Melihat Visi Takhta Allah, Pemandangan Rohani di Balik Situasi Dunia,
dan Kristus sebagai Pusat Administrasi Allah
Takhta Allah dalam Kitab Wahyu adalah pusat administrasi Allah. Hari ini, manusia mungkin melakukan apa saja yang disukainya, tetapi takhta Allah yang di surga tetap berkuasa atas seluruh manusia dan atas segala sesuatu. Tidak seorang pun dapat melakukan sesuatu, dan tidak mungkin sesuatu terjadi di luar pengaturan takhta Allah. Karena itu kita perlu melihat visi rohani dari takhta Allah sebagai pusat administrasi Allah di seluruh alam semesta (Why. 4:2; 5:1; Yeh. 1:26). Sebagai Sang berdaulat, Allah memiliki kapasitas yang penuh untuk melaksanakan apa yang Dia inginkan menurut hasrat hati-Nya dan menurut ekonomi kekal-Nya. Nampaknya, takhta ini tidak terlihat dan tidak diketahui oleh manusia, tetapi sesungguhnya takhta ini mengatur setiap orang dan segala sesuatu dari balik layar memerintah atas setiap orang dan segala sesuatu diputuskan di atas takhta. (Yes. 6:1; 1 Raj. 22:19). Kitab Daniel memperlihatkan bahwa semua raja dan kerajaan dunia berada di bawah administrasi Allah (Dan. 7:9-10; 2:34-35). Semua pemerintahan insani dari Nimrod sampai Antikristus telah dan akan berlanjut untuk berada di bawah pengaturan surga oleh Allah segala langit (7:9-12). Allah membuat Nebukadnezar tahu bahwa ia bukanlah apa-apa dan bahwa Allah yang Mahakuasa, Penguasa atas kerajaan manusia, Dia yang memberikan kerajaan kepada siapa yang Dia kehendaki, adalah segalanya (4:34-37). Seluruh situasi dunia berada di bawah pengaturan surga oleh Allah segala langit (4:26).
Sebagai orang yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi umat-Nya bagi keutamaan Kristus, kita berada di bawah pengaturan surgawi Allah. Di bawah pengaturan surgawi Allah, segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rm. 8:28). Dalam alam semesta kita (diri kita, keluarga kita, dan gereja), banyak hal terjadi setiap hari dengan tujuan untuk menjadikan Kristus yang terutama, agar Dia bisa menjadi yang pertama, sentralitas—dan segala sesuatu—universalitas. Kristus ada bersama kita dalam semua situasi kita. Kita perlu menyadari ini dan taat kepada pengaturan surgawi Allah. Ketika kita sakit, Dia menyertai kita. Ketika kita berada dalam kekacauan, Dia menyertai kita. Saya dapat bersaksi bahwa kita bisa menikmati hadirat-Nya di tengah kekacauan dan pemberontakan. Kita semua perlu mempelajari tiga hal: bahwa alam semesta ini berada di bawah administrasi Allah; bahwa tujuan Allah dalam administrasi-Nya adalah untuk menjadikan Kristus sebagai yang terutama, agar Dia memiliki tempat pertama dalam segala sesuatu; dan agar bagi perampungan tujuan Allah, kita, umat-Nya, umat pilihan-Nya, harus memberi Dia koordinasi dan kerja sama terbaik. Melalui koordinasi dan kerja sama kita, Allah akan merampungkan tujuan kekal-Nya untuk menjadikan Kristus yang terutama melalui pengaturan surga.
Daniel 10 menyajikan satu visi tentang pemandangan rohani di balik situasi dunia. Daniel, seorang manusia di bumi, menetapkan hatinya untuk memahami masa depan, takdir, dari Israel (ayat 2-3, 12). Dia melakukan ini selama dua puluh satu hari. Setelah itu, Daniel melihat satu penglihatan yang khusus dalam 10:4-9. Kristus yang unggul, sentralitas dan universalitas pergerakan Allah di bumi, menampakkan diri kepada Daniel bagi apresiasi, hiburan, dorongan, pengharapan, dan stabilisasi. Setelah visi mengenai Kristus sebagai Sang mustika dalam pergerakan Allah, kita melihat sesuatu mengenai pergumulan rohani di udara antara dua roh, satu milik Satan dan yang lain milik Allah. Penekanan yang perlu kita lihat adalah bahwa di balik layar ada satu pergumulan rohani, satu pertentangan yang tidak terlihat oleh mata fisik, yang sedang terjadi.
Kristus adalah pusat administrasi Allah menurut ekonomi kekal Allah. Dalam kenaikan-Nya Ia telah dinobatkan sebagai Tuhan dan Kristus untuk melaksanakan administrasi Allah, operasi pemerintahan-Nya (Ibr. 12:2). Dia yang duduk di atas takhta itu bukan hanya Allah tetapi juga manusia; Dia adalah manusia-Allah, perbauran Allah dan manusia (Kis. 7:56). Setelah Tuhan Yesus disalibkan dan dikuburkan, Allah membangkitkan Dia dan menempatkan Dia di sebelah kanan-Nya, menjadikan Dia Tuhan atas seluruh alam semesta (Flp. 2:5-11). Dalam kenaikan dan penobatan-Nya, Dia adalah Penguasa atas raja-raja bumi, sebab Dia sekarang adalah Tuhan dan Kepala atas segala sesuatu. Selain itu, Dia akan memerintah atas semua bangsa ketika Dia datang untuk memerintah dalam kerajaan-Nya. Dia melaksanakan administrasi Allah sebagai Penguasa atas raja-raja bumi melalui tujuh Roh Allah yang menyala di hadapan takhta Allah. Kita perlu menyadari bahwa tujuh Roh Allah itu menyala di hadapan takhta tidak hanya mengenai gereja-gereja tetapi juga mengenai situasi dunia bagi gereja-gereja (Why 1:4-5, 11; 22:16). Hari ini situasi dunia, dibawa ke dalam satu kondisi yang siap bagi kembalinya Kristus. Dia ada di ambang pintu dan waktunya sudah dekat. Sewaktu kita melihat situasi ini, kita harus bangun dan menyadari bahwa dunia bukanlah bagi kita. Kita adalah bagi Kristus, dan setiap hari kita harus mempersiapkan diri kita untuk berjumpa dengan Dia. Maka kita akan menerima pahala dari Dia.
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
- Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
- Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
- Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
- Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
- Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
- Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus