Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Menjadi orang yang memperhatikan firman-Nya

Pembacaan Alkitab: 2 Petrus 3:1-9
 

      Dalam pasal 3 terdapat para pengejek-pengejek bidah. Ayat 3  mengatakan, “Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa pada hari-hari terakhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.” Para pengejek ini muncul pada hari-hari terakhir yang mengacu kepada jaman ini (2 Tim. 3:1; Yud. 18). Periode ini dimulai dari akhir jaman rasul, dalam bagian terakhir abad pertama, dan akan berlangsung sampai kedatangan Kristus kali kedua. Pengejek ini mengatakan dengan nada mengejek, “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya?” (ay. 4). Mereka mengatakan bahwa segala sesatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.

      Karena itu dalam ayat 5-6 Petrus menyampai-kan, “Mereka sengaja tidak mau tahu bahwa oleh firman Allah, langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi waktu itu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.” Para pengejek sengaja mengabaikan catatan dalam Perjanjian Lama mengenai penghakiman Allah dengan air bah.  Mereka sengaja mengabaikan dan sengaja menyangkal firman Allah yang diucapkan oleh para nabi dalam Kitab Suci. Inilah sebabnya, Petrus mengingatkan kaum beriman agar mengingat perkataan-perkataan suci baik oleh para nabi Perjanjian Lama maupun oleh para rasul Perjanjian Baru dalam ayat 1-2.

      Dalam ayat 1 Petrus mengatakan, “Saudara-saudara yang terkasih, ini sudah surat kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni dengan peringatan-peringatan.” Dalam ayat ini Petrus ingin menghidupkan pengertian yang murni dari kaum saleh supaya mereka mengingat perkataan-perkataan yang dahulu diucapkan oleh para nabi, yaitu Perjanjian Lama dan perintah-perintah yang disampaikan oleh para rasul sebagai isi Perjanjian Baru (ay.2; Kis. 2:42). Kaum beriman memerlukan 2 bagian Kitab Suci ini, yaitu seluruh Alkitab sebagai pencegahan melawan pengajaran-pengajaran bidah dan kemurtadan.

      Alkitab adalah firman Allah. Janji mengenai kedatangan Tuhan (ay. 4) adalah firman Allah. Dengan firman Allah yang samalah langit dan bumi menjadi ada (Ibr. 11:3). Dalam ayat 7 Petrus juga berkata tentang “firman itu juga”. Pengajaran-pengajaran palsu dan bidah dalam kemurtadan telah menyimpang dari firman Allah. Jadi, suntikan penangkal racun yang Petrus berikan untuk melawan racun pengajaran-pengajaran yang murtad adalah firman kudus dengan wahyu ilahi dari seluruh Kitab Suci yang ia tekankan berulang-ulang di dalam suratnya.

      Kaum beriman harus memperhatikan firman Allah dan berjuang untuk kebenaran yang lebih dalam. Kita perlu menyadari bahwa unsur kemurtadan berlangsung sampai hari ini. Sejumlah kebenaran dasar telah dibuang, bahkan oleh orang-orang yang tampaknya adalah kaum beriman fundamental. Karena itu kita yang di dalam pemulihan Tuhan perlu berjuang untuk kebenaran itu. Melalui kebenaran kita percaya setiap aspek tentang apa adanya Kristus dan yang telah Dia lakukan, sedang Dia lakukan, dan yang akan Dia lakukan. Kita juga percaya kepada segala yang telah dicapai dan didapatkan oleh Kristus. Dalam zaman kemurtadan, kita percaya dan menyaksikan wahyu yang sempurna dari firman Allah yang murni.

      Dalam ayat 8 Petrus mengatakan, “Akan tetapi, Saudara-saudaraku yang terkasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari.” Bagi Tuhan Allah Sang Kekal, perasaan akan waktu jauh lebih kecil laksaan kali dibandingkan dengan manusia. Jadi, untuk penggenapan firman-Nya, terutama firman janji-Nya, yang penting bukanlah waktu tetapi fakta. Apa pun yang telah Ia janjikan, cepat atau lambat akan menjadi fakta. Itulah sebabnya sangat penting bagi kaum beriman memperhatikan janji-Nya melalui firman-Nya.

      Tuhan tidak lambat menepati janji-Nya, tetapi justru Tuhan sabar terhadap kita (ay. 9). Hati Tuhan bukan tertuju pada waktu penggenapan janji-Nya melainkan pada umat-Nya, yang Dia miliki secara khusus sebagai harta pusaka (1 Ptr. 2:9; Tit. 2:14). Tuhan tidak ingin ada seorang pun dihukum oleh pemerintahan Allah. Tuhan menginginkan kita bertobat. Bahkan, Dia mau mendapatkan kita sebagai mempelai perempuan-Nya yang telah bertumbuh dalam hayat. Karena itu melalui memperhatikan dan menikmati firman Tuhan sebagai susu rohani (1 Ptr. 2:2) dan roti rohani (Mat. 4:4) agar kaum beriman bisa bertumbuh dan disiapkan bagi kedatangan Tuhan kembali.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru