Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Penghakiman yang dimulai dari rumah Allah

Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:17, 1:17, Ibr. 12:9-10, Rm. 8:28
 

      Pemerintahan Allah bersifat universal untuk menanggulangi semua makhluk ciptaan-Nya agar Dia bisa mendapatkan alam semesta yang bersih dan murni (2 Ptr. 3:13) untuk mengekspresikan diri-Nya. Dalam zaman Perjanjian Baru, penang-gulangan ini dimulai dari orang-orang pilihan-Nya, umat pilihan-Nya, keluarga-Nya sendiri (1Ptr. 4:17), khususnya dari kaum pelancong (pendatang) pilihan-Nya sebagai kesaksian-Nya yang tersebar dan merantau di antara bangsa-bangsa. Penghakiman pemerintahan Allah, seperti yang terlihat dalam Surat 1 Petrus, dapat disamakan dengan poros sebuah roda. Jika poros itu ditarik dari roda, semua rujinya akan berantakan. Demi-kian juga, jika pemikiran tentang penghakiman Allah dihapus dari Kitab 1 dan 2 Petrus, surat-surat ini akan kehilangan struktur dasarnya.

      Satu Petrus 4:17 mengatakan, "Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai dari rumah Allah sendiri." Penderitaan-penderita-an yang dialami kaum beriman dipakai-Nya seba-gai sarana untuk menghakimi mereka, supaya mereka didisiplinkan, dimurnikan, dan dipisahkan dari orang-orang yang tidak percaya yang tidak memiliki nasib yang sama seperti mereka. Penghakiman penanggulangan itu dimulai dari rumah-Nya sendiri, dan tidak dilaksanakan hanya satu kali, atau dua kali, melainkan dilaksanakan terus-menerus sampai kedatangan Tuhan.

      Kita perlu terkesan lebih dalam atas 4:17 bahwa penghakiman dimulai dari rumah Allah. Rumah Allah atau keluarga Allah adalah gereja yang tersusun dari orang-orang beriman (2:5; Ibr. 3:6; 1 Tim. 3:15; Ef. 2:19). Dari rumah ini, yaitu rumah-Nya sendiri, Allah memulai administrasi pemerintahan-Nya dengan penghakiman penang-gulangan-Nya atas anak-anak-Nya sendiri, agar Dia memiliki dasar yang kuat untuk menghakimi orang-orang yang tidak taat kepada Injil-Nya dan yang memberontak terhadap pemerintahan-Nya, dalam kerajaan universal-Nya.

      Sebagai bangsa pilihan Allah, kaum pendatang pilihan yang tersebar ini perlu tahu bahwa mereka berada di bawah penanggulangan pemerintahan Allah untuk tujuan positif-Nya, tidak peduli bagai-mana keadaan dan lingkungan sekitar mereka. Apa saja dan apa pun yang terjadi pada diri mereka, entah penganiayaan, atau pencobaan, atau pende-ritaan jenis lainnya (1 Ptr. 1:6; 5:9), hanyalah seba-gian dari penanggulangan pemerintahan Allah yang berharga. Visi semacam ini akan memper-lengkapi, mengokohkan, menguatkan, dan meneguhkan mereka (5:10) sehingga mereka bertumbuh dalam anugerah (2 Ptr. 3:18).

      Menurut Ibrani 12:9-10, penghakiman adalah cara Allah mendisiplinkan kita, agar kita bisa berbagian dalam kekudusan-Nya. Dia akan meng-hakimi kita berdasarkan perilaku kita, pekerjaan kita, tanpa memandang orang. Karena itu, kita harus melewati hari-hari pengembaraan kita dalam rasa takut (1 Ptr. 1:17) kepada-Nya sebagai Hakim kita, dan kita menempuh hidup yang kudus dalam rasa takut.

      Hari ini, penderitaan, penganiayaan, ataupun semua kejadian yang dialami kaum beriman adalah oleh pengaturan Roh Kudus. Karena itu, Allahlah yang paling tahu kejadian atau peristiwa apa yang paling cocok untuk kita alami.

      Jika Allah kita tidak mengizinkan, tak seekor pun burung pipit bisa jatuh ke bumi, apalagi kejadian-kejadian yang menimpa kita. Sepatah kata yang tajam, seraut wajah yang masam, satu perkara yang tidak sesuai dengan keinginan, satu pengharapan yang tak tercapai, kehilangan orang yang dikasihi secara mendadak, tiba-tiba kesehat-an jasmani terancam; semua itu adalah kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang diizinkan oleh Bapa. Allah mengatur lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan kita (Rm.8:28), agar kita dirom-bak dan disusun Roh Kudus; memiliki karakter dan sifat yang mirip dengan sifat Allah, terekspresi atas diri kita dari hari ke hari.

      Semula Yakub sangatlah rendah. Ia licik lagi perampas, selalu merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri dengan akal politik-nya. Ia menipu ayahnya, kakaknya, dan pamannya. Pada waktu ia mengalami semua peristiwa itu, kita hanya melihat tangan Allah sekali demi sekali merombak dirinya. Ia mengalami peristiwa ini dan itu, dan tiap peristiwa yang dialaminya selalu membuatnya menderita. Tetapi syukur kepada Allah, setelah Allah memberinya sekian banyak pengalaman yang sulit dan pahit, akhirnya, ketika ia pergi ke Mesir, ia tampil sebagai orang yang menjamah kekudusan Allah. Di sana kita melihat seorang yang lemah lembut, rendah hati, terang, dan agung. Puji Tuhan! hari ini melalui penghakim-an dalam rumah-Nya, Allah sedang memurnikan kita terus-menerus sampai kita mencapai tujuan iman kita, keselamatan jiwa kita.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru