Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Bersidang (2)

      Dalam berita ini kita akan membahas tentang pelaksanaan bersidang (pertemuan ibadah). Dalam Alkitab kita nampak ada lima jenis sidang: sidang pemecahan roti, sidang doa, sidang pendayagunaan karunia rohani serta saling membangun, sidang pembacaan Alkitab, dan sidang mendengarkan berita. Menurut teladan Alkitab, kelima sidang yang berbeda-beda itulah yang dapat kita temukan dalam gereja zaman rasul-rasul. Jika gereja di masa kini ingin kuat, maka kelima jenis sidang tersebut perlu dipraktekkan. Kita juga wajib belajar bagaimana melaksanakan setiap sidang itu dengan sebaik-baiknya, agar kita beroleh faedah darinya.
 

IV. BERBAGAI JENIS SIDANG BAGI KAUM BERIMAN
 

A. Sidang Pemecahan Roti

      "Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti" (Kis. 20:7).

      Memecahkan roti berarti makan perjamu-an malam Tuhan, memperingati Tuhan yang telah mati bagi kita (1 Kor. 11:20, 23-25). Inilah sidang rutin yang pertama bagi kita, umat yang ditebus oleh kematian Tuhan. Untuk rincian-nya, lihat dua pelajaran selanjutnya.
 

B. Sidang Doa

      "Jika dua orang dari antara kamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul. . ." (Mat. 18:19-20).

      Di sini Tuhan berbicara mengenai doa dalam sidang. Doa semacam ini lebih berkuasa daripada doa perorangan, karena mampu mengikat di bumi apa yang telah terikat di surga, dan melepaskan di bumi apa yang telah dilepaskan di surga (Mat. 18:18).

      "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan . . ." (Kis. 1:14).

      Di sini disinggung lagi doa dalam sidang. Doa inilah yang mendatangkan berkat pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta.

      "Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani" (Kis. 4:24, 31).

      Di sini dikatakan, pada hari itu, ketika murid-murid ditimpa aniaya, mereka berkumpul bersama untuk berdoa dengan sehati. Doa semacam itu menyebabkan mereka dipenuhi (diluapi) Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

      "Tetapi gereja dengan tekun mendoakannya kepada Allah" (Kis. 12:5). "Pergilah ia ke rumah Maria . . . di situ banyak orang berkumpul dan berdoa" (Kis. 12:12).

      Saat Petrus dipenjara, gereja berdoa dengan tekun baginya. Sejumlah orang ber-himpun di rumah seorang saudari, berdoa khusus untuknya. Doa tersebut membuat Allah melakukan mujizat besar, yakni membebaskan Petrus dari penjara.
 

C. Sidang Pendayagunaan Karunia Rohani serta Saling Membangun

      "Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun" ( 1 Kor. 14:26).

      Sidang yang dimaksud di sini adalah untuk mendayagunakan karunia rohani serta saling membangun. Dalam sidang semacam ini, tidak ada orang istimewa yang melakukan hal yang istimewa, melainkan setiap orang menggunakan karunia rohaninya; ada mazmur, ada pengajaran, ada wahyu, ada ini, ada itu; setiap orang berperan, tujuannya untuk membangun dan membina orang.
 

D. Sidang Pembacaan Alkitab

      "Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka [ditulis oleh rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem]. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang memberi penghiburan" (Kis. 15:30-31).

      Di sini dikatakan, ketika Paulus dan teman-temannya tiba di Antiokhia, mereka mengum-pulkan kaum saleh untuk membacakan surat yang ditulis oleh para rasul dan para penatua di Yerusalem di bawah pimpinan Roh Kudus. Jadi, adakalanya kita perlu berhimpun untuk membaca firman Allah dalam Alkitab.
 

E. Sidang Mendengarkan Berita

      "Ketika kami berkumpul . . . Paulus berbicara dengan saudara-saudara seiman di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya" (Kis. 20:7).

      Hari itu, umat saleh di Troas berhimpun untuk mendengarkan Paulus berbicara mengenai hal-hal rohani, sehingga mereka terbina dan dikuatkan. Karena itu, adakalanya kita harus berhimpun untuk mendengarkan berita-berita rohani yang diutarakan oleh pelayan-pelayan firman Allah, agar kita terbina dan dikuatkan.
 

V. BAGAIMANA BERSIDANG

      "Sebab di mana . . . berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Mat. 18:20).

      Hal yang paling menentukan dalam persidangan kaum beriman ialah berkumpul dalam nama Tuhan. Artinya, kita wajib berkumpul dalam nama Tuhan. Berhubung kita milik Tuhan dan diselamatkan oleh nama-Nya, kita wajib berkumpul hanya dalam nama itu. Kita tidak boleh berkumpul dan bersidang dalam nama lain, entah itu nama individu, badan korporat, suatu misi, atau suatu denominasi.

      “(1) Tiap-tiap hari, (2) dengan bertekun, (3) dengan sehati, (4) dalam Bait Allah, dan (5) memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir" (Kis. 2:46).

      Ayat ini menampakkan kepada kita bahwa kita harus: pertama, bersidang setiap hari; kedua, bersidang dengan tekun dan berkesinambungan; ketiga, bersidang dengan sehati; keempat, bersidang di tempat yang besar (seperti bait); dan kelima, bersidang dari rumah ke rumah, yaitu bersidang di rumah.

      "Seluruh jemaat berkumpul bersama-sama" (1 Kor. 14:23).

      Pada satu pihak, gereja harus bersidang terus-menerus di rumah-rumah kaum beriman. Pada pihak lain, ada kalanya perlu juga seluruh gereja berhimpun pada satu tempat. Sidang rumahan memiliki faedah dan rasanya sendiri, sidang ini haruslah rutin; bersidang di tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan juga memiliki faedah dan cita rasa sendiri. Jadi, gereja harus memiliki sidang-sidang di rumah-rumah secara rutin, juga harus ada sidang-sidang di satu tempat sesuai dengan kebutuhan.
 

Diskusi:

  1. Ada berapa jenis sidang bagi kaum saleh? Sebutkan!
  2. Apakah hal yang paling menentukan dalam persidangan kaum beriman?
  3. Jelaskan maksud dari Kisah Para Rasul 2:46!
  4. Ceritakanlah pengalaman / berkat-berkat yang anda dapatkan dalam bersidang!
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru