Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Arus Hayat Terbaru
Kisah Para Rasul - Senin, 27 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 19 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 18 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 17 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 16 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 15 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 14 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 13 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 12 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 11 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 10 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 9 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 8 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 7 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 6 Juli 2020
Yohanes - Rabu, 04 Maret 2020

Roh itu Tinggal di dalam Kita bagi Pembangunan

 

Doa baca: “Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” (Yoh. 14:20)

 

Ketika Tuhan hidup di dalam tubuh daging, Dia hanya ada di tengah-tengah murid-murid-Nya, bersama mereka. Tetapi setelah menjadi Roh itu, sekarang Ia bukan saja bersama kaum beriman, tetapi juga tinggal di dalam kaum beriman (Yoh. 14:17). “Pada waktu itulah” dalam Yohanes 14:20 mengacu kepada hari kebangkitan Tuhan. Pada hari kebangkitan-Nya, Dia ada di dalam murid-murid dan murid-murid ada di dalam Dia. Karena Dia ada di dalam Bapa, pasti murid-murid juga ada di dalam Bapa. Puji Tuhan! Dengan demikian, kita dapat terbangun menjadi satu tempat kediaman kekal-Nya.

Saat Dia masuk ke dalam kita, Allah Tritunggal disalurkan ke dalam kita. Bapa terwujud di dalam Putra, Putra diwujudkan sebagai Roh itu, dan Roh itu masuk ke dalam kita, menjadi hayat dan segala keperluan kita. Berhuninya Roh Kudus ini pertama kali disebutkan dalam Yohanes 14:17, lalu terlaksana dan berkembang dalam Surat-surat Kiriman (1 Kor. 6:19; Rm. 8:9, 11). Roh yang berhuni di dalam kita ini adalah Roh hayat. Ini adalah Roh yang Tuhan janjikan dalam Yohanes 14, yang digenapi ketika Dia menghembuskan Roh hayat ke dalam murid-murid (Yoh. 20:22). Ini berbeda dengan Roh yang dijanjikan Bapa pada Lukas 24:49, yang adalah Roh kuasa, yang terpenuhi pada hari raya Pentakosta, ketika Roh datang seperti tiupan angin yang kuat ke atas murid-murid (Kis. 2:1-4).

Allah Tritunggal pertama-tama menyalurkan diri-Nya ke dalam roh kita, kemudian meluaskan diri-Nya ke jiwa kita, bahkan meresap ke dalam tubuh kita (Rm. 8:11), hingga seluruh diri kita diresapi serta dimiliki oleh-Nya. Peresapan ini justru membangun secara riil kediaman-Nya yang kekal. Semakin kita membiarkan Dia meresapi dan memiliki kita, semakin Ia akan bisa menyelesaikan pembangunan-Nya melalui kita dan di antara kita. Hingga pada zaman ini Dia akan memperoleh gereja-gereja lokal menjadi ekspresi dari tempat kediaman-Nya, dan akhirnya, Ia akan memiliki Yerusalem Baru sebagai tempat kediaman-Nya yang kekal.

Sebarkan ke:
< Back
Arus Hayat Terbaru