Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Penderitaan untuk kebenaran oleh kehendak Allah seperti yang dilakukan Kristus

Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 3:14-22
 

      Satu Petrus 3:14-22 adalah satu bagian yang membicarakan penderitaan untuk kebenaran oleh kehendak Allah seperti yang dilakukan Kristus. Ayat 14-15 mengatakan, "Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, .. janganlah kamu takuti .. jangan-lah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!" Orang Kristen akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang berasal dari penentangan dan penganiayaan. Jika kita gentar dan takut ketika menderita penganiayaan, Tuhan tidak akan dikuduskan di dalam hati kita. Tampaknya seolah-olah kita tidak memiliki Tuhan di dalam hati kita. Kapan saja kita menderita penganiayaan, orang lain harus menyadari bahwa kita memiliki Kristus di dalam kita sebagai Tuhan.

      Dalam ayat 16 Petrus selanjutnya berkata, "dan dengan hati nurani yang murni .." Karena hati nurani adalah bagian dari roh manusia (Rm. 9:1; 8:16), maka memperhatikan hati nurani kita berarti memperhatikan roh kita di hadapan Allah. Tidaklah cukup kita dibenarkan oleh orang lain. Hati nurani yang diterangi dari roh kita yang dilahirkan kembali dapat menjadi hakim yang batiniah karena ia bekerja sama dengan Allah yang berhuni. Itulah sebabnya penilaian hati nurani yang diterangi sangat cermat dan akurat. Karena itu, kita harus memperhatikan hati nurani kita. Jika kita ingin memiliki perilaku yang baik dan menguduskan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus memperhatikan hati nurani kita.

      Dalam ayat 17 Petrus melanjutkan, "Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah.." Kembali Petrus berbicara mengenai penderitaan yang tidak adil. Dia membahas butir ini sebelumnya dalam 2:18-21, di mana dia mengatakan bahwa Kristus adalah teladan bagi kita sebagai orang yang menderita karena ketidakadilan dan kita harus mengikuti jejak-Nya.

      Ayat 18 dikatakan Kristus adalah Ia yang Benar dan kita adalah orang-orang yang tidak benar, tetapi Dia telah mati untuk dosa-dosa kita. Kematian-Nya menghapus semua rintangan, khususnya rintangan dosa-dosa (1 Ptr. 2:24, 1 Kor. 15:3, Ibr. 9:28) dan ketidakbena-ran kita sehingga kita mempunyai satu jalan untuk mencapai Allah. Kristus mati untuk membawa kita kepada Allah.

      Kemudian dalam ayat 19-20 Petrus berkata, “Dan di dalam roh itu juga Ia pergi memberita-kan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, ...” Meskipun Dia dibunuh di dalam tubuh-Nya, Dia dihidupkan dan diberi kuasa dalam roh-Nya sebelum kebangkitan-Nya. Dalam Roh yang hidup dan berkuasa ini Dia pergi untuk membe-ritakan kepada malaikat-malaikat yang membe-rontak mengenai kemenangan Allah atas Iblis, pemimpin mereka.

      Dalam ayat 20 Petrus mengatakan bahwa di dalam bahtera yang dipersiapkan oleh Nuh, delapan jiwa "diselamatkan melalui air". Bahasa Yunani-nya berarti "tiba dengan selamat di satu tempat yang aman melalui kesulitan atau bahaya”. Air adalah media yang melaluinya keselamatan tergenap. Bahtera menyelamatkan Nuh dan keluarganya dari penghukuman Allah yang membinasakan dunia dengan air bah. Air ini menyelamatkan mereka dari angkatan yang rusak itu dan memisahkan mereka kepada satu zaman baru, sama seperti yang dilakukan oleh air Laut Merah bagi bani Israel (Kel. 14:22, 29; 1 Kor. 10:1-2).

      Dalam ayat 21 Petrus berkata, "...yaitu baptisan --  untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah." Ini berarti melalui baptisan, masa lalu kita yang penuh dosa dibereskan. Karena pemberesan ini, kita dapat memiliki satu hati nurani yang baik dan murni.

      Dalam ayat 22 Perkataan tambahan ini menunjukkan betapa mulia dan terhormatnya kesatuan organik yang kita masuki bersama-Nya melalui baptisan, karena kita telah dibaptis masuk ke dalam Dia (Rm. 6:3; Gal. 3:27).

      Petrus menunjukkan kepada kita bahwa hari ini Kristus yang bangkit ada di sebelah kanan Allah. Kristus telah masuk ke dalam surga, dan malaikat-malaikat, kekuasaan-kekuasaan dan kekuatan-kekuatan telah ditak-lukkan kepada-Nya. Kita telah nampak bahwa melalui baptisan kita telah diletakkan ke dalam Kristus, dan sekarang kita bersatu secara organik dengan-Nya. Ini berarti karena kita di dalam Kristus, malaikat, kekuasaan-kekuasaan, dan kekuatan-kekuatan telah ditaklukkan kepada-Nya, juga telah ditaklukkan kepada kita. Haleluya, kita bersatu dengan Kristus yang tersalib, bangkit, dan ditinggikan!

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru