Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Mengetahui Telah Beroleh Selamat

I. MAKNA BEROLEH SELAMAT

Beroleh selamat ditujukan kepada seseorang beroleh selamat di hadapan Allah, meliputi pengampunan atas dosa-dosanya, tidak binasa, dilahirkan kembali, memiliki hayat kekal Allah, dan menjadi anak Allah.
 

II. BUKTI-BUKTI BEROLEH SELAMAT


A. Bukti yang di Luar --

Bukti Berdasarkan Alkitab


1. "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan" (Mrk. 16:16).

Inilah perkataan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri.


2. "Sebab, siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Rm. 10:13).

Inilah perkataan yang ditegaskan rasul Paulus.

Kedua perkataan di atas membuktikan, bahwa begitu seseorang percaya dan dibaptis, berseru kepada nama Tuhan, ia segera beroleh selamat. Fakta ini harus diketahui dan diakui tanpa tergantung pada perasaan manusia.


3. "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: siapa saja mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup" (Yoh. 5:24).

Tuhan Yesus mengatakan hal ini kepada kita dengan sesungguhnya.


4. "Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup; siapa yang tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal" ( 1 Yoh. 5:12-13).

Kata-kata ini dipersaksikan oleh rasul Yohanes.

Kedua ayat di atas membuktikan, bahwa segera setelah seseorang percaya kepada Bapa surgawi dan percaya kepada nama Putra Allah (Tuhan Yesus Kristus), dia memiliki hidup yang kekal (yaitu hayat Allah). Ia tidak lagi dihukum dan binasa, melainkan telah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Orang yang beroleh selamat secara demikian mendapatkan hayat Allah berdasarkan apa yang dikatakan Alkitab, bukan berdasarkan perasaannya sendiri.


5. "Namun semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang dilahirkan bukan dari darah atau dari daging,. . . melainkan dari Allah" (Yoh. 1:12-13).

Kesaksian ini diucapkan oleh rasul Yohanes yang menyatakan, bahwa Tuhan Yesus memberi kuasa kepada orang-orang yang menerima Dia dengan iman, yaitu mereka yang percaya ke dalam nama-Nya, untuk menjadi anak-anak Allah. Kuasa ini adalah hayat Allah, yang membuat mereka yang percaya dalam Tuhan Yesus dilahirkan oleh Allah, dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah. Ini dibuktikan oleh firman Alkitab dan bukan ditentukan oleh perasaan manusia.

Firman Alkitab tidak dapat berubah atau dibatalkan, sebaliknya bisa dipercaya dan diandalkan. Perasaan manusia bisa turun naik menurut suasana hati dan lingkungan, sebab itu tidak bisa diandalkan. Karena Alkitab dengan jelas mengatakan, bahwa seseorang beroleh selamat berdasarkan percaya kepada Tuhan Yesus, fakta ini memang demikian, tanpa mempedulikan perasaan manusia. Kita harus berdiri teguh di atas firman Allah yang benar-benar bisa dipercayai, tidak mempedulikan perasaan kita yang sering berubah-ubah, dengan sungguh-sungguh percaya dan mengetahui dengan pasti bahwa kita telah diselamatkan.
 

B. Bukti yang di Dalam --

Bukti Roh Kudus yang Ada dalam Roh Kita


1. "Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah" (Rm. 8:16).

Begitu kita percaya Tuhan Yesus, menerima-Nya sebagai Juruselamat kita, Allah segera mengaruniakan Roh Kudus-Nya kepada kita, dan menaruh Roh itu ke dalam roh kita (Yeh. 36:27). Roh Kudus ini di dalam kita dan bersama dengan kita selama-lamanya (Yoh. 14:17). Dia bersaksi dalam roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah, yang dilahirkan oleh Allah. Setiap orang di antara kita yang percaya Tuhan senang menyebut Allah, "Abba, Bapa" (Rm. 8:15). Terasa wajar ketika kita menyebut Allah "Ya Abba, ya Bapa." Ketika menyebut Allah secara demikian, di dalam kita terasa manis dan nyaman. Hal ini dikarenakan kita adalah anak-anak yang dilahirkan oleh Allah. Hayat Allah, Roh Putra Allah telah masuk ke dalam kita. Inilah bukti di dalam, bukti atas keselamatan kita.
 

C. Bukti Kasih -- Bukti Pengalaman Hayat


1. "Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari Allah" (1 Yoh. 5:1).

Begitu kita percaya bahwa Yesus adalah Kristus, niscaya kita dilahirkan oleh Allah. Allah itu kasih ( 1 Yoh. 4:16), dan hayat Allah juga hayat kasih. Karena itu, setiap orang yang lahir dari Allah mengasihi Allah serta mengasihi orang yang lahir dari Allah, yaitu saudara-saudara dalam Tuhan.


2. "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara seiman kita. Siapa yang tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut" (1 Yoh. 3:14).

Firman ini menegaskan, bahwa sebagai orang Kristen, kasih kita kepada saudara-saudara dalam Tuhan merupakan bukti bahwa kita memiliki hayat kekal Allah. Mengasihi saudara-saudara dalam Tuhan merupakan pengalaman atas hayat kekal Allah setelah kita percaya Tuhan dan beroleh selamat. Ketika orang yang beroleh selamat berjumpa dengan seorang saudara dalam Tuhan, di dalamnya timbul suatu sukacita yang tak terkatakan, juga timbul perasaan kasih. Kasih terhadap saudara dalam Tuhan ini merupakan bukti bagi kita untuk mengetahui bahwa kita telah beroleh selamat. Ini boleh disebut bukti kasih, bukti atas pengalaman kita terhadap hayat Allah.

Karena itu, baik melalui firman yang jelas dari Alkitab, melalui kesaksian Roh Kudus dalam roh kita, maupun melalui pengalaman kasih dalam hayat, kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa kita telah beroleh selamat. Lagi pula keselamatan yang kita miliki adalah keselamatan yang kekal (Ibr. 5:9). Sekali kita memiliki keselamatan ini, kita tak akan binasa selamanya, dan tak seorang pun yang dapat merampas kita dari tangan Tuhan dan tangan Bapa (Yoh. 10:28-29).
 

III. SUKACITA KESELAMATAN


1) "Kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu" (Mzm. 51:14); "Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak" (Mzm. 32:7).

Keselamatan adalah satu perkara yang penuh sukacita; keselamatan Allah membawa sukacita kepada kita. Karena itu, ketika kita beroleh selamat dan khususnya ketika kita tahu bahwa kita telah beroleh selamat, sukacita akan melanda kita dan kita akan penuh luap dengan kidung keselamatan, menyanyikan sukacita keselamatan. Bernyanyi dengan penuh sukacita seperti ini dengan sendirinya membangkitkan rasa syukur dan sembah sujud kita kepada Allah yang mengasihi kita dan Tuhan yang menyelamatkan kita.


2. "Sungguh, Allah itu keselamatanku . . . dan mazmurku, . . . maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan" (Yes. 12:2-3).

Di saat kita beroleh selamat dan mendapatkan keselamatan Allah, kita tidak saja bernyanyi dengan sukacita, kita pun akan menimba air dari mata air keselamatan-Nya, menerima suplai yang berkesinambungan tanpa berkesudahan. Ini justru menjadi pendorong dan kekuatan kita sebagai orang Kristen, sehingga kita bisa terlepas dari berbagai dosa dan nafsu, serta mengalahkan Iblis dan dunia.
 

Diskusi:

  1. Ceritakan bagaimana Anda beroleh selamat?
  2. Ceritakan pengalaman Anda setelah beroleh selamat!
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru