Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Arus Hayat Terbaru
Kisah Para Rasul - Senin, 27 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 19 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 18 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 17 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 16 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 15 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 14 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 13 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 12 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 11 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 10 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 9 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 8 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 7 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 6 Juli 2020
Yohanes - Senin, 10 Februari 2020

Hidup Gereja sebagai Hasil Hayat

 

Doa baca: “Dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.” (Yoh. 11:52)

 

Dalam Yohanes 11:52 frasa mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah menyiratkan bahwa kematian dan hayat kebangkitan Tuhan adalah untuk membangun anak-anak Allah. Dengan kematian-Nya, Tuhan membebaskan hayat-Nya agar dibagikan kepada orang-orang yang percaya kedalam-Nya. Hayat ini kita alami di dalam kebangkitan dan dalam kebangkitan kita bertumbuh bersama menjadi Tubuh-Nya.

Dalam Yohanes 11, Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian dan melalui kebangkitan itu gereja dihasilkan. Sama halnya dengan kita hari ini, kita semua adalah orang yang mati tetapi Tuhan datang membangkitkan kita. Setelah kita dibangkitkan, kita menjadi gereja. Dalam Yohanes 12 kita nampak bahwa orang yang telah dibangkitkan, akan menjadi tempat di mana Tuhan memperoleh perhentian dan kepuasan. Inilah gereja.

Selain itu, kita harus memandang gereja sebagai rumah perjamuan. Rumah perjamuan ini ada di luar agama, di sebuah rumah kecil di Betania, dan di luar Yerusalem. Ketika Tuhan datang menjadi hayat manusia, Ia ditolak oleh agama Yahudi. Bahkan dalam Yohanes 11, penganut agama Yahudi mencari akal untuk membunuh Dia (Yoh. 11:53, 57). Hal ini menunjukkan betapa agama melawan Tuhan sebagai hayat. Oleh karena itu, kita perlu melihat bahwa dalam zaman ini, kehendak dan tujuan Allah ialah masuk ke dalam manusia melalui Roh-Nya dan firman-Nya, agar menjadi hayat manusia, sehingga manusia dapat hidup bersandarkan Dia.

Dengan membuat diri-Nya sebagai hayat kebangkitan terhadap orang-orang yang percaya kepada-Nya, Ia  memperoleh sebuah rumah, tempat di mana Ia dapat beristirahat, berpesta, bersemayam, dan dipuaskan. Dia berpesta bersama kita dan kita berpesta bersama Dia. Untuk hal ini, kita perlu menikmati Kristus setiap hari, hingga dipenuhi Dia. Inilah hidup gereja, hasil dari Kristus menjadi hayat manusia.

Sebarkan ke:
< Back
Arus Hayat Terbaru