Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 3:1-13, Roma 9:23
Petrus menulis suratnya tidak hanya berda-sarkan pengetahuan dan doktrin, melainkan berdasarkan pengalamannya yang kaya atas Kristus. Dalam 1 Petrus 3:1-13, Petrus membahas mengenai “kehidupan dalam cara yang unggul terhadap semua orang dalam segala aspek”, khususnya dalam kehidupan pernikahan (3:1-7) dan kehidupan yang umum (3:8-13).
Pasal 3:1 mengatakan, "Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya." "Demikian juga" mengacu kepada ketundukan hamba kepada tuannya seperti yang dilukiskan dalam 2:18. Seperti hamba taat kepada tuan-nya, istri seharusnya tunduk kepada suaminya. Saudari-saudari, tidak ada seorang pun yang dapat menggugah suami kalian seperti kalian. Para suami akan mengamati dan melihat cara hidup dari istri mereka yang murni (3:2) yaitu cara hidup yang polos, dan suci yang tentu adalah cara hidup yang kudus (1:15), unggul (2:12) dan baik (3:16).
Dalam ayat 4 Petrus melanjutkan, "Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah (dalam hati) yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah." Ini menunjukkan bahwa roh yang lemah lembut dan tenteram di dalam kita adalah manusia batiniah yang tersembunyi. Para saudari seharusnya memiliki manusia batiniah sebagai perhiasan mereka di hadapan Allah, yaitu apa adanya batiniah mereka yang tersembunyi. Perhiasan rohani sedemikian ini sangat berharga dalam pandangan Allah, dan tidak dapat binasa, tidak seperti perhiasan materi dengan mengepang-ngepang rambut atau mengenakan emas dan pakaian yang dapat binasa (2:3).
Kemudian ayat 7 mengatakan, "Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari anugerah.." Frase “Demikian juga” menunjukkan bahwa suami-suami juga harus tunduk kepada istri-istri mereka. Ini adalah perkataan yang seimbang. Frase "bijaksana" berarti hidup bersama dengan nalar dan cerdik. Dalam kehidupan pernikahan, suami-suami perlu memiliki pengetahuan rohani yang mengenal kelemahan perempuan. Jika kita memiliki pengetahuan ini, kita akan tahu bahwa Allah menciptakan perempuan sebagai bejana yang lemah tidak lain untuk hakiki hubungan pernikahan. Bahasa Yunani untuk kata "kehormatan" adalah time berarti mustika, berharga, bernilai tinggi artinya suami harus menghargai kemustikaan dari istri dan membe-rikan penghargaan yang seharusnya sebagai teman pewaris anugerah hayat.
Kemudian Petrus membicarakan mengenai kehidupan yang umum pada ayat 8-9, bila yang lain mencaci maki kita, kita jangan membalas mencaci maki mereka. Sebaliknya, kita harus memberkati mereka. Perkataan Petrus di sini sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 5:44 dan apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 12:14.
Ayat 9 menerangkan bahwa kita telah dipanggil untuk mewarisi berkat. Kita dipanggil untuk memberkati orang lain, maka sebagai orang yang diberkati, kita harus selalu memberkati orang lain, agar kita bisa mewarisi berkat. Berkat apa yang kita berikan kepada orang lain akan menjadi warisan kita sendiri (Mat. 10:13). Sesuai dengan konteksnya, berkat ini mengacu kepada hayat, menyatakan bahwa kita akan mewarisi hayat lebih banyak. Dalam ayat 10 Petrus melanjutkan jika kita ingin melihat hari-hari baik, kita harus menjaga lidah kita terhadap yang jahat dan bibir kita terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Banyak hal negatif telah diakibatkan dari pemakaian lidah dan bibir kita dengan tidak tepat.
Dalam ayat 11 Petrus mengatakan tentang menjauhi yang jahat, melakukan yang baik, mencari perdamaian dan berusaha mendapat-kannya. Dalam ayat 12 dia mengatakan bahwa mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat. Kemudian dalam ayat 13 Petrus mengatakan bahwa kita jangan hanya rajin berbuat baik, tetapi harus menjadi orang yang rajin berbuat baik. Kata "orang yang rajin" menunjukkan semacam orang yang khusus. Kita semua harus menjadi orang yang rajin berbuat baik.
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
- KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)