Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Mengalami pengajaran pengurapan mengenai Allah Tritunggal & pengurapan

Intisari Pelajaran Hayat 1 Yohanes, Berita 21 & 22

Pembacaan Alkitab : 1 Yoh. 2:18-27
 

       Dalam 1 Yohanes 2:18-27 Yohanes menulis sepatah kata lanjutan kepada anak-anak untuk menegaskan apa yang telah dia katakan di ayat 14. Di pihak positifnya, kata lanjutan ini berkena-an dengan pengurapan; di pihak negatifnya, berkenaan dengan anti kristus. Perkataannya ini menekankan pengenalan dalam hayat (ayat 20-21), yang menegaskan perkataan “karena kamu mengenal Bapa” di dalam ayat 13. Roh pemberi hayat masuk ke dalam kita pada saat kita dilahir-kan kembali dan tetap berada di dalam kita selama-lamanya (ayat 27). Berdasarkan Roh ini, anak-anak dapat mengenal Bapa (ayat 14) dan mengenal kebenaran (ayat 21). Perkataan Yoha-nes kepada anak-anak mengenai pengurapan erat hubungannya dengan pertumbuhan mereka dalam hayat, juga menyatakan bahwa semua orang kudus dalam hidup gereja perlu menerima pengajaran pengurapan.

       Pengurapan mengajar kita mengenai Trinitas Ilahi, mengajarkan hal-hal Trinitas dengan mutlak dan akurat. Pengurapan adalah pergerakan dari Roh pemberi-hayat yang majemuk dan almuhit, pergerakan dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses yang menjadi kenikmatan dan pengalaman batiniah kita. Roh ini penggenapan lambang minyak urapan majemuk yang diwah-yukan dalam Keluaran 30. Dalam Roh majemuk kita mempunyai Bapa, Anak, Roh, keilahian, keinsanian, inkarnasi, kehidupan insani, khasiat kematian Kristus, kuasa kebangkitanNya, dan kenaikanNya. Unsur-unsur Roh majemuk menga-jar kita berbagai hal mengenai Allah Tritunggal dan aktivitas-aktivitasNya. Pengajaran semacam ini bukan bersifat obyektif, melainkan subyektif.


       Wahyu dalam Alkitab mengenai Allah Tri-tunggal benar-benar dapat dialami. Misalnya, pengalaman akan baptisan. Sebagai orang yang telah dibaptis ke dalam persona Allah Tritunggal, kita sekarang bersatu secara organik dengan Allah Tritunggal. Allah Tritunggal, yang sekarang bersatu secara organik dengan kita, mengajar kita tentang diri-Nya sendiri. Hari demi hari, asalkan kita di dalam kesatuan organik dengan Allah Tritunggal, kita menikmati Dia, kita menga-lami Dia, dan kita hidup di dalam Dia, dengan Dia, dan oleh Dia. Puji Tuhan!


       Kata “pengurapan” dalam 1 Yoh. 2:20 menyatakan sesuatu yang bersifat pengalaman yang terjadi di dalam kita. Pengurapan adalah pergerakan dan pekerjaan dari Roh majemuk yang berhuni. Roh pemberi-hayat yang almuhit dari Yang Kudus ini masuk ke dalam kita pada waktu kelahiran kembali kita dan tinggal di dalam kita selamanya (ayat 27). Pengurapan berkaitan dengan kebenaran. Pengurapan adalah pergerakan dan pekerjaan kebenaran, yang adalah realitas dari Trinitas ilahi, khusus-nya dari persona Kristus (ayat 22-25). Pengeta-huan dalam ayat 21 adalah pengetahuan ber-dasarkan pengurapan Roh yang berhuni dan memberi hayat, di bawah terang ilahi, pengeta-huan batini yang berasal dari roh kita yang telah dilahirkan kembali, yang dihuni oleh Roh yang majemuk, bukan pengetahuan mental yang dihasilkan oleh rangsangan luaran.


       Hari ini banyak orang Kristen menekankan pengajaran-pengajaran obyektif mengenai memperbaiki karakter dan kelakuan. Akan tetapi, ajaran-ajaran dalam Perjanjian Baru berbeda. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa setelah melalui proses inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan, Allah Tritunggal menjadi Roh pemberi hayat yang almuhit agar dapat masuk ke dalam diri kita menjadi hayat kita dan juga suplai hayat kita, sehingga kita dapat hidup dan bertumbuh oleh Dia. Orang-orang Kristen perlu mengalami Kristus sebagai hayat subyektif mereka. Kita tidak berperang bagi doktrin-doktrin, melainkan pengalaman atas Kristus sebagai hayat.


       Menurut konteks ayat 22-25, hayat kekal ini adalah Yesus, Kristus, Anak, dan Bapa. Hayat kekal juga adalah satu unsur dari Roh yang berhuni, majemuk, dan almuhit, yang bergerak di dalam kita. Dalam 1 Yohanes 2 kita mempu-nyai unsur-unsur minyak urapan majemuk dalam Keluaran 30, Roh yang almuhit. di sini kita mempunyai pengurapan yang subyektif, yaitu pergerakan dan pekerjaan yang subyektif dari minyak urapan, yang kita alami dan menga-jarkan kepada kita mengenai Allah Tritunggal.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru