Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Kebajikan kelahiran Ilahi untuk mengalahkan dunia, maut, dosa, iblis, & berhala (2) & (3)

       Dalam berita ini kita akan membahas 1 Yohanes 5:14-17. Kata "dan" pada awal ayat 14 sangatlah penting karena menghubungkan hayat dalam 5:4-13 dengan persekutuan dalam 5:14-17. Dalam bagian yang depan kita telah menerima hayat kekal, dan kita mempunyai firman tertulis sebagai jaminan ini. Sekarang Yohanes memakai apa yang telah dia tulis dalam 5:4-13 sebagai satu dasar untuk menam-pakkan pada kita bahwa hayat kekal ini dapat mengalahkan maut. Kita telah menerima hayat kekal, dan hayat ini telah dipersaksikan, dibuk-tikan, dijanjikan di dalam kita dan hayat kekal ini mengalahkan maut, di dalam diri kita.

       Dalam ayat 14 "keberanian" mengacu pada keberanian yang kita miliki untuk berdoa. Ayat ini berbicara tentang meminta menurut kehen-dak Allah, bukan menurut keinginan, pilihan, atau cara kita. Tetapi bagaimana kita tahu bah-wa hal yang kita minta sesuai dengan kehendak  -Nya? dengan cara bersatu dengan Dia, tinggal di dalam Dia, dan menetap di dalam persekutu-an hayat ilahi.

       Dalam ayat 16 Yohanes mengatakan jika seseorang melihat saudaranya, seseorang yang karib dengannya di dalam Tuhan, melakukan satu dosa yang tidak mendatangkan maut, dia harus berdoa bagi orang itu. Kata "berdoa" di sini tentunya doa yang dipanjatkan dalam persekutuan dengan Allah. Ini menunjukkan orang yang berdoa itu akan memberikan hayat kepada orang yang dia doakan. Hal ini berarti orang yang berdoa itu, yang tinggal dalam Tuhan, yang bersatu dengan Tuhan (I Kor. 6:17), menjadi sarana yang dengannya Roh pemberi hayat Allah dapat memberikan hayat kepada orang yang dia doakan.  Kata "hayat" dalam ayat 16 mengacu pada hayat rohani yang disalurkan melalui doa seseorang ke dalam orang yang didoakan. Namun, menurut konteksnya, hayat rohani ini juga bisa menyelamatkan tubuh jasmani orang yang didoakan dari bahaya kematian yang diderita akibat perbuatan dosanya.

       Mengenai "dosa yang mendatangkan maut," menurut konteksnya, karena bagian 5:14-17, berhubungan dengan doa dalam persekutuan hayat kekal yang dibahas dalam 1:3-2:11, maka apa pun yang dibahasnya pasti berhubungan dengan perkara persekutuan hayat ilahi. Dalam persekutuan hayat ilahi, ada penanggulangan pemerintahan Allah berda-sarkan keadaan rohani setiap anak-Nya, bebe-rapa anak-Nya mungkin ditentukan untuk mengalami kematian jasmani dalam zaman ini karena sesuatu dosa. Penghukuman penang-gulangan ini sama sekali tidak berhubungan dengan kebinasaan kekal, melainkan penang-gulangan sezaman berdasarkan pemerintahan ilahi, yang berhubungan dengan persekutuan kita dengan Allah dan dengan orang lain.

       Selanjutnya, Yohanes seolah-olah menyi-ratkan dalam ayat 16 bahwa orang yang ber-doa dapat mengetahui seorang saudara mela-kukan dosa yang mendatangkan maut atau tidak. Bagaimana kita dapat mengetahui jika suatu dosa mendatangkan maut? Dalam 5:14-17, permohonan pemberi hayat hanya dapat dialami oleh orang yang dalam (berbobot) di dalam Tuhan. Dalam ayat 14, Jika kita bersatu dengan-Nya, kita akan tahu kehendak-Nya, dan juga akan tahu situasi seseorang yang berbuat dosa. Perhatikan kata “saudaranya” dalam ayat 16 menunjukkan seorang saudara yang akrab. Jika Anda dalam (berbobot) di dalam Tuhan, ketika Anda memperhatikan situasi saudara itu, Anda akan masuk ke dalam hati Tuhan dan mengetahui kehendak-Nya. Anda akan mengetahui apakah saudara ini, saudara yang akrab, akan mati karena dosa-nya. Kemudian Anda akan tahu bagaimana berdoa bagi dia.

       Jangan meremehkan atau ceroboh menge-nai dosa. Kita harus meninggalkan hal-hal yang penuh dosa. Dosa menyebabkan persekutuan kita terputus, menyebabkan kita tidak damai di dalam hati nurani kita, dan ia bahkan menyebabkan kehilangan hayat jasmani.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru