Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Praktek yang Sehat dalam Hidup Gereja

Berbicara dengan jujur dan terkendali merupakan salah satu kebajikan orang Kristen yang sempurna. Baik surga maupun bumi bukanlah milik kita. Bahkan diri kita pun bukan milik kita sendiri, dan kita tidak berkuasa atas apa pun. Karena segala sesuatu tidak berada di bawah kuasa kita, maka janganlah kita ber-sumpah (5:12). Kesetiaan dan kesungguhan kita yang sejati dalam perkataan-perkataan kita menurut sifat ilahi, akan menjaga kita terhindar dari penghakiman Allah.

Apa yang dikatakan Yakobus dalam 5:12 meng­ingatkan kita kepada perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 5:37, di sini Tuhan berkata bahwa per­kataan kita harus sederhana dan benar. Perkataan yang sia-­sia dalam Mat.12:36-37 berarti perkataan yang tidak berfungsi, tidak ber­khasiat, tidak berguna, dan ko­song. Orang-orang yang mengucapkan perkataan semacam itu akan mempertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Di sini Tuhan memberikan peringatan yang sangat se­rius kepada kita, bahwa kita harus belajar mengekang dan membatasi perkataan kita.

Dalam 5:13 Yakobus menyinggung salah satu butir lainnya dari praktek yang sehat dalam hidup gereja: "Kalau ada seseorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seseorang yang bergembira baiklah ia bermazmur!" Berdoa memberi kita kekuatan dari Tuhan sehingga kita bisa memikul penderi-taan; bermazmur memelihara kita dalam suka-cita Tuhan. Baik kita berdoa atau bermazmur, kita berkontak dengan Allah.

Dalam gereja, terkadang ada orang yang lemah karena sakit. Kelemahan menimbulkan sakit­-penyakit (1 Kor. 11:30). Dalam ayat 14, yakobus menganjuri orang yang lemah supaya memanggil para penatua gereja untuk mendoa-kan penyakitnya. Mengoleskan minyak (aleipho) dalam nama Tuhan, melambangkan penyaluran Roh hayat, yang telah dicurahkan ke atas Tubuh Kristus sebagai minyak urapan (Mzm. 133:2), kepada anggota Tu­buh yang sakit melalui para penatua sebagai wakil gereja, untuk penyem-buhan orang yang sakit (lihat 1 Yoh. 5:16).

Dalam 5:15 Yakobus meneruskan, "Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosa-nya itu akan diampuni." Perbuatan dosa sering merupakan penyebab penyakit (Yoh. 5:14). Di dalam kasus semacam itu, pengampunan se­lalu merupakan penyebab kesembuhan (Mat. 9:2, 5-7; Mrk. 2:5). Karena alasan inilah, dalam bagian pertama ayat 16 Yakobus berkata, "Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh."

Dalam 5:16b-18 Yakobus berkata, "Doa orang yang be­nar, sangat besar kuasanya dan ada hasilnya. … dan ia telah bersungguh­-sungguh berdoa (berdoa di dalam doa)." Kata-kata "berdoa di dalam doa" menunjukkan bahwa suatu doa dari Tuhan telah diberikan kepada Elia, dan di dalam­nya Elia berdoa. Jadi, Elia berdoa di dalam doa. Kita perlu berdoa seperti Elia. Elia mempunyai beban dengan cara yang khusus, dan beban itu adalah doa yang Allah berikan kepa­danya. Kita tidak seharusnya berdoa menurut ingatan, pan­dangan, atau beban kita sendiri.

Dalam 5:19-20 Yakobus meneruskan perkataannya, “ketahuilah bahwa siapa yang membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyela­matkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa." Orang berdosa dalam ayat 20 adalah seorang saudara yang percaya namun telah menyim-pang dari kebenaran dan dipalingkan kembali dari kesalahannya kepada kebenaran. Jadi, keselamatan jiwanya bukan meng­acu kepada keselamatan kekal orang itu, melainkan kepada keselamatan sezaman atas jiwanya dari penderitaan kema­tian jasmani di bawah pendisiplinan Allah (1 Yoh. 5).

Apa yang dikatakan Yakobus dalam ayat-ayat ini tidak berhubungan dengan kebinasaan kekal atau keselamatan kekal. Masalah keselamatan kekal sepenuhnya beres pada saat kita percaya dan diselamatkan. Namun, jika kita me­nyim-pang dan kembali kepada dosa, kita akan ditimpa pe­nyakit sebagai pendisiplinan Allah. Jika kita, tidak bertobat, kita akan mati lebih cepat. Apa yang digambarkan Yakobus dalam ayat-ayat ini meru­pakan bagian dari hidup gereja. Akan tetapi, hal itu adalah segi negatif hidup gereja. Walaupun demikian, kita masih dapat menerima banyak ban­tuan yang positif dari apa yang ditulisnya dalam kitab ini. Khususnya, kita dapat memperoleh bantuan dalam praktek kristiani yang sempurna.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru