dalam hati kita, menjadikan seluruh diri kita lurus dan rata bagi Allah, hingga Ia bisa masuk dan menggenapkan keselamatan sempurna-Nya.
 

III. PERCAYA DAN DIBAPTISNYA KITA

A. Percaya

      "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mrk. 1:15).

      Perkataan di atas memberitahu kita, bahwa untuk menikmati keselamatan Allah, kita harus bertobat dan percaya. Di pihak negatifnya, ketika kita bertobat, kita menyesali dan mengakui dosa-dosa kita untuk membereskan dan meluruskan keadaan kita yang jatuh dan jauh dari Allah. Di pihak positifnya, ketika kita percaya, kita percaya ke dalam Kristus dan menerima Allah ke dalam kita, agar kita memiliki Dia dan hayat kekal-Nya.
 

      "Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya . . . beroleh hidup [hayat] yang kekal" (Yoh. 3:16).

      Ketika kita percaya Tuhan, kita percaya ke dalam Tuhan agar kita disatukan dengan-Nya dalam hayat kekal Allah untuk menikmati keselamatan sempurna yang Allah siapkan di dalamnya.
 

      "Namun semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya" (Yoh. 1:12).

      Percayanya kita ke dalam Kristus membuat kita berada di dalam Kristus; dengan menerima Kristus, kita membuat-Nya berada di dalam kita. "Di dalam Kristus" adalah awal penyatuan kita dengan-Nya, yang memberi kita kedudukan dan suasana untuk menikmati keselamatan sempurna Allah. Kristus di dalam kita adalah lanjutan dari penyatuan itu, yang selanjutnya memberi kita pengalaman dan unsur-unsur kenikmatan akan keselamatan sempurna Allah.
 

      "Kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman yang sama yang berharga dalam keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2 Ptr. 1:1; Tl.).

      Ketika kita mendengar dan percaya Injil, Roh Kudus yang menguduskan kita dan yang mendorong kita bertobat, membawakan Kristus ke dalam kita, di satu pihak, sebagai warisan yang kita terima dari Allah, di lain pihak, menjadi iman yang olehnya kita diberi dan telah menerima warisan Allah. Keduanya adalah bagian yang Allah berikan kepada kita, yaitu bagian kaum saleh dari Allah (Kol. 1:12).
 

B. Dibaptis

      "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan" (Mrk. 16:16).

      Percaya dan dibaptis bukan dua langkah, melainkan satu langkah yang memerlukan kedua kaki kita. Keduanya diperlukan untuk melengkapi satu langkah. Percaya adalah realitas batini dari masuknya kita ke dalam Kristus, dan dibaptis adalah pengakuan luaran, kesaksian, tanda, dan pernyataan masuknya kita ke dalam Kristus.
 

      "Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus" (Gal. 3:27).

      Melalui iman dan baptisan kita masuk ke dalam Kristus secara utuh dan konkrit, mengenakan Kristus sebagai kebenaran yang kita peroleh dengan percaya ke dalam-Nya. Demikianlah kita menjadi pewaris Allah (Luk. 15:21-23) yang mewarisi Kristus Allah sebagai warisan kita (Gal. 3:29).
 

      "Kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya" (Rm. 6:3); ". . . dengan Dia [Kristus] kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan" (Kol. 2:12).

      Kita mati bersama-Nya dalam kematian-Nya dan dengan demikian terlepas dari segala hal milik ciptaan lama. Kita pun bangkit bersama-Nya dalam kebangkitan-Nya untuk memasuki segala sesuatu dari ciptaan baru.
 

      "Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya [dari air] yaitu baptisan - maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah - melalui kebangkitan Yesus Kristus" (1 Ptr. 3:21).

      Seperti air bah menyelamatkan keluarga Nuh dari angkatan yang rusak (Kel. 6:11, 17), baptisan menyelamatkan kita dari dunia yang rusak. Baptisan bukanlah penanggalan kenajisan daging, melainkan permohonan hati nurani yang baik terhadap Allah.
 

Diskusi:

  1. Menurut pengalaman, apakah langkah pertama menikmati keselamatan sempurna Allah?
  2. Apakah arti bertobat? Bagaimana kita bisa bertobat?
  3. Apakah arti percaya? Apakah yang terjadi ketika kita percaya ke dalam Kristus dan Kristus di dalam kita?
  4. Jelaskan mengenai percaya dan dibaptis adalah langkah agar kita menikmati keselamatan sempurna Allah.
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru