Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Kebajikan-kebajikan kelahiran Ilahi untuk melaksanakan kasih Ilahi (5) & kebajikan kelahiran Ilahi untuk mengalahkan dunia, maut, dosa, iblis, & berhala (1)

Intisari Pelajaran Hayat 1 Yohanes, Berita 35 & 36

Pembacaan Alkitab : 1 Yoh. 4:16 – 13
 

       Dalam berita ini kita akan melihat 4:16-5:3, berita terakhir atas kebajikan-kebajikan kelahiran ilahi untuk melaksanakan kasih ilahi.
 

       Fakta bahwa menurut 4:16 kita mengenal dan kemudian percaya menyatakan bahwa pertama kita mengalami dan menikmati, dan kemudian kita percaya. Akan tetapi, jika kita tidak mempunyai banyak pengalaman dan kenikmatan tentang kasih Allah, kita tidak akan dapat mempercayai kasih ini sama sekali. Tetapi setelah kita menikmatinya dan mengalaminya, kita benar-benar percaya kasih yang Allah miliki di dalam kita. Dalam 4:16 Yohanes juga mengatakan bahwa siapa saja yang tinggal di dalam kasih, dia tinggal di dalam Allah, dan Allah tinggal di dalam Dia. Sungguh menarik bahwa Yohanes tidak mengatakan bahwa Allah adalah kasih dan siapa saja yang tinggal di dalam Allah tinggal di dalam kasih. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa siapa saja tinggal di dalam kasih, tinggal di dalam Allah. Mengatakan bahwa kita tinggal di dalam Allah bila kita tinggal di dalam kasih berarti kasih yang di dalamnya kita tinggal adalah Allah sendiri.


       Ayat 19 mengatakan bahwa Allah lebih dulu mengasihi kita, Dia menginfus kita dengan kasih-Nya bahkan menghasilkan kasih dalam diri kita, yang dengannya kita mengasihi Dia dan mengasihi saudara-saudara. Ayat 20 melanjutkan, "Jika seseorang berkata, aku mengasihi Allah, tetapi ia membenci saudara seimannya, maka ia adalah seorang pendusta ..." Bila kita tinggal di dalam Tuhan, kita tinggal di dalam kasih ilahi dan di dalam terang ilahi. Kita tidak membenci saudara-saudara tetapi mengasihi mereka secara kebiasaan, memperhidupkan hayat ilahi di dalam terang ilahi dan kasih ilahi.


       Dalam semua ayat ini Yohanes sebenarnya berbicara mengenai hasil dari persekutuan hayat ilahi. Bila kita di dalam persekutuan hayat ilahi, yaitu di dalam kenikmatan dari Allah Tritunggal, kenikmatan ini akan mempunyai akibat atau hasil tertentu, yaitu kasih ilahi. Dengan kasih ilahi ini kita dengan spontan mengasihi orang lain, khususnya, mereka yang secara organik berhubungan dengan Bapa yang melahirkan kita.


       Dalam 5:4-21 kita akan melihat kebajikan-kebajikan kelahiran ilahi untuk mengalahkan dunia, maut, dosa, Iblis, dan berhala-berhala. Kemenangan kita atas hal-hal negatif ini adalah oleh hayat kekal di dalam Putra.


       Dalam 5:4 Yohanes mengatakan bahwa semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Kata "semua" khususnya mengacu kepada roh orang yang dilahirkan kembali (Yoh.3:6). Kelahiran ilahi oleh hayat ilahi adalah faktor dasar dari kehidupan yang menang semacam ini. Roh kita dapat mengalahkan Setan dan dunia, tetapi diri kita sendiri tidak dapat. Itulah sebabnya kita perlu menggunakan roh kita untuk bersekutu dengan Tuhan, berdoa, menyeru nama Tuhan dan mendoa-bacakan Firman.


       Dalam 5:6-8 Yohanes selanjutnya berkata bahwa ada tiga yang memberi kesaksian yaitu air, darah, dan Roh. Yesus, Orang Nazaret, diakui sebagai Putra Allah berdasarkan air yang dilalui-Nya di dalam pembaptisan-Nya, darah yang dicucurkan-Nya di atas salib, dan Roh yang diberikan-Nya dengan tidak terbatas. Dengan ketiga hal ini, Allah telah mempersaksikan bahwa Yesus adalah Putra-Nya yang diberikan kepada kita sehingga di dalam Dia kita dapat menerima hayat kekal-Nya dengan percaya di dalam nama-Nya.


       Dalam 5:11 dan 12 Yohanes menunjukkan bahwa kesaksian Allah bukan hanya menyatakan Yesus adalah Putra-Nya, tetapi juga mencakup Dia mengaruniakan hayat yang kekal kepada kita dalam Putra-Nya, yang adalah "modal" kehidupan Kristiani kita. Hayat kekal ini adalah Putra, dan Putra adalah perwujudan Allah Tritunggal, jadi hayat kekal adalah Allah Tritunggal. Sekarang Dia adalah bergerak dan bekerja di dalam kita sebagai pengurapan. Ini memberi kita dasar dan sarana untuk memperhidupkan satu hayat yang melaksanakan kebenaran ilahi, melaksanakan kasih ilahi, dan mengalahkan dunia, maut, dosa, Iblis, dan berhala-berhala.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru