Makna Intrinsik Kitab Ulangan — Satu Kitab Mengenai Kristus
Kitab Ulangan adalah perkataan kesimpulan dari hukum Taurat dan memberikan satu kesimpulan almuhit bagi Kitab-kitab Taurat, lima kitab pertama dalam Alkitab, yang ditulis oleh Musa. Hukum Taurat diberikan melalui Musa untuk kali pertama (Kel. 7:7); empat puluh tahun kemudian, setelah generasi pertama, kecuali Kaleb dan Yosua, telah mati, hukum Taurat dibicarakan lagi kepada bani Israel, kali ini kepada generasi kedua, generasi yang siap memasuki negeri yang baik dan memilikinya (Ul. 2:14; 8:6-10). Sebagian besar dari generasi ini belum ada untuk mendengar penyampaian hukum Taurat di Gunung Sinai; karena itu, Allah memberi beban kepada Musa untuk menceritakan kembali hukum Taurat itu; pembicaraan ulang ini adalah pelatihan yang diperbarui yang diberikan kepada generasi baru bani Israel setelah pengembaraan panjang mereka, untuk menyiapkan mereka memasuki negeri yang baik yang dijanjikan Allah dan mewarisinya sebagai milik mereka.
Generasi pertama melambangkan manusia lama kita, dan generasi kedua melambangkan manusia baru kita. Yosua dan Kaleb adalah milik generasi yang baru. Itulah sebabnya mereka mengalami baptisan ganda, baptisan pertama adalah ketika mereka menyeberangi Laut Merah dan yang kedua ketika mereka menyeberangi Sungai Yordan. Di antara baptisan pertama dan baptisan kedua, bangsa Israel mengalami transformasi. Transformasi adalah proses metabolik batini di mana Allah bekerja untuk menyebarkan hayat dan sifat ilahi-Nya ke setiap bagian diri kita, terutama jiwa kita, membawa Kristus dan kekayaan-Nya ke dalam diri kita sebagai unsur baru kita dan menyebabkan unsur alamiah kita yang usang secara bertahap berkurang; ini adalah pengalaman diperbarui bagi pertumbuhan kita dalam hayat dan transformasi dalam hayat untuk mengantarkan kita ke dalam kenikmatan akan Kristus sebagai negeri kita yang baik bagi bangunan dan Kerajaan Allah.
Dalam Roma 10:6-9 Paulus menerapkan firman yang diutarakan oleh Musa dalam Ulangan 30:11-14 kepada Kristus, menunjukkan bahwa perintah itu, yang adalah firman Allah, adalah Kristus sebagai Firman, yang sebagai napas yang keluar dari mulut Allah, ada dalam hati kita dan dalam mulut kita. Ketika kita berbicara kepada orang yang belum percaya tentang Kristus, kita dapat memberi tahu mereka bahwa Kristus ada di dalam mulut dan hati mereka. Hari ini Dia adalah embusan yang diembuskan melalui pembicaraan Allah. Ini adalah Kristus yang sekarang adalah firman Allah untuk kita terima sebagai hayat kita.
Ulangan 8:3 berkata bahwa “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN”; dalam Matius 4:4 segala digantikan dengan setiap firman, yang mengacu kepada hukum, perintah, ketetapan, dan peraturan yang keluar dari mulut Allah. Dalam Kitab Ulangan, hukum, perintah-perintah, ketetapan-ketetapan, dan peraturan-peraturan semuanya adalah firman Allah, dan totalitas, agregat, dari firman Allah adalah Kristus (Yoh. 1:1, 14); karena itu, hidup oleh setiap firman yang keluar dari mulut Allah adalah hidup oleh Kristus, perwujudan dari napas ilahi. Melalui menghirup napas ilahi dalam Kitab Ulangan, kita akan menikmati Kristus, perwujudan dari napas ilahi; semakin kita menerima napas dari Allah yang berbicara, kita akan semakin menikmati Kristus. Karena Kitab Suci adalah napas yang dikeluarkan Allah, embusan Allah (2 Tim. 3:16), kita harus menghirup Kitab Suci melalui menerima firman Allah dengan segala doa (Ef. 6:17-18); sewaktu kita mengajarkan Alkitab, kita harus mengembuskan Allah ke dalam orang.
Hukum Taurat itu tidak hanya merupakan suatu daftar perintah-perintah yang ilahi, lebih-lebih adalah firman Allah yang hidup yang menginfuskan hakiki Allah ke dalam mereka yang mengasihi dan mencari Dia. Jika kita mengambil setiap bagian dari hukum Taurat—semua perintah, peraturan, ketetapan, ajaran, dan penghakiman—sebagai firman yang diembuskan oleh Allah yang kita kasihi, kita akan memiliki hukum itu sebagai firman hidup Allah; Roh itu adalah realitas apa pun adanya Allah (Yoh. 16:13; 1 Yoh. 5:6); jadi, sebagai Roh itu, Kristus adalah realitas hukum Taurat.
Pemandangan pada jalan masuk ke negeri yang baik yang digambarkan dalam Ulangan 27:1-8 mencakup tugu peringatan dari batu, mezbah, dan kurban-kurban; semua butir ini melambangkan Kristus. Hukum Taurat yang ditulis pada tugu peringatan itu adalah gambaran diri Allah sendiri; jadi, tugu peringatan itu menandakan bahwa Kristus sebagai gambar hidup Allah dan perwujudan Allah berdiri di hadapan umat itu untuk membuat tuntutan bagi mereka menurut apa adanya Dia. Tepat di samping batu yang mengandung tulisan akan perintah-perintah Allah itu ada mezbah, yang menandakan salib Kristus, di mana umat Allah bisa mengambil Kristus, dalam pelambangan, sebagai kurban bakaran mereka kepada Allah bagi kepuasan-Nya dan sebagai kurban pendamaian mereka kepada Allah bagi kenikmatan mereka bersama Allah dalam persekutuan ilahi. Kurban-kurban yang dibakar di atas mezbah sebagai persembahan bagi kepuasan Allah juga menandakan Kristus sebagai Dia yang memenuhi dan memuaskan semua tuntutan Allah; jadi, Allah yang menuntut itu datang sendiri dalam inkarnasi untuk menjadi Penebus kita dan Pengganti kita sebagai Yang menggenapinya. Pemandangan yang ajaib ini memperlihatkan bahwa melalui Allah yang menuntut, salib Kristus, dan diri Kristus sebagai kurban-kurban, kita masuk ke dalam Kristus, negeri kita yang baik, dan menerima semua berkat yang Allah akan berikan kepada kita dalam Kristus; berkat-berkat ini adalah diri Allah Tritunggal sendiri yang telah melalui proses yang terwujud dalam Kristus dan direalisasikan sebagai Roh itu.
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 2
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Pahlawan 2020 - Minggu 1
- Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 8
- Ringkasan FKKP Pelatihan International untuk Penatua dan Pewajib Musim Semi 2020 - Minggu 7
- Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 2
- Ringkasan FKKP Kristalisasi Ulangan (1) Pelatihan Musim Dingin 2019 - Minggu 1
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 6
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 5
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 4
- Ringkasan FKKP Sidang Istimewa Hari Ucapan Syukur 2019 - Minggu 3
- Mengenal dan Mengalami Kristus Sebagai Teladan
- Makna Intrinsik Pengalaman Akan Kristus