Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Dipenuhi dan Diluapi oleh Roh Kudus (2)

II. PEMENUHAN BATINIAH ROH KUDUS

      Bagi kita, Roh Kudus memiliki dua aspek - batiniah dan lahiriah; karena itu, bagi kita juga ada pemenuhan batiniah dan peluapan lahiriah dari Roh Kudus. Berbicara tentang pemenuhan batiniah Roh Kudus, digunakan kata pleroo, dan berbicara tentang peluapan lahiriah Roh Kudus, digunakan kata pletho. Pertama-tama, kita akan meninjau pemenuhan batiniah Roh Kudus.
 

A. Fakta Pemenuhan Batiniah Roh Kudus

     "Murid-murid di Antiokhia tetap penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus" (Kis. 13:52). Ayat ini berbicara tentang murid-murid yang dipenuhi Roh Kudus secara batiniah. Roh yang memenuhi ini adalah untuk hayat dan kehidupan, karena disebut bersama sukacita dalam hidup sehari-hari.

 

B. Fungsi Pemenuhan Batiniah Roh Kudus

      Untuk kehidupan rohani, agar hayat rohani matang -- Pemenuhan batiniah Roh adalah untuk kehidupan rohani kita agar hayat rohani kita matang. Terbukti dalam Kisah Para Rasul 13:52 yang menyebutkan sukacita dan Roh Kudus bersama-sama.
 

C. Keadaan Kaum Beriman Setelah Dipenuhi Roh Kudus Secara Batiniah -- "Penuh dengan" Roh Kudus

      Setelah kita dipenuhi Roh Kudus secara batiniah, kita penuh dengan Roh Kudus di batin. Dalam bahasa aslinya, "penuh dengan" adalah pleres, kata sifat. Dipenuhi dengan Roh Kudus adalah suatu prosedur, harus sekali demi sekali; sedangkan penuh dengan Roh Kudus adalah suatu keadaan prosedur, harus berkesinambungan.

      "Pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang . . . penuh Roh dan hikmat" (Kis. 6:3).

      Pada saat Pentakosta, kehidupan gerejani memerlukan beberapa saudara melayani meja, lalu dipilihlah tujuh orang yang penuh dengan Roh dan hikmat. Roh Kudus dan hikmat yang disebutkan bersama-sama di sini membuktikan bahwa Roh Kudus itu untuk hayat dan kehidupan. Pelayanan meja sangat repot dan memerlukan orang-orang yang berhayat tepat dan berkehidupan rohani.
 

      "Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus" (Kis. 6:5).

      Di sini disebutkan, bahwa Stefanus adalah orang yang penuh iman dan Roh Kudus. Dia bukanlah orang yang hanya sesekali dipenuhi Roh Kudus, melainkan orang yang selalu penuh dengan Roh Kudus. Karena itu, dia bukan hanya memiliki hayat dan hikmat yang limpah untuk melayani meja bagi banyak orang, juga memiliki hayat dan iman yang menang, yang dapat berdiri teguh bagi Tuhan sampai mati (Kis. 7:59-60).
 

      "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus" (Kis. 7:55).

      Keadaan Stefanus selalu penuh dengan Roh Kudus. Meskipun penganiayanya membenci-nya dan mengertak gigi, dia tetap penuh dengan Roh Kudus. Karena itu, dia bisa setia sampai mati, mati sahid bagi Tuhan.
 

      "Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman" (Kis. 11:24).

      Barnabas juga penuh dengan Roh Kudus, karena itu dia menjadi orang baik, penuh iman.
 

D. Penyataan Kaum Saleh yang Dipenuhi Roh Kudus Secara Batiniah

1. Pengaliran Hayat

      "Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya" (Yoh. 7:38-39).

      Karena Roh Kudus di dalam kita adalah Roh hayat, dan karena kita dipenuhi Roh Kudus secara batiniah bagi kematangan hayat, maka penyataan kita dipenuhi dengan Roh Kudus pastilah berlimpah, mengalirkan hayat, mengalir seperti aliran sungai air hayat dari lubuk batin kita.
 

2. Buah Roh

      "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri" (Gal. 5:22-23).

      Buah hayat yang dihasilkan Roh Kudus dari dalam kita, seperti tercantum di atas, juga merupakan pernyataan seseorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus.
 

E. Cara Dipenuhi Roh Kudus Secara Batiniah

1. Mati Bersama Kristus di atas Salib

      "Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh . . . menyalibkan daging" (Gal. 5:17, 24).

      Keinginan daging kita berlawanan dengan Roh. Karena itu, untuk dipenuhi Roh Kudus, kita mula-mula harus menerima pemberesan daging melalui mati bersama Kristus di atas salib. Hanya dengan menaruh daging dan segala sesuatu milik daging kita dalam kematian Kristus di atas salib, tidak memberikan daging dan segala sesuatunya berbagian di dalam kita, barulah Roh Kudus dapat berkedudukan di dalam kita, sepenuhnya memiliki kita, dan memenuhi kita.
 

2. Mempersembahkan Diri dengan Mutlak kepada Tuhan

      Setelah menerima pemberesan salib atas daging, kita masih perlu mempersembahkan diri dengan mutlak kepada Tuhan bagi kepentingan-Nya, sehingga Roh Tuhan menduduki dan memenuhi kita.
 

3. Mempercayai Perasaan Roh Kudus di dalam Kita

      Setelah ada pemberesan daging dan mempersembahkan diri, kita harus percaya bahwa:

  1. Roh Kudus akan memenuhi kita -- Roh Kudus telah ada di dalam kita, Dia ingin memenuhi kita, dan sedang menunggu kita untuk memberi tempat kepada-Nya. Kini, setelah kita membereskan diri kita dan memberikan semua tempat kepada-Nya, Dia pasti datang dan memenuhi kita.
  2. Roh Kudus telah memenuhi kita -- Karena Roh Kudus hidup di dalam kita, ingin dan sedang menunggu untuk memenuhi kita, maka begitu kita mengosongkan diri dan mempersembahkan diri kita kepada-Nya, Dia bukan hanya memenuhi kita, bahkan telah memenuhi kita. Karena begitu kita kosong dan tersembah, Dia segera memenuhi kita. Bukan berdasar perasaan, melainkan iman; sekalipun ada perasaan, iman tetap yang terutama, kemudian baru diikuti perasaan.
     

4. Berjalan Menurut Roh

      "Tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh . . . memikirkan hal-hal yang dari Roh" (Rm. 8:4-5).

      Setelah kita menerima pemberesan salib, mempersembahkan diri, dan percaya, kita masih harus berjalan (hidup) menurut roh, bukan menurut daging, dan harus memikirkan hal-hal Roh. Maka, Roh Kudus akan menduduki dan memenuhi kita.
 

      “Hiduplah oleh Roh" (Gal. 5:16, 25).

      Jika kita benar-benar hidup menurut roh, kita benar-benar hidup oleh Roh, tidak melakukan sesuatu menurut daging atau bersandar kekuatan daging, tidak saja kita segera dipenuhi dengan Roh Kudus, kita pun dapat dipenuhi Roh Kudus secara bekesinambungan.
 

Diskusi:

  1. Apakah fungsi pemenuhan batiniah Roh Kudus?
  2. Bagaimanakah keadaan kaum beriman setelah dipenuhi Roh Kudus secara batiniah? Apakah ini juga sudah menjadi keadaan kesinambungan kita sehari-hari?
  3. Bagaimana penyataan kaum saleh yang dipenuhi Roh Kudus secara batiniah?
  4. Tentunya kita damba untuk dipenuhi Roh Kudus secara batiniah, bagaimanakah caranya?
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru