Dalam kedua surat kirimannya, Petrus membahas mengenai pemerintahan universal Allah. Petrus hanya menulis dua surat, yang keseluruhannya berisi delapan pasal. Kedua surat tersebut mewahyukan mengenai peme-rintahan ilahi yang universal. Pemerintahan Allah mencakup alam semesta. Kita mengetahui hal ini melalui fakta bahwa Petrus berbicara tentang langit dan bumi yang baru. Hal ini menunjukkan pemerintahan universal Allah. Akhirnya, dalam kekekalan yang akan datang, segala sesuatu akan benar dan teratur baik, karena kebenaran akan tinggal di langit dan bumi yang baru. Hari ini bumi dipenuhi dengan ketidakbenaran dan kekacauan. Walaupun demikian, Allah masih memerintah langit dan bumi.
Allah memerintah melalui menghakimi. Ini adalah jalan Allah melaksanakan pemerintahan-Nya. Allah telah menghakimi banyak tokoh be-sar dalam sejarah manusia. Dilain pihak, Allah juga mentoleransi mereka bagi tujuan-Nya.
Dalam Surat 1 dan 2 Petrus kita memiliki sebuah catatan tentang penghakiman Allah. Allah menghakimi bumi dengan menggunakan air bah, Sodom dan Gomora, dan atas orang Israel di padang gurun. Selain Yosua dan Kaleb, semua yang keluar dari tanah Mesir, termasuk Musa, Harun, dan Miryam, mati di padang gurun di bawah penghakiman Allah. Selain itu, Alkitab mengatakan ribuan orang yang tidak taat diserakkan oleh Allah di padang gurun. Itu adalah penghakiman Allah.
Kita tidak seharusnya menganggap Allah hanya menghakimi orang-orang jahat seperti Hitler dan Stalin. Allah juga menghakimi umat-Nya sendiri. Menurut 1 Petrus 4:17, "Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman di-mulai dari rumah Allah sendiri.” Allah meng-hakimi dengan tujuan membersihkan alam semesta-Nya, yang telah tercemar oleh Iblis. Akhirnya alam semesta akan menjadi baru (2 Petrus 3).
Allah tidak akan hidup atau tinggal di tempat yang tidak bersih. Pertama Dia memur-nikan kita, rumah-Nya. Kita sekarang adalah pusat pekerjaan pembersihan-Nya. Beberapa orang saleh mengalami masalah kesehatan, yang lain kecewa dengan anak-anak mereka. Anda dan saya berada di bawah penghakiman Allah.
Alasan kedua surat Petrus ditulis, khususnya surat yang pertama, adalah karena kaum beriman Yahudi yang tersebar yang menderita penganiayaan. Mereka telah mengalami peng-ujian yang berat. Petrus membandingkan penganiayaan ini dengan pembakaran dapur api. Karena kaum beriman susah dan mungkin menjadi bimbang, Petrus menulis untuk mengajar mereka juga menghibur mereka. Dalam 1 Petrus 5:10 dia mengatakan, "Dan Allah, sumber segala anugerah, ... akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu." Mereka tidak perlu bimbang, karena Allah sedang menyempurna-kan mereka. Sama seperti batu-batu dipotong agar dapat disusun bersama dalam sebuah bangunan, kita juga perlu "dipotong" agar dapat disempurnakan, dibangun, dikuatkan, dan dikokohkan. Hal itu menunjukkan, mereka semua berada di bawah pemerintahan Allah.
Sudut pandang Petrus mengenai pemerin-tahan Allah mirip dengan catatan dalam Kitab Yesaya. Yesaya 32:1 mengatakan, “Sesungguh-nya seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan.” Keadilan adalah kebenaran yang ditegakkan melalui adanya penghakiman. Disini Kristus diwahyukan sebagai Raja yang akan memerintah dan mengatur melalui para penguasa menurut kebenaran dan keadilan. Pemerintahan-Nya bukanlah tanpa tujuan. Pemerintahan-Nya merupakan berkat bagi kita, umat-Nya. Di satu sisi, pemerintahan-Nya mendatangkan penghakiman dan keadilan, di lain pihak pemerintahan-Nya mendatangkan suplai bagi kita. Raja ini adalah satu tempat perteduhan bagi kita terhadap angin (ay. 2). “Angin” selalu datang kepada kita dalam perja-lanan kehidupan insani kita. Kapan kala angin bertiup, maka kita perlu berlari kepada Kristus, dan mengambil Dia sebagai tempat perteduhan kita, maka kita akan terlindung. Kristus juga adalah naungan batu yang besar di tanah yang tandus.
Puji Tuhan, Kristus kita adalah Raja yang memerintah menurut kebenaran dan mengatur segala sesuatu menurut keadilan-Nya. Dilain pihak, Kristus yang memerintah ini juga adalah tempat perteduhan, tempat perlindungan, aliran-aliran air, dan sebuah naungan bagi kita, umat-Nya. Dia adalah segala sesuatu bagi kita.
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
- KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)