Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Mengalami Allah dari segala anugerah

Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 5:10-14
 

      Seluruh Kitab 1 Petrus adalah pemerintahan Allah yang diatur melalui penghakiman-Nya. Penghakiman Allah dilaksanakan di dalam lingku-ngan yang diatur menurut kedaulatan-Nya. Apa yang dilakukan dalam penghakiman-Nya merupa-kan tangan pengaturan-Nya, yaitu dengan tangan Allah yang kuat. Hal ini Petrus tunjukkan dalam 1 Petrus 5:6 yang berkata, “rendahkan-lah dirimu di bawah tangan Allah yang kuat.”

      Dalam 5:9 kita dapat melihat sebuah kondisi yaitu kaum beriman harus menanggung penderita-an sebagai bentuk penghakiman Allah dengan tangan-Nya yang kuat. Namun dalam 5:10 terda-pat sebuah kontras yang mendatangkan penghibu-ran dan dorongan kepada kaum beriman yang menderita. Petrus berkata, "Tetapi Allah dari segala anugerah, yang telah memanggil kamu dalam Kristus Yesus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguat-kan, dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya." (Tl.) Kontradiksi adalah antara penderitaan-penderitaan dalam ayat 9 dan Allah dari segala anugerah dalam ayat 10.

      Dalam ayat ini segala anugerah mengacu kepada kekayaan suplai hayat ilahi yang berlimpah dalam banyak aspek yang dilayankan kepada kita dalam tahap-tahap pekerjaan ilahi di atas dan di dalam diri kita dalam ekonomi Allah. Langkah awal adalah memanggil kita, dan langkah akhir adalah memuliakan kita, seperti yang disebutkan di sini dalam frase "yang telah memanggil kamu ke dalam kemuliaan-Nya yang kekal".

      Istilah "Allah dari segala anugerah" bersifat unik, dalam Perjanjian Baru hanya ditemukan di 1 Petrus 5:10. Karena itu, kaum beriman yang men-derita harus didorong oleh fakta bahwa meskipun mereka menderita, Allah mereka adalah Allah dari segala anugerah.

      Petrus berkata bahwa Allah telah memanggil kita dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal. Dalam Kristus Yesus menunjukkan bahwa Allah dari segala anugerah mengalami proses inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, kebang-kitan, dan kenaikan, untuk merampungkan pene-busan yang lengkap dan sempurna agar Dia bisa membawa umat tebusan-Nya ke dalam satu kesatuan organik dengan diri-Nya. Dengan demikian mereka bisa mengambil bagian dalam kekayaan Allah Tritunggal sebagai kenikmatan mereka. Semua langkah pekerjaan ilahi itu ada dalam Kristus; Dia adalah perwujudan Allah Tritunggal, menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit, menjadi suplai hayat yang limpah lengkap bagi kita. Dalam Kristus ini, melalui penebusan-Nya yang almuhit dan berdasarkan segala pencapaian-Nya, Allah bisa menjadi Allah dari segala anugerah yang memanggil kita ke dalam kemuliaan kekal-Nya dan yang melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita dalam Allah Tritunggal (1:2) sebagai fondasi yang mantap, dengan demikian membuat kita mampu mencapai tujuan-Nya yang mulia. Sungguh ajaib, orang dosa yang jatuh bisa dibawa ke dalam kemuliaan kekal Allah! Dan betapa unggulnya pekerjaan perlengkapan, peneguhan, penguatan, dan pengokohan-Nya di dalam kita! Semuanya itu dirampungkan melalui segala anugerah-Nya, yaitu "anugerah yang sejati" (5:12).

      Kemudian dalam 5:12 Petrus menyatakan bahwa apa yang telah dia tulis dengan sungguh-sungguh mengenai pekerjaan-pekerjaan Allah adalah anugerah sejati. Anugerah sejati dalam ayat ini mengacu kepada "segala anugerah" yang tercantum dalam ayat 10. Rasul menasihati kaum beriman untuk masuk ke dalam anugerah ini dan berdiri di dalamnya. Kitab ini ditulis terutama ditujukan kepada kaum beriman yang dianiaya untuk memperlihatkan tujuan pemerintahan Allah dalam penderitaan mereka. Agar mereka bisa melewati penderitaan itu, Allah menyuplai mereka dengan segala anugerah yang berlipat ganda, beragam, dan sejati (5:10; 1:2; 4:10).

      Dalam 5:14 Petrus menyimpulkan, "Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.” Damai sejahtera adalah hasil dari anugerah dan berasal dari kenikmatan kita atas Allah Tritunggal.

      Tulisan Petrus sama sekali tidak dangkal. Tetapi mendalam atas hal kebenaran dan sangat berpengalaman. Kita melihat hal ini dalam apa yang Petrus katakan mengenai damai sejahtera. Menurut 5:14, keinginan Petrus adalah damai sejahtera itu menyertai semua yang berada dalam Kristus. Petrus menekankan fakta bahwa kaum beriman ada di dalam Kristus (3:16; 5:10). Kita berada di dalam Kristus karena Allah, juga oleh iman kita dan baptisan (1 Kor. 1:30; Yoh. 3:5; Gal. 3:27; Rm. 6:3). Ini menghasilkan kesatuan organik dengan Allah Tritunggal (Mat. 28:19) dan membu-at kita menjadi satu roh dengan Tuhan (1 Kor.6:17).

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru