Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Firman Hayat Itu
Allah Yang Mahamulia
Yesus Kristus Sang Batu-Penyelamat
PENGHIBUR DAN KEDAMAIAN HAYAT
Kepergian-Nya adalah Kedatangan-Nya
Teladan Tuhan
Menghasilkan Banyak Buah
Tuhan, Marilah dan Lihatlah
Peringatan Akan Hari Itu
Ahli-Ahli Taurat dan Janda Yang Miskin
Memperingati Tuhan sampai Dia datang kembali
Tinjauan Alkitab tentang perayaan natal
Sejarah di balik perayaan natal
Buanglah ragi yang lama itu!
Pemuliaan
Pengubahan

Kidung #546
 

      Dalam aspek hayat keselamatan sempurna Allah, setiap langkah, mulai dari kelahiran kembali hingga pemuliaan, secara bertahap terus maju dan menanjak. Kelahiran kembali menuju pembaruan; pembaruan menuju pengudusan ultima; pengudusan ultima menuju pengubahan; dan pengubahan disusul dengan pendewasaan, penyerupaan, serta pemuliaan. Sekarang kita akan membahas masalah pengubahan.
 

I. MAKNA PENGUBAHAN

      "Diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya [Tuhan]" (2 Kor. 3:18).

      Dalam bahasa Yunani, kata "pengubahan" adalah kata majemuk yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berarti "berubah", sedangkan yang kedua berarti "bentuk batin", yang menyiratkan "unsur" dan "esens". Jadi, dalam Perjanjian Baru, pengubahan mengacu kepada perubahan esens dalam batin kita. Ini mewahyukan, bahwa pengubahan hayat yang kita nikmati dalam pengalaman kita akan keselamatan sempurna Allah adalah pengubahan esens batini kita, yaitu penambahan unsur hayat ilahi Kristus kepada unsur insani kita. Penambahan itu menghasilkan efek metabolis yang menyebabkan perubahan esens, perubahan batin kita, menjadi serupa dengan gambar Tuhan.
 

II. PROSES PENGUBAHAN
 

A. Menyingkirkan Selubung

      "Tetapi apabila hati seseorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari orang itu" (2 Kor. 3:16).

      Selubung mengacu kepada penutup pada mereka yang di bawah hukum Taurat dan yang bermaksud menuruti hukum Taurat. Berada di bawah hukum Taurat dan bermaksud menurutinya akan memalingkan orang dari Tuhan, dengan menganggap hukum Taurat sebagai sasaran-Nya. Hal-hal itu menudunginya seperti selubung, sehingga ia tidak dapat berhadapan muka dengan Tuhan. Memperbaiki diri sendiri dan mencoba berbuat baik di luar Tuhan, menimbulkan efek yang sama. Hal itu akan memalingkan orang dari Tuhan dan mengarah kepada perbuatan baik; jadi, karena ditudungi dengan perbuatan baik, seperti orang yang berselubung, ia tidak dapat melihat Tuhan dengan berhadapan muka. Karena kita telah percaya Tuhan dan berpaling kepada Tuhan dari hal-hal seperti hukum Taurat dan perbuatan baik, hati kita pun harus berpaling dari tujuan kita semula kepada Tuhan, agar selubung yang menudungi kita dapat disingkirkan dan kita dapat melihat Tuhan dengan berhadapan muka.


B. Dibebaskan

      "Tuhan adalah Roh itu; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan" (2 Kor. 3:17).

      Jika kita berpaling kepada Tuhan dari semua sasaran yang lain, seperti hukum Taurat dan perbuatan baik, Tuhan yang adalah Roh itu segera membebaskan kita. Jika kita mengarah kepada perkara selain Tuhan, kita akan dijajah dan diikat olehnya, sehingga Tuhan Roh tidak dapat berbuat apa-apa bagi kita. Begitu kita berpaling kepada Tuhan dari hal tersebut, Tuhan pun berkedudukan di dalam kita untuk membebaskan kita.


C. Memandang dan Memantulkan Tuhan seperti Cermin

      "Kita semua memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung" (2 Kor. 3:18; Tl.).

      Karena kita telah berpaling kepada Tuhan dan menganggap-Nya sebagai sasaran kita, maka selubung pun diangkat dari muka kita, dan dengan muka yang tidak berselubung kita dapat memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan seperti cermin. Pada saat ini, muka kita terbuka kepada Tuhan, dan seperti sebuah cermin yang tidak berselubung, di satu pihak kita dapat memandang kemuliaan-Nya, di pihak lain kita memantulkan kemuliaan-Nya.


D. Diubah Menjadi Serupa dengan Gambar Tuhan

      ". . . memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan . . . kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya" (2 Kor. 3:18).

      Jika kita memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang terbuka dan tidak berselubung, berangsur-angsur kita diubah menjadi serupa dengan gambar Tuhan, dan seperti sebuah cermin, kita memantulkan Tuhan untuk dilihat orang lain. Itulah hasil yang mulia dari memandang Tuhan berhadapan muka tanpa selubung apa pun.
 

E. Dari Kemuliaan ke Kemuliaan

      ". . . diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dari kemuliaan ke kemuliaan" (2 Kor. 3:18; Tl.).

      Pandangan kita terhadap Tuhan berhadapan muka untuk memantulkan Tuhan, dan pengubahan kita menjadi serupa dengan gambar Tuhan bersifat meningkat, dari satu tingkat kemuliaan ke tingkat kemuliaan yang semakin besar.


F. Diubah dari Tuhan Roh

      " . . . diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dari kemuliaan ke kemuliaan, seperti dari Tuhan Roh" (2 Kor. 3:18; Tl).

      Dalam proses kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus yang mati, bangkit, dan merampungkan penebusan bagi kita, berejawantah menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Tuhan Roh yang disebutkan di sini adalah Kristus itu sendiri sebagai Roh pemberi-hayat. Setelah kita menerima penebusan yang rampung melalui kematian dan kebangkitan Kristus, dan kita dilahirkan kembali, Roh pemberi-hayat ini bekerja di dalam kita, dari roh kita melewati jiwa kita, terus-menerus mengubah kita supaya kita menjadi serupa dengan gambar Tuhan dari kemuliaan ke kemuliaan, dari suatu tingkat kemuliaan ke tingkat kemuliaan yang lebih tinggi. Inilah pengubahan metabolis yang Tuhan rampungkan di dalam kita. Tuhan adalah Roh hayat yang senantiasa menginfuskan esens hayat-Nya ke dalam kita, sampai kita terangkat, dan tubuh kita terubah, sama dengan tubuh mulia-Nya.
 

G. Diubah melalui Pembaruan Pikiran

      ". . . berubahlah oleh pembaruan pikiranmu" (Rm. 12:2).

      Pengubahan mulia tersebut di atas juga terjadi melalui pembaruan pikiran kita. Pikiran kita adalah gerbang hati kita. Apa pun yang masuk ke dalam kita harus melalui pikiran kita dulu sebelum masuk ke dalam hati kita. Tuhan Roh mengubah kita secara batini dengan melalui gerbang pikiran ini, membawakan esens ilahi hayat Tuhan ke dalam kita melalui pemahaman dan penerimaan pikiran dalam hati kita, minat emosi dalam hati kita, dan persetujuan tekad dalam hati kita, untuk mengubah seluruh diri kita dari dalam, hingga menjadi serupa dengan gambar Tuhan.


Diskusi:

  1. Apakah makna dari pengubahan? Sebutkan dasar ayatnya
  2. Jelaskan dengan singkat bagaimana kaum beriman diubah menjadi serupa dengan Tuhan melalui memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung?
  3. Apakah pengubahan adalah perkara sekali untuk selamanya? Berilah penjelasan
  4. Bagaimana kaum beriman mengalami pengubahan mulia melalui pembaruan pikiran?
Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru