Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah

Pembacaan Alkitab: 2 Petrus 3: 10-12, 14-15, 17-18
 

      Dalam 3:10 Petrus mengatakan, "Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus oleh nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap." Dalam Perjanjian Baru hari Tuhan sebagian besar disebutkan berhubungan dengan penghakiman Tuhan (1 Kor. 1:8, 3:13, 5:5; 2 Kor. 1:14; 2 Tim. 4:8). "Pembakaran dengan api yang besar" untuk melenyapkan langit dan bumi adalah prosedur yang Allah gunakan untuk menggulung langit dan bumi dan melenyapkannya sehingga dapat diubah dari yang lama kepada yang baru (2 Ptr. 3:13; Why. 21:1). Ini adalah penanggulangan Allah yang final dan terakhir terhadap ciptaan-Nya dalam pemerintahan-Nya. Dalam penanggulangan Allah yang terakhir ini, segala benda materi akan berlalu, hanya perkataan kekal-Nya yang akan tinggal selamanya (Mat. 24:35; 1 Ptr. 1:25).

      Dalam ayat 11 Petrus selanjutnya berkata, "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup."  Walaupun segala sesuatu, di bumi atau di langit telah didamaikan kepada Allah melalui Kristus dengan darah-Nya (Kol. 1:20), bahkan hal-hal surgawi telah disucikan dengan darah Kristus (Ibr. 9:23), tetapi dalam penanggulangan pemerintahan Allah mereka masih perlu dibersihkan melalui dibakar dengan api, supaya mereka menjadi baru dalam sifat dan penampilan luaran di dalam alam semesta Allah yang baru (2 Ptr. 3:13).

      Apa adanya diri kita perlu dikuduskan oleh Roh menurut sifat kudus Bapa yang memisahkan kita dari segala sesuatu selain Allah, agar kita dikudus-kan dalam segala perilaku kita, bahkan sekudus diri Allah (1 Ptr. 1:15-16). Inilah menempuh kehidupan yang kudus dan ibadah.

      Ketika kita menempuh kehidupan yang diubah dalam cara yang kudus dan ibadah, kita mengharapkan, menantikan, dan mempercepat kedatangan hari Allah (ayat 12). Mengetahui bahwa Allah begitu kudus dalam melenyapkan segala hal, kita harus memiliki cara hidup yang kudus dan ibadah ketika kita menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Kita bukan hanya mengharapkan hari Allah - kita akan mempercepatnya.

      Dalam ayat 14 Petrus selanjutnya mengatakan, "Sebab itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu didapati-Nya tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia." Didapati di hadapan Tuhan dalam perdamaian adalah didapati benar, betul, tidak bermasalah di mata-Nya, baik dengan Allah maupun dengan manusia, pada kedatangan-Nya. Dalam 3:14 Petrus menasihati kita untuk didapatkan oleh Tuhan di dalam perdamaian "tidak bercacat dan tidak bernoda". Para bidah yang meninggalkan jalan yang lurus dan mengikuti jalan kefasikan (2:15), adalah cacat dan noda di antara kaum beriman (2:13); tetapi kaum beriman yang menuntut hidup dalam perdamaian di dalam pemerintahan Allah seharusnya tanpa cacat dan tanpa noda, seperti Tuhan, Sang Anak Domba yang tak bercacat dan tak bernoda (1 Ptr. 1:19).

      Dalam 3:17 dan 18 adalah penutup Surat ini. Dalam ayat 17 Petrus mengatakan, "Tetapi kamu, Saudara-saudara yang terkasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu, was-padalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tidak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh." Di sini Petrus menyuruh kita waspada, karena perkara kemurtadan, pengajaran-pengajaran bidah, dapat menyeret kita ke dalam kebinasaan dengan memutarbalikkan tulisan-tulisan para rasul atau Kitab Suci. Frase "Orang-orang yang tidak mengenal hukum" pasti dituju-kan kepada guru-guru palsu dan para pengejek (2 Ptr. 2:1; 3:3) yang adalah para bidah sebermula. Petrus khawatir kaum saleh kehilangan pegangan mereka yang teguh.

      Dalam ayat 18 Petrus menyimpulkan, "Tetapi bertumbuhlah dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya." Kata "bertumbuh" menunjukkan bahwa apa yang ditulis Petrus dalam kedua suratnya adalah perkara hayat. Bertumbuh dalam anugerah adalah bertumbuh karena suplai yang limpah lengkap dari hayat kekal yang disedia-kan oleh kuasa ilahi (1:3-4); bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan adalah bertumbuh karena pengenalan akan apa adanya Kristus. Pemahaman pengenalan akan Tuhan kita sama dengan kebenaran, yaitu segala apa adanya Dia, seperti dalam Yohanes 1:14 dan 17.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru