Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Penyerupaan

Kidung #25
 

      Dalam keselamatan sempurna Allah, setelah kita menikmati pertumbuhan dan pendewasaan dalam hayat Kristus, langkah selanjutnya adalah penyerupaan. Penyerupaan tidak dapat dirampungkan dengan meniru secara luaran, tetapi dirampungkan oleh pertumbuhan hayat Kristus dari dalam kita. Sebab itu, penyerupaan berasal dari hayat Kristus di dalam kita, dan penyerupaan juga menjadi pengalaman serta kenikmatan kita dalam hayat-Nya.
 

I. KITA DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR ALLAH

      "Berfirmanlah Allah, Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita" (Kej. 1:26).

      Gambar bersifat batiniah, sedangkan rupa bersifat lahiriah. Hal ini mewahyukan kepada kita, bahwa ketika Allah menciptakan kita, Dia menghendaki manusia serupa dengan Dia, memiliki gambar batiniah-Nya -- kasih, terang, kudus, benar, dan lain-lain -- serta memiliki rupa lahiriah-Nya.
 

II. KRISTUS ADALAH GAMBAR ALLAH

      ". . . Kristus yang adalah gambar Allah" (2 Kor. 4:4); "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan" (Kol. 1:15).

      Kristus, Putra tercinta Allah, adalah gambar Allah. Dia menyatakan Allah, agar manusia dapat melihat Allah (Yoh. 1:18). Kita diciptakan menurut gambar Allah, yaitu menurut Kristus. Jadi, Adam yang diciptakan menurut gambar Allah adalah lambang Kristus yang akan datang (Rm. 5:14).
 

III. KRISTUS MENGENAKAN RUPA MANUSIA

      "Yang [Kristus Yesus] walaupun dalam rupa Allah . . . kesetaraan dengan Allah . . . mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia" (Flp. 2:6-7).

      Ayat ini memberi tahu kita bahwa Kristus sebagai gambar Allah, pada mulanya sudah memiliki atau berada dalam rupa Allah. Kemudian Dia mengambil rupa seorang hamba (seorang manusia) dan menjadi rupa manusia. Demikian, Dia menjadi Allah-manusia, memiliki rupa Allah pun rupa manusia. Di satu pihak Dia serupa dengan Allah, di pihak lain, Dia serupa dengan manusia.
 

IV. KRISTUS DALAM RUPA MANUSIA DILAHIRKAN SEBAGAI ANAK SULUNG ALLAH

      "Allah . . . membangkitkan Yesus, seperti yang tertulis dalam mazmur kedua : Anak-Ku [Putra sulung] Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini [hari kebangkitan Kristus]" (Kis. 13:33).

      Dalam kekekalan, Kristus adalah Putra tunggal Allah (Yoh. 1:18; 3:16). Kemudian, Dia mengenakan rupa manusia dan bentuk manusia untuk menjadi putra manusia. Kristus ini, yang telah menjadi putra manusia, setelah melalui kematian dan kebangkitan, dilahirkan sebagai Putra sulung Allah. Putra sulung Allah ini memiliki sifat ilahi dan sifat insani. Allah seutuhnya dan manusia yang sempurna. Ini berbeda dengan diri-Nya sebagai Putra tunggal Allah dalam kekekalan, dengan sifat ilahi dan tanpa sifat insani, hanya sebagai Allah dan masih belum menjadi manusia. Karena Putra sulung Allah, yang memiliki sifat ilahi kini memiliki sifat insani, Dia dapat menyerupai kita.
 

V. KAUM BERIMAN DILAHIRKAN KEMBALI MENJADI ANAK-ANAK ALLAH

      "Allah . . . telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati" (1 Ptr. 1:3); "Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara" (Rm. 8:29).

      Ayat-ayat di atas memperlihatkan kepada kita, bahwa bukan hanya Kristus yang menjadi manusia dan mengenakan rupa manusia, dilahirkan sebagai Putra sulung Allah di dalam kebangkitannya, tetapi juga kita, kaum beriman sepanjang abad, telah dilahirkan bersama Dia sebagai putra-putra Allah dalam kebangkitan-Nya, supaya Dia menjadi yang sulung di antara banyak saudara, dan supaya kita, kaum beriman dapat serupa dengan Dia. Dia adalah Putra Allah dengan sifat dan rupa Allah, menjadi Putra Manusia dengan mengambil sifat dan rupa manusia; kita adalah putra-putra manusia dengan sifat dan rupa manusia, kemudian dilahirkan menjadi putra-putra Allah dalam kebangkitan-Nya, memiliki sifat dan gambar Allah. Sekarang Dia adalah Putra Allah dan Putra Manusia, dengan sifat dan gambar Allah serta sifat dan rupa manusia; kita adalah putra-putra Allah dengan sifat dan rupa manusia serta sifat dan gambar Allah. Sebab itu, kita dan Dia benar-benar serupa karena memiliki sifat dan rupa Allah juga sifat dan rupa manusia.
 

VI. KAUM BERIMAN DIUBAH MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS

      "Kita semua [kaum beriman] . . . dari Tuhan yang adalah Roh . . . diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya . . ." (2 Kor. 3:18).

      Dalam kebangkitan Kristus, mula-mula kaum beriman dilahirkan kembali menjadi putra-putra Allah, yang memiliki rupa Kristus, Putra sulung Allah. Kemudian berangsur-angsur diubah menjadi serupa dengan Kristus di dalam Tuhan Roh agar serupa dengan Dia.
 

VII. PUTRA-PUTRA DISERUPAKAN DENGAN GAMBAR PUTRA SULUNG ALLAH

      "Sebab semua orang [putra Allah] yang dipilih-Nya [Allah] dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara" (Rm. 8:29).

      Ayat di atas mengatakan bahwa dalam kekekalan Allah telah menetapkan kita, putra-putra Allah, untuk menjadi serupa dengan gambar Putra sulung Allah, Kristus. Hal ini akan tergenap ketika Putra sulung Allah kembali ke bumi (Ibr. 1:6) untuk mengangkat dan mengubah tubuh kita. Kita telah dilahirkan kembali dalam kebangkitan Kristus untuk menjadi putra-putra Allah, yang serupa dengan Dia, Putra sulung Allah. Selanjutnya, kita diubah setiap hari di dalam Tuhan Roh menjadi serupa dengan Kristus, yang adalah Putra sulung Allah. Ketika Tuhan datang lagi, tubuh kita akan ditebus, ditransfigurasi, dan diserupakan dengan tubuh mulia-Nya (Rm. 8:23; Flp. 3:21). Pada saat itu, kita akan sepenuhnya serupa dengan gambar-Nya, sepenuhnya seperti Dia, bahkan di dalam tubuh kita (1 Yoh. 3:2), menikmati bersama dengan Dia kemuliaan ilahi yang kekal. Pemuliaan sedemikian adalah tahap akhir penyerupaan kita dalam hayat Kristus.
 

Diskusi:

  1. Manusia diciptakan menurut gambar Allah.  Apakah dan siapakah gambar Allah ini?
  2. Jelaskanlah dengan singkat bagaimana Kristus dalam rupa manusia dilahikan sebagai putra sulung Allah?
  3. Jelaskan dengan singkat bagaimana kaum beriman dan Kristus benar-benar serupa
  4. Jelaskanlah bagaimana proses kaum beriman diubah menjadi serupa dengan Kristus? Kapankah kaum beriman sepenuhnya serupa.
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru