Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Mengenal Salib Kristus

I. SALIB DINUBUATKAN ALLAH

      "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Gal. 3:13).

      Kayu salib di sini adalah salib yang terbuat dari kayu. Dalam Perjanjian Lama, Ulangan 21:23, Allah telah menubuatkan dalam hukum Taurat bahwa Kristus akan digantung di atas kayu palang, yakni salib.
 

II. SALIB ADALAH JENIS HUKUMAN MATI DARI KEKAISARAN ROMA

      "Lalu berteriaklah mereka: Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia! Kata Pilatus [Gubernur Roma] kepada mereka: Haruskah aku menyalibkan rajamu? Jawab imam-imam kepala: Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar [Kaisar Roma]!" (Yoh. 19:15).

      Bentuk hukuman mati orang Yahudi ialah merajam mati dengan batu (Ul. 22:24). Kira-kira enam puluh tahun sebelum Tuhan dilahir-kan, bangsa Yahudi dijajah oleh Roma. Sebe-lum Tuhan dijatuhi hukuman mati dengan kayu salib oleh pemerintahan Roma, kekaisaran Roma sudah memberlakukan hukuman salib terhadap orang yang dinilai paling jahat. me-nerima kuat kuasa Allah demi bekerja untuk Tuhan.
 

III. WAKTU PENYALIBAN KRISTUS

  1. "Jam sembilan pagi ketika Ia disalibkan" (Mrk. 15:25).

    Kristus disalibkan pada pukul sembilan pagi.
     
  2. "Mulai dari jam dua belas [siang] kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga" (Mat. 27:45).

    Kristus digantung di kayu salib sampai pukul tiga siang. Mulai pukul sembilan pagi hingga pukul tiga siang, selama enam jam. Tiga jam pertama Allah belum menghukum-Nya pada posisi mewakili orang dosa, itu baru merupakan aniaya dari pihak manusia. Selama tiga jam ini Ia menjalani mati martir, bukan demi penebusan. Kemudian siang harinya, bumi menjadi gelap. Dan sejak saat itu hingga pukul tiga siang, bukan lagi manusia yang menganiaya-Nya, tetapi Allah yang menghu-kum-Nya pada kedudukan mewakili orang dosa. Selama tiga jam tersebut Ia menderita sengsara demi penebusan, bukan mati martir.

IV. PENGGENAPAN SALIB

  1. "Ia sendiri telah memikul dosa-dosa kita [dalam bahasa aslinya berbentuk jamak, mengacu kepada kelakuan dosa lahiriah manusia] di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran" (1 Ptr. 2:24).

    Hal pertama yang dirampungkan Kristus di kayu salib ialah menanggung segala kelakuan dosa kita, yakni dosa-dosa yang kita lakukan, agar kita diselamatkan, berpindah dari dalam maut ke dalam hidup.
     
  2. "Akan tetapi, sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, . . . untuk mengha-puskan dosa [dalam bahasa aslinya berbentuk tunggal, mengacu kepada sifat dosa di dalam manusia] dengan kurban diri-Nya" (Ibr. 9:26).

    Pada saat yang sama, Kristus di kayu salib menyingkirkan sifat dosa di dalam kita, yaitu dosa yang diwariskan sejak lahir, agar kita diselamatkan dari sifat dosa yang ada di dalam kita.
     
  3. "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, dengan jalan menjadi kutuk karena kita. Sebab . . . Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Gal. 3:13).

    Kristus menanggung dosa-dosa lahiriah kita, juga menyingkirkan sifat dosa di dalam kita di atas salib; Ia menerima kutuk yang harus dipikul berdasarkan hukum Taurat Allah atas kejatuhan dan dosa kita.
     
  4. "Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita meng-hambakan diri lagi kepada dosa" (Rm. 6:6).

    Kristus di kayu salib bukan hanya membe-reskan dua aspek dosa kita, juga menyalibkan manusia lama kita, agar tubuh dosa kita kehi-langan fungsinya, sehingga kita tidak perlu lagi diperbudak dosa.
     
  5. "Aku telah disalibkan dengan Kristus" (Gal. 2:19b).

    "Aku" di sini adalah manusia lama kita. Berhubung manusia lama kita turut disalibkan dengan Kristus, maka "aku" kita pun dengan sendirinya ikut disalibkan bersama Dia.
     
  6. "Siapa saja yang menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya" (Gal. 5:24).
    Kristus telah menyalibkan manusia lama kita, juga telah menyalibkan daging kita dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
     
  7. ". . . dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan turut mengalami keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis yang berkuasa atas maut . . . membebaskan pula mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takutnya kepada maut" (Ibr. 2:14-15).

    Melalui kematian-Nya di atas salib, Kristus telah memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut, bahkan telah membebaskan kita dari perhambaan maut.
     
  8. "Dan sama seperti Musa meninggikan ular [di atas kayu] di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan [di kayu salib], supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal" (Yoh. 3:14-15).

    Karena Kristus telah menghancurkan Iblis yang berkuasa atas maut, sudah tentu Ia pun telah menghukum dan menanggulangi ular tua yang pernah meracuni umat manusia, sehing-ga mereka yang percaya kepada Kristus memi-liki hayat kekal Allah serta berpindah dari dalam maut ke dalam hidup.
     
  9. "Sebab oleh-Nya [Kristus] dunia telah disalibkan bagiku" (Gal. 6:14; Tl.).
    Di atas salib Kristus menghancurkan Satan, yaitu Iblis, dan pada saat yang sama, Ia telah menyalibkan dunia yang diorganisir oleh Satan dan tergantung pada Satan, sehingga kehilang-an daya penjajahan terhadap mereka yang percaya Kristus.
     
  10. "Karena Dialah [Kristus] . . . yang telah mempersatukan kedua pihak [orang Yahudi dan orang kafir] merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseturuan, sebab dengan kematian-Nya sebagai manusia, Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya" (Ef. 2:14-15).

    Di atas salib Kristus telah menyingkirkan hukum Taurat Perjanjian Lama dengan perin-tah-perintah di dalam ketentuannya yang memisahkan orang Yahudi dengan orang kafir, dengan demikian menyatukan dan membuat keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, yakni gereja.
     
  11. "Jika biji gandum [melambangkan Kristus] tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah [melambangkan anggota-anggota Tubuh Kristus]" (Yoh. 12:24).

      Kristus di salib bukan hanya membereskan semua perkara negatif bagi Allah dan kita, tetapi juga melalui kematian-Nya di salib, melepaskan hayat ilahi-Nya ke dalam kita sehingga kita menjadi anggota-anggota Tubuh-Nya guna membentuk Tubuh-Nya.
 

V. BERMEGAH DALAM SALIB

"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus" (Gal. 6:14).
 

Diskusi:

  1. Buktikan dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahwa salib Kristus dinubuatkan Allah
  2. Apakah kematian Kristus di atas kayu salib hanyalah martir? Jelaskan dengan point waktu penyaliban Kristus
  3. Sebutkan apa sajakah yang digenapkan Kristus di atas kayu salib baik yang negatif maupun positif.
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru