Kidung #359
Setelah kita percaya dan dibaptis ke dalam Kristus, kita memiliki hubungan hayat dengan Kristus dan disatukan dengan-Nya. Disatukannya kita dengan Kristus berdasarkan pada disatukan-nya Dia dengan kita terlebih dulu. Jadi, pertama-tama kita harus melihat bagaimana Dia disatukan dengan kita, kemudian melihat bagaimana kita disatukan dengan Dia.
I. Kristus Disatukan Dengan Kita
A. Melalui Menjadi Daging
"Firman itu [Allah] telah menjadi daging" (Yoh. 1:14; Tl.).
Kristus adalah Firman Allah, juga adalah Allah sendiri (Yoh. 1:1). Langkah pertama yang ditem-puhnya untuk menyatukan diri-Nya dengan manusia adalah menjadi daging, yaitu menjadi manusia yang bertubuh daging. Sebagai Allah, la mengenakan tubuh manusia dengan sifat manusia untuk bersatu dengan manusia, menjadi Allah-manusia. Inilah awal bersatunya Dia dengan manusia.
B. Membawa Manusia Melewati Kematian, Kebangkitan, dan Kenaikan
"Aku telah disalibkan dengan Kristus" (Gal. 2:19); "Manusia lama kita telah turut disalibkan" (Rm. 6:6); ". . . telah mati bersama-sama dengan Kristus" (Kol. 2:20).
Ayat-ayat di atas menunjukkan kepada kita, bahwa dalam penyalibannya, Kristus membawa kita bersama-Nya melewati kematian salib.
"Kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus" (Kol. 3 : 1).
Ayat di atas menunjukkan, bahwa dalam kebangkitan-Nya, Kristus juga membawa kita bersama-Nya ke dalam kebangkitan.
"Di dalam Kristus Yesus . . . memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga” (Ef. 2:6).
Ayat di atas menunjukkan kepada kita, bahwa dalam kenaikan-Nya ke surga, Kristus juga mem-bawa kita bersama-Nya naik ke surga. Kristus dapat membawa kita menempuh kematian, kebangkitan, dan bahkan kenaikan, karena Dia bersatu dengan kita.
C. Hidup dan Berumah di dalam Kita
"Kristus ada di dalam kamu" (Rm. 8:10).
Pertama-tama Kristus menjadi daging untuk bersatu dengan kita, kemudian la membawa kita menempuh kematian, kebangkitan, dan kenaikan. Setelah la merampungkan penebusan kekal Allah melalui langkah-langkah tersebut, la masuk ke dalam kita untuk lebih dalam menyatukan diri-Nya dengan kita, menerapkan segala yang telah dirampungkan-Nya sebagai keselamatan penuh dari Allah. Untuk maksud tersebut, la menjadi Orang yang ada di dalam kita dan bersatu padu dengan kita.
"Kristus yang hidup di dalam aku" (Gal. 2:20).
Ketika masuk ke dalam kita dan bersatu dengan kita, Kristus tidak hanya ada di dalam kita, juga hidup di dalam kita; artinya, la menempuh hidup di dalam kita.
"Kristus tinggal [berumah] di dalam hatimu" (Ef. 3:17).
Ketika Kristus bersatu dengan kita di dalam, Ia menempuh hidup-Nya di dalam kita, la pun ingin berumah di dalam hati kita. Maksudnya, la ingin menjenuhi setiap bagian diri kita, berbaur dengan kita menjadi satu. Ini menunjukkan, la akan menyatukan diri-Nya dengan kita semaksimal mungkin.
II. Kita Bersatu Dengan Kristus
A. Melalui Percaya dan Dibaptis
". . . percaya kepada-Nya [Kristus]" (Kis. 10:43); ". . . dibaptis dalam Kristus" (Gal. 3:27).
Asalnya kita lahir dalam Adam, terpisah dari Kristus (Ef. 2.12). Melalui percaya dan dibaptis, kita telah masuk ke dalam Kristus. Itulah awal pengalaman kita bersatu dengan Kristus.
B. Melalui Urapan Allah
"Sebab Dia yang telah meneguhkan kami [para rasul] bersama-sama dengan kamu [kaum beriman] di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi [dengan Roh Kudus]" (2 Kor. 1:21).
Ketika kita percaya Tuhan dan dibaptis, Allah menaruh Roh-Nya ke dalam kita dan mengurapi kita dengan teguh menyatukan kita kepada Kristus. Di satu pihak, kitalah yang percaya dan dibaptis ke dalam Kristus; di pihak lain, Allahlah yang menyatukan kita kepada Kristus melalui kita dengan Roh-Nya.
C. Menjadi Ciptaan Baru dalam Kristus
". . . di dalam Kristus" (2 Kor. 12:2); ". . . di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru" (2 Kor. 5:17).
Melalui percaya dan dibaptis ke dalam Kristus, kita menjadi manusia ciptaan baru dalam Kristus. Kita menjadi manusia sedemikian ini karena bersatu dengan Kristus dalam pengalaman kita.
D. Tinggal di dalam Kristus
"Tinggallah di dalam Aku [Kristus] (Yoh 15:4); "Tinggal di dalam Dia [Kristus]" (1 Yoh. 2:28).
Setelah kita masuk ke dalam Kristus untuk menjadi ciptaan baru di dalam Dia, kita harus tetap di dalam Dia dan tinggal di dalam Dia, menganggap-Nya sebagai tempat kediaman dan tempat perhentian kita. Di dalam Kristus, kita menikmati Dia sebagai segala sesuatu kita. Kita menikmati Dia sebagai hayat dan suplai hayat kita, sebagai damai, hiburan, dukungan, pimpinan, suka cita, dan harapan yang kita perlukan untuk menempuh hidup surgawi, rohani, kudus, menang, dan unggul, sehingga kita dapat menjadi orang-orang yang unggul, mengalami bersatunya kita dengan Dia dalam hidup dan tingkah laku kita.
E. Hidup Bersama Kristus
"Karena Aku [Kristus] hidup, dan kamu pun akan hidup . . . dan Aku di dalam kamu" (Yoh. 14:19-20); ". . . hidup dengan Dia [Kristus]" (Rm.6:8).
Dua kutipan di atas membicarakan kita hidup bersama Kristus. Bersatunya kita dengan Kristus dimulai dengan masuknya kita ke dalam Dia, menetapnya kita di dalam Dia, dan tinggalnya kita di dalam Dia, dan diperkuat dengan hidupnya kita bersama Dia. lnilah pengalaman dalam hidup kita yang bersatu dengan-Nya dan dengan Dia sebagai hayat (Kol. 3:4).
F. Menyatakan diri Bersama Kristus dalam Kemuliaan
"Kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia [Kristus] dalam kemuliaan” (Kol. 3:4).
Keadaan akhir dari bersatunya kita dengan Kristus, mengambil-Nya sebagai hayat, dan hidup di dalam Dia, adalah menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan ketika Dia menyata-kan diri kelak. Itulah perampungan sempurna dari pengalaman kita bersatu dengan Kristus.
Sering kali kita senang menjadi lampu sebuah mobil hanya menerima sejumlah kecil listrik yang disimpan dalam aki. Bila kita ada di dalam Kristus, kita akan menjadi seperti lampu di dalam ruang-an, meskipun sumber tenaga listrik itu tidak di dalam ruangan itu, namun arus listrik mengalir ke dalam ruangan tersebut. Begitu instalasinya dipasang dan saklar dinyalakan, lampu itu akan menyala. Bila kita disatukan dengan Kristus, kita memiliki segala sesuatu; begitu kita terputus dari-Nya, kita menjadi seperti orang kafir.
Anak-anak Allah adalah mereka yang disatu-kan dengan Kristus. Hasil dari keselamatan Allah adalah menyatukan manusia dengan Kristus. Jika seorang manusia tidak disatukan dengan Kristus, maka keselamatan tidak terhitung apa-apa, dan kehidupan orang Kristen tidak berarti apa-apa. Penebusan memiliki dasar di dalam kesatuan Kristus dengan manusia. Jika Anda tidak disatu-kan dengan Kristus, maka Anda tidak akan berba-gian dengan apa yang Kristus rampungkan di atas salib. Anda tidak dapat diampuni, dibenarkan, disalibkan, atau dilahirkan kembali. Tetapi sekarang, Anda disatukan dengan Kristus, maka apa yang Dia rampungkan menjadi pengalaman-pengalaman Anda. Konsep yang paling penting di dalam Alkitab adalah kesatuan. Kesatuan ini tidak berhubungan dengan pemahaman atas beberapa doktrin; melainkan berhubungan dengan wahyu mengenai realitas kesatuan kita dengan Kristus. Jika seorang Kristen melihat hal ini, maka dengan sendirinya dia akan menjadi seorang yang hidup. Jika dia tidak melihat hal ini, maka dia mati dan tidak berbagian dengan Kristus di dalam hayat. Kiranya kita terus memiliki pengalaman bersatu dengan Kristus.
Diskusi:
- Bagaimana Kristus dapat disatukan dengan kita?
- Bagaimana kita dapat bersatu dengan Kristus?
- Bagikanlah pengalaman Anda saat anda bersatu dengan Kristus!
- Firman Hayat Itu
- Allah Yang Mahamulia
- Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
- PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
- Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
- Teladan Tuhan
- Menghasilkan Banyak Buah
- Tuhan, Marilah dan Lihatlah
- Peringatan Akan Hari Itu
- Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
- Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
- Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
- Sejarah di balik perayaan natal
- Buanglah ragi yang lama itu!
- Pemuliaan