Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Kebajikan-kebajikan kelahiran Ilahi untuk melaksanakan kebenaran Ilahi (1) & (2)

Intisari Pelajaran Hayat 1 Yohanes, Berita 25 & 26

Pembacaan Alkitab : 1 Yoh. 2:28 – 3:10a
 

       Dalam berita ini kita sampai pada bagian ketiga: kebajikan-kebajikan kelahiran ilahi (2:28-5:21). Satu Yohanes 2:28-3:10a menyatakan bahwa kita dapat tinggal di dalam Tuhan, tinggal di dalam Tuhan sebenarnya adalah tinggal di dalam Allah Tritunggal. Bagaimana umat manusia dapat tinggal di dalam Allah? Tinggal di dalam Allah adalah berbeda dengan berjalan bersama Dia. Tinggal di dalam Allah Tritunggal adalah satu masalah yang menyangkut kelahiran ilahi. Kita dapat berhuni di dalam Dia karena kita telah dilahirkan dari Dia. Ini adalah keajaiban yang ajaib bahwa manusia dapat dilahirkan dari Allah. Kelahiran ini sebenarnya telah ditempatkan secara organik di dalam roh kita. Kita telah berhuni di dalam Allah Tritunggal. Kita tidak perlu melatih diri kita sendiri untuk berhuni di dalam Dia karena kita telah di dalam Dia. Akan tetapi, kita perlu berhati-hati jangan membiarkan tinggal di dalam Allah Tritunggal ini terhalang.


       Dalam 3:24 Yohanes mengatakan kita tahu bahwa Dia tinggal di dalam kita, dengan Roh yang Dia berikan kepada kita. Ini menunjukkan bahwa tinggalnya Tuhan di dalam kita dan ting-galnya kita di dalam Dia sepenuhnya di dalam Roh. Selama kita tinggal di dalam Dia, Dia men-jenuhi kita. Allah Tritunggal bukanlah satu teori atau teologi; Dia adalah Roh yang hidup, pengu-rapan. Oleh karena itu, bila kita tinggal di dalam Allah Tritunggal, Dia sebagai Roh yang almuhit, majemuk, berhuni, dan pemberi hayat akan menjenuhi kita.


       Sebagai akibat dijenuhi dengan Allah Tritung-gal, kita menjadi ekspresiNya. Khususnya, karena Allah adalah benar, ketika kita mengekspresikan Dia, kita akan mengekspresikan kebenaranNya. Kata "berbuat" dalam 2:29 berarti melakukan sesuatu secara kebiasaan dan berkesinambu-ngan. Sebagai anak-anak Allah, kita melaksana-kan kebenaran secara spontan, kebiasaan, otomatis, berkesinambungan, dan tanpa satu tujuan. Ini berarti kita bukan dengan sengaja bermaksud melakukan kebenaran; melainkan, kita melaksanakan kebenaran karena hayat ilahi yang hidup di dalam kita.


       Dalam Surat I Yohanes ada 3 bagian utama: persekutuan hayat ilahi (1:1-2:11), pengajaran pengurapan ilahi (2:12-27), dan kebajikan-kebajikan kelahiran ilahi (2:28-5:21). Urutan bagian-bagian ini menyatakan bahwa perseku-tuan hayat ilahi dan pengajaran pengurapan ilahi membawa kita ke dalam kebajikan-kebajikan kelahiran ilahi.


       Dalam bagian ketiga kita melihat berapa banyak kenikmatan yang kita terima dari kela-hiran ilahi. Khususnya, kenikmatan yang berhu-bungan dengan kebajikan-kebajikan kelahiran ilahi ini. Kelahiran ilahi membawa di dalam banyak kebajikan. Hanya dengan persekutuan hayat ilahi dan dengan pengajaran pengurapan ilahi kita dapat mengalami dan menikmati semua kebajikan yang ditanamkan kepada kita melalui kelahiran ilahi. Menurut I Yohanes, yang pertama dari kebajikan-kebajikan ini adalah melaksanakan kebenaran ilahi.


      Dalam ayat 29 Yohanes menunjukkan bahwa kita perlu mengetahui bahwa Allah adalah benar dalam cara penglihatan batiniah yang lebih dalam. Jika kita merasakan ini, kita akan mengetahui bahwa setiap orang yang melaksa-nakan kebenaran telah dilahirkan dari Allah.       


      Kata "anak-anak" dalam 3:1 berhubungan dengan "dilahirkan dari Dia" dalam 2:29. Kita telah dilahirkan dari Bapa, sumber hayat, men-jadi anak-anak Allah. Kita berbagian dengan hayat Bapa untuk mengekspresikan Allah Tritunggal. Itulah penyebab seorang anak Allah tidak berbuat dosa (3:9). Kata-kata "tidak dapat berdosa" dalam ayat ini berarti tidak terbiasa hidup di dalam dosa. Hayat ilahi sebagai benih ilahi di dalam sifatnya yang sudah dilahirkan kembali, tidak akan membiarkannya hidup di dalam dosa.


       Tetapi mengapa kita kadang-kadang masih berdosa? Karena tubuh kita masih di dalam ciptaan lama. Tubuh kita telah menjadi daging karena telah diracuni dan dirusak oleh Iblis melalui dosa. Jika kita hidup oleh roh, yaitu jika kita hidup oleh hayat ilahi di dalam roh kita, kita tidak akan berdosa. Tetapi jika kita hidup di dalam daging atau melakukan hal-hal menurut daging, kita mungkin melakukan dosa.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru