Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Jalan untuk Bertumbuh dan Beroleh Keselamatan

Satu Petrus 2:1 mengatakan, "Karena itu, buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah." Dari ratusan hal dosa, Petrus memilih lima: kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, dengki, dan fitnah. Lima butir negatif ini membentuk satu urutan. Akarnya adalah kejahatan, perkembangannya mencakup tipu muslihat, kemunafikan, dan dengki, dan ekspresi yang terakhir adalah fitnah. Petrus mendorong kaum beriman untuk membuang hal-hal ini.

Kemudian dalam ayat 2 Petrus mengatakan, "Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu (firman) yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan." Kata “bayi yang baru lahir” menunjukkan suatu organisme yang hidup. Kita menjadi bayi yang baru lahir melalui kelahiran kembali (1:3, 23). Kaum beriman dilahirkan menjadi bayi-bayi yang bersandarkan rawatan susu rohani dapat bertumbuh dalam hayat kepada keselamatan yang lebih lanjut, untuk pembangunan Allah. Kelahiran kembali ini adalah dasar dari pertumbuhan kita dalam hayat dan bagi penyucian manusia batiniah kita.

Dalam ayat 2 terdapat kata "murni" yang dalam bahasa aslinya berarti "jujur", berlawan-an dengan tipu muslihat yang berasal dari kejahatan dalam ayat 1. Susu yang murni adalah susu yang tanpa tujuan palsu, tanpa sasaran lain, selain untuk merawat jiwa kita, yaitu merawat manusia batiniah kita. Susu ini disalurkan oleh firman Allah untuk merawat manusia batiniah kita melalui pemahaman pikiran rasional kita, dan diasimilasikan dengan kemampuan mental kita. Perawatan yang terdapat dalam susu firman yang murni adalah antibiotik terhadap tipu muslihat.

Jika seseorang penuh dengan kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, dengki, dan fitnah, orang itu tidak akan memiliki selera lapar dan haus terhadap firman Allah. Orang itu tidak akan memiliki kedambaan, keinginan untuk minum susu firman yang murni. Melalui bertumbuh dan beroleh keselamatan, kita akan mengalami keselamatan dari kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. Kita tidak bisa berusaha sendiri untuk diselamatkan dari hal-hal negatif tersebut. Ini tidak dapat dilakukan melalui perbaikan diri, pembenahan, atau koreksi. Sebaliknya, diselamatkan dari hal-hal yang negatif ini adalah perkara yang batini.

Tidak hanya sebagai antibiotik rohani, kita juga harus mendambakan susu yang murni dari firman untuk menerima perawatan sehingga kita dapat bertumbuh. Susu firman yang murni merawat kita, dan melalui perawatan ini kita bertumbuh. Kemudian dalam ayat 3 Petrus melanjutkan, "jika kamu benar-benar telah mengalami (mengecap) bahwa Tuhan itu baik." Tuhan dapat dikecap, dan rasa-Nya menyenangkan dan baik. Jika kita pernah mengecap-Nya, kita akan mendambakan susu yang penuh dengan gizi dalam firman-Nya. Kata Yunani yang diterjemahkan "baik" dalam ayat ini juga berarti "menyenangkan", "rahmani". Petrus yakin bahwa orang-orang yang dia kirimi surat telah dilahirkan kembali. Tetapi dia tidak yakin bahwa mereka telah mengecap Tuhan. Karena alasan ini dia berkata, "Jika kamu benar-benar telah mengecap bahwa Tuhan itu baik." Tentunya kaum beriman adalah bayi-bayi yang baru lahir, tetapi sebagaimana ditunjukkan dalam ayat 3, beberapa dari mereka mungkin belum pernah mengecap bahwa Tuhan itu baik. Hari ini, jutaan orang beriman benar-benar telah dilahirkan kembali, tetapi banyak yang tidak pernah mengecap bahwa Tuhan itu baik.

Mengecap Tuhan tidak berada dalam kejadian atau keajaiban luaran. Sebaliknya, berada dalam perawatan batini hayat. Tidak peduli lingkungan macam apa yang kita hadapi, kita ditopang oleh Tuhan. Kita dapat berkata bersama Paulus, "Segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Flp. 4:13). Kita dapat menghadapi ujian kekayaan dan kemiskinan, lingkungan yang menyenangkan dan yang sulit, karena kita tidak memperhatikan situasi luaran tetapi perawatan dalam batin. Perawatan dalam batin ini adalah pengecapan sejati akan Tuhan. Dalam ayat-ayat ini Petrus menunjukkan bahwa jika kita telah mengecap bahwa Tuhan itu baik, kita pasti mendambakan menikmati susu firman yang membawa kita bertumbuh dan beroleh keselamatan.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru