Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Syarat-syarat persekutuan Ilahi (5 & 6)

Intisari Pelajaran Hayat 1 Yohanes, Berita 13 & 14

Pembacaan Alkitab : 1 Yoh. 2:1-2
 

      Untuk menjelaskan maksud penulisan pasal satu rasul Yohanes yang tua menganggap semua penerima suratnya sebagai anak-anaknya yang terkasih dalam Tuhan. (1-12, 28-29). Tujuan Yohanes menulis pasal satu adalah memberi peringatan bahwa kita perlu berjaga-jaga terhadap dosa yang berhuni yang dapat mengganggu kenikmatan kita akan persekutuan hayat ilahi. Jika kita berbuat dosa maka kita memiliki seorang pengantara kepada Bapa.


      Bahasa Yunani untuk kata "Pengantara" adalah parakletos yang berarti pengacara, penasihat, atau pensyafaat. Istilah ini mengandung arti menghibur dan penghiburan, istilah ini dipakai dalam Injil Yohanes sebagai Penolong (14:16, 26; 15:26; 16:7). Ketika Tuhan bersama murid-murid, satu parakletos, satu penghibur, telah ada bersama mereka. Tetapi parakletos ini akan pergi maka perlu parakletos yang lain (penghibur yang lain) yang sebenarnya adalah satu dan sekarang ada di dalam kita sebagai Roh pemberi-hayat.


      Selain itu pengantara juga berarti Dia adalah pengacara rohani kita. Situasi dalam 1 Yohanes 2:1 berbeda dengan situasi dalam Yohanes 14:16; ini adalah satu situasi yang memerlukan satu pengacara. Pengacara dalam 2:1 sesungguhnya adalah seorang pengacara rohani yang mengurus kasus kita dengan berdiri di samping kita, seperti seorang perawat memperhatikan kita, melayani kita juga sebagai penasihat dan penghibur. Pengacara rohani ini menjadi pengantara kepada Bapa. Sebutan Bapa di sini menunjukkan bahwa kasus kita, yang diurus Tuhan Yesus selaku Pengacara kita, adalah kasus antara anak­-anak dengan Bapa. "Kasus" dosa-dosa kita setelah kelahiran kembali adalah satu masalah yang melibatkan Bapa dan "pengadilan" keluarga namun seorang anggota dalam keluarga kita, Kakak laki-laki kita, Tuhan Yesus akan menjadi pengacara yang mengurus kasus ini bagi kita.


      Perbuatan-Nya yang benar (Rm. 5:18) di atas salib telah memuaskan tuntutan keadilan Allah yang adil bagi kita dan semua orang dosa. Hal ini membuat Dia memenuhi syarat menjadi Pengacara kita, memperhatikan kita dalam keadaan yang berdosa dan memulihkan kita kepada keadaan yang benar, agar hubungan antara kita dengan Bapa kita yang benar, dapat didamaikan.
 

      Tuhan adalah "Paraclete" kita (dari kata parakletos bahasa Yunani yang berarti Pengacara). Sebagai seorang pengacara, Dia mendampingi untuk membantu kita, melayani kita, mengurus kita, dan menyediakan apa pun yang kita perlukan. Kita perlu darah yang menyucikan; karena itu, Dia menyediakan bagi kita darah-Nya sendiri untuk menebus dan menyucikan kemudian kita juga memerlukan orang yang mengurus kasus kita karena itu, Dia sekarang adalah Pengacara kita, parakletos kita.


      Kita yang percaya kepada Kristus telah dilahirkan dari Allah dan telah menjadi anak-anak Allah karena kita mempunyai hayat-Nya sebagai faktor dasar dari warisan rohani yang kita miliki dalam karunia keselamatan Allah. Hayat ini bergerak, bekerja, dan beraktivitas di dalam kita menghasilkan satu persekutuan untuk menikmati Allah, menikmati rasul-rasul, menikmati kaum beriman, menikmati gereja, bahkan menikmati gereja-gereja. Jika persekutuan kita rusak karena dosa, kita kehilangan kenikmatan atas seluruh warisan rohani kita sehingga kita menjadi sama dengan orang yang tidak percaya.


      Sebagai seorang pengacara yang menyediakan segala yang kita perlukan, Dia menyediakan persediaan-persediaan ilahi berupa darah Yesus serta kesetiaan dan keadilan Bapa (1:7, 9) dan Kristus sebagai pengacara dan kurban pendamaian Kita (2:1-2). Pada Allah kita mempunyai persediaan-persediaan kesetiaan dan keadilan-Nya. Pada Kristus kita mempunyai persediaan­-persediaan darah-Nya dan Dia sendiri sebagai Pengacara dan kurban pendamaian kita. Di pihak kita yang mempunyai hayat Allah dan kenikmatan di dalam persekutuan hayat perlu berjaga-jaga terhadap dosa dan jika kita berdosa, kita harus dengan segera mengaku maka kita akan mengalami khasiat semua persediaan ini untuk menentramkan Bapa dan mendamaikan kita dengan Allah.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru