Tinggal dan Dipenuhi Sukacita
Doa baca: “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” (Yoh. 15:10-11)
Kita perlu menuruti perintah Putra melalui menaati firman-Nya yang seketika, agar kita tinggal di dalam kasih-Nya. Mula-mula, kita perlu tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita. Kemudian firman-Nya akan tinggal di dalam kita dan kita akan tinggal di dalam kasih-Nya. Di satu pihak, kita harus tinggal di dalam diri Tuhan; di pihak lain, kita harus tinggal di dalam kasih-Nya. Sebagaimana kita membiarkan firman Tuhan tinggal di dalam kita, agar Tuhan terus tinggal di dalam kita, demikian pula
untuk tetap tinggal di dalam Tuhan, kita harus tinggal di dalam kasih Tuhan.
Jika kita mau tinggal di dalam kasih Tuhan, kita harus menuruti perintah-Nya. Ketika kita tinggal di dalam Tuhan, Dia akan mengutarakan firman-Nya yang seketika di dalam kita. Firman-Nya yang seketika ini adalah perintah-Nya kepada kita. Jika kita menaati perintah-perintah ini, berarti kita mengasihi-Nya. Karena itu, kita harus tinggal dalam kasih-Nya. Mula-mula Tuhan tinggal di dalam kita; kemudian firman-Nya tinggal di dalam kita. Mulamula Ia menanggulangi kita dengan diri-Nya sendiri; kemudian Ia menanggulangi kita dengan firmanNya dan dengan kasih-Nya. Ini sangat bermakna. Jika kita tinggal di dalam Tuhan, yaitu tinggal di dalam kasih-Nya, dan jika Tuhan tinggal di
dalam kita, yaitu firman-Nya tinggal di dalam kita, maka kita akan mempunyai persekutuan yang akrab dan mesra dengan Tuhan. Dari persekutuan ini kita akan mempunyai doa-doa di dalam roh yang dapat mengekspresikan Tuhan yang hidup di dalam kita.
Ketika kita tinggal di dalam Tuhan dan tetap tinggal di dalam-Nya kita akan mengekspresikan kelimpahan hayat-Nya bagi kemuliaan Bapa melalui berbuah banyak dan akhirnya kita akan dipenuhi sukacita. Untuk itu perlu meletakkan pikiran kita, bagian utama dari kita di atas roh untuk mengalami Tuhan yang adalah Roh pemberi-hayat di dalam kita.
- Kisah Para Rasul - Senin, 27 Juli 2020
- Apresiasi Kidung - Minggu, 19 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Sabtu, 18 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Jumat, 17 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Kamis, 16 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Rabu, 15 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Selasa, 14 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Senin, 13 Juli 2020
- Apresiasi Kidung - Minggu, 12 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Sabtu, 11 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Jumat, 10 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Kamis, 9 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Rabu, 8 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Selasa, 7 Juli 2020
- Kisah Para Rasul - Senin, 6 Juli 2020