Janji keselamatan yang Allah berikan kepada kita adalah satuan keluarga, bukan perorangan. Ketika Alkitab membicarakan tentang hidup yang kekal, satuannya adalah perorangan bukan keluarga. Tetapi tentang keselamat-an, dikaruniakan keluarga demi keluarga; satuannya sungguh-sungguh adalah keluarga.
I. SATUAN KESELAMATAN ALLAH
1. "Kata Yesus kepadanya: Hari ini telah terjadi keselamatan kepada seisi rumah ini" (Luk. 19:9).
Perkataan Tuhan Yesus ini ditujukan kepada seorang dosa besar, Zakheus, si pemungut cukai. Ini membuktikan bahwa keluarga adalah satuan keselamatan Allah yang didatangkan oleh Tuhan. Tuhan tidak berkata bahwa hari itu keselamatan terjadi atas orang ini, tetapi keselamatan terjadi atas seisi rumah ini. Tak diragukan lagi, Tuhan menginginkan seisi rumah Zakheus percaya kepada-Nya dan beroleh selamat. Firman Tuhan kepada Zakheus merupakan tawaran sekaligus peringatan kepada Zakheus.
2. "Ia mengantar mereka [rasul Paulus dan Silas] keluar, sambil berkata: Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku diselamatkan? Jawab mereka: Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu" (Kis. 16:30-31).
Inilah percakapan antara kepala penjara di Filipi dengan kedua rasul. Kepala penjara bertanya, apa yang harus ia lakukan supaya diselamatkan; rasul menjawab, bahwa bukan hanya dia saja, tetapi juga dia dan seisi rumahnya akan diselamatkan. Ini membuktikan, bahwa di dalam hati para rasul yang diutus Tuhan untuk memberitakan Injil-Nya, penyelamatan Tuhan adalah untuk perorang-an, namun satuannya adalah seisi keluarga. Sekali lagi, kata-kata rasul kepada kepala penjara ini juga merupakan tawaran dan peringatan yang menggugah dia agar jangan hanya memperhatikan keselamatan dirinya sendiri, tetapi juga seisi keluarganya!
II. CONTOH KESELAMATAN SEISI KELUARGA
A. Dalam Perjanjian Lama
1. Seisi Rumah Nuh
- "Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu" (Kej. 7:1).
- "Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham, dan Yafet, anak-anak Nuh, dan istri Nuh, dan ketiga istri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu" (Kej. 7:13).
Di sini Tuhan Allah menyuruh Nuh masuk ke dalam bahtera beserta seisi rumahnya untuk menghindari bencana air bah. Ini membuktikan kehendak Allah adalah memperoleh keluarga sebagai satuan penerapan keselamatan-Nya. Nuh membawa seisi rumahnya, istrinya, anak-anaknya, dan menantu-menantunya, ke dalam bahtera sesuai dengan kehendak Allah, dan hasilnya dia dan seisi keluarganya diselamatkan oleh Allah. Inilah teladan yang wajib kita ikuti hari ini.
2. Segenap Jemaat Israel
1. "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya [juga seluruh keluarga] yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor" (Kel. 12:3-4).
Ketika Allah hendak membunuh anak-anak sulung orang-orang Mesir, Ia mengadakan perayaan Paskah bagi orang-orang Israel untuk menyelamatkan mereka dari tulah yang menyerang anak-anak sulung itu. Yang Allah perintahkan kepada mereka untuk diambil bukanlah seekor anak domba untuk setiap orang, melainkan untuk seisi rumah. Dengan tegas hal ini membuktikan, bahwa satuan keselamatan Allah adalah keluarga. Selain itu, Allah juga berpesan, jika ada keluarga yang terlalu sedikit jumlahnya untuk memakan seekor anak domba, mereka boleh bergabung dengan tetangganya. Tak salah lagi, tetangga itu jelas terhitung sebagai satu keluarga, bukan perorangan. Hal ini juga merupakan bukti supaya kita jangan hanya tahu membawa keluarga kita sendiri menerima keselamatan Allah, tetapi juga membawa keluarga tetangga bersama-sama menikmati kekayaan Allah dan keselamatan-Nya yang berlimpah, yang takkan habis kita nikmati bersama-sama keluarga kita sendiri.
B. Dalam Perjanjian Baru
1. Keluarga Pemungut Cukai Zakheus
1. "Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata kepadanya: Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu. Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita . . . Kata Yesus kepadanya: Hari ini telah terjadi keselamatan kepada seisi rumah ini" (Luk. 19:5-6, 9).
Inilah kisah beroleh selamatnya Zakheus, si pemungut cukai. Pada kisah ini, yang dilakukan oleh Tuhan adalah tinggal di rumah Zakheus, dan yang diucapkan yaitu, "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada seisi rumah ini." Dengan jelas hal ini membuktikan, bahwa keluarga adalah satuan keselamatan yang dibawa oleh Tuhan.
2. Keluarga Kornelius
- "Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang olehnya kamu dan seisi rumahmu akan diselamatkan" (Kis. 11:13-14).
- "Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul" (Kis. 10:24).
- "Sementara Petrus berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu" (Kis. 10:44).
- "Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus" (Kis. 10:48).
Kisah ini menceritakan tentang beroleh selamatnya seisi keluarga Kornelius, seorang perwira dalam pasukan Romawi, dan teman-teman dekatnya. Kisah ini membuktikan bahwa seisi keluarga adalah satuan keselamatan yang diterapkan oleh Roh ke atas diri manusia. Kornelius tidak saja memimpin seluruh keluarganya, tetapi juga sahabat-sahabatnya untuk menerima Tuhan. Hal ini serupa dengan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu seisi keluarga Israel wajib berbagian domba Paskah dengan tetangga mereka. Kisah keselamatan mereka beserta keluarganya membuktikan, bahwa keluarga adalah satuan keselamatan Tuhan. Hal ini adalah perkara yang berkenan dalam hati Allah yang mengasihi orang ber-dosa, dan juga adalah tujuan Tuhan dalam merampungkan penebusan. Kita harus mencontoh kaum saleh zaman dulu dalam memperhatikan keinginan hati Allah, yakni membawa seluruh keluarga kepada karunia keselamatan, sehingga tujuan penebusan Tuhan bisa tercapai.
III. HASIL KARUNIA KESELAMATAN
1. "Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN" (Yos. 24:15).
Inilah pernyataan terakhir dari Yosua kepada orang-orang Israel menjelang ajalnya, yang tidak saja menyatakan bahwa dia dan seisi rumahnya sebagai sasaran keselamatan Allah, juga menunjukkan hasil penyelamatan Allah melibatkan seisi rumah sebagai satuan, ia dengan seisi rumahnya akan melayani Tuhan. Kiranya hal ini juga menjadi keinginan kita di hadapan Allah, dan pernyataan kita kepada seluruh alam semesta.
Diskusi:
- Apakah satuan keselamatan yang ditetapkan oleh Allah?
- Dari kisah di dalam Akitab berikanlah ilustrasi bagaimana seseorang menjadi pintu masuk keselamatan bagi keluarganya dan keluarga lainnya serta bagaimana keluarga menjadi pintu keselamatan bagi keluarga lainnya.
- Bagaimana sikap kita jika ada anggota keluarga kita belum beroleh selamat?
- Apakah hasil karunia keselamatkan Allah yang melibatkan seisi keluarga?
- Apakah hasil karunia keselamatkan Allah yang melibatkan seisi keluarga?
- Firman Hayat Itu
- Allah Yang Mahamulia
- Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
- PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
- Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
- Teladan Tuhan
- Menghasilkan Banyak Buah
- Tuhan, Marilah dan Lihatlah
- Peringatan Akan Hari Itu
- Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
- Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
- Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
- Sejarah di balik perayaan natal
- Buanglah ragi yang lama itu!
- Pemuliaan