Pembacaan Alkitab: 2 Petrus 1:3-4, Efesus 1:19-21, Matius 28:20
Kitab 2 Petrus memberitahu kita mengenai persediaan ilahi dan pemerintahan ilahi. Persedia-an ilahi ini disalurkan kepada kita dengan kuasa ilahi-Nya. Dalam 1 Petrus 1:3 Petrus berkata, “Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah, melalui pengenalan (yang penuh) kita akan Dia yang telah memanggil kita oleh kemuliaan dan kebajikan-Nya sendiri” (Tl.). Kuasa ilahi ini menyuplai kaum beriman dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat ilahi yang menghasilkan dan menyuplai (bukan pengetahuan yang mematikan) serta ibadah yang mengekspresikan Allah (bukan penyataan hikmat manusia).
Paulus mengatakan dengan jelas tentang kuasa ilahi ini dalam Efesus 1, ketika dia berdoa agar kita tahu, "betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya yang besar, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga" (Ef. 1:19-20). Kuasa ilahi ini telah meninggikan Kristus di atas segala sesuatu dan telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya (ayat 21). Kuasa ilahi ini telah diterapkan atas diri kita (ayat 22). Haleluya, kuasa ilahi ini telah diterapkan atas diri kita!
Dalam 1:3 Petrus melanjutkan berkata bahwa Allah menganugerahkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah. Hayat berada di dalam, memungkinkan kita hidup, dan ibadah berada di luar sebagai ekspresi luar dari hayat kita yang di dalam. Segala sesuatu telah diberikan, dibagikan, diinfuskan ke dalam kita, agar kita dapat memperhidupkan hayat Allah, juga menampilkan hayat ini. Kita seharusnya mengekspresikan Allah dalam segala aspek kehidupan kita. Ketika Allah menjadi ekspresi kita, itulah ibadah. Seluruh diri kita dan kehidupan kita seharusnya ada Allah di dalamnya. Dengan demikian kita akan memiliki ibadah, ekspresi luaran hayat batiniah.
Kuasa ilahi telah menginfus kita dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan hayat dan ibadah. Tetapi penginfusan, pemberian ini, menuntut kita mempunyai pengenalan yang penuh akan Allah yang telah memanggil kita dengan maksud membawa kita masuk ke dalam kemuliaan dan kebajikan-Nya. Jika tidak maka apa yang telah ditanamkan oleh kuasa ilahi ke dalam kita sia-sia belaka. Kuasa ilahi terus beroperasi, tetapi kita perlu bekerja sama dengan pengope-rasian ini. Kalau tidak, kuasa ilahi tak berdaya beroperasi di dalam kita. Meskipun kuasa ini besar, bila kita tidak bekerja sama, maka kuasa ini tidak akan dapat beroperasi di dalam kita. Semakin banyak bekerja sama dengan kuasa ilahi yang di dalam, kita semakin dibawa masuk ke dalam kemuliaan Allah, menikmati kebajikan-Nya, dan mengekspresikan kebajikan ini sebagai ibadah.
Dalam 1:4 Petrus melanjutkan, "Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari kebinasaan yang ada dalam dunia oleh hawa nafsu" (Tl.). Melalui kemuliaan dan kebajikan ilahi, Allah telah memberi kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar. Sasaran ini sungguh besar, lebar, pun dalam. Siapakah yang dapat mencapai kemuliaan dan kebajikan Allah? Tak seorang pun dapat mencapai sasaran ini. Karena itu, perlu firman janji Allah untuk menjamin, mendorong, menguatkan, juga mendesak kita untuk mencapai sasaran ini. Contoh dari janji-janji itu ada dalam 2 Korintus 12:9, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Janji ini telah dianugerahkan kepada Paulus, membuatnya dapat menahan penderitaan karena "duri" dalam dagingnya. Dalam Matius 28:20, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman." Tidak diragukan, janji ini adalah satu dorongan bagi semua murid. Allah telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar untuk satu sasaran agar melalui janji-janji ini kita dapat berbagian dalam sifat Allah dalam kesatuan yang organik dengan-Nya.
Dalam Kisah Para Rasul 2 dan 3, ketika orang melihat murid-murid, mereka nampak ekspresi Allah. Karena murid-murid menikmati Allah dan berbagian akan Allah, mereka tersusun oleh Allah. Ini seharusnya juga menjadi pengalaman kita hari ini. Jika kita menikmati Allah dan berbagian akan Allah, kita akan tersusun oleh-Nya. Semua kaum beriman perlu diresapi sepenuhnya oleh sifat Allah untuk mengekspresikan Dia. Allah telah menganugerahkan kepada kita janji yang berharga dan yang sangat besar, agar kita mempunyai bagian dalam sifat Allah.
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
- KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)