Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Arus Hayat Terbaru
Kisah Para Rasul - Senin, 27 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 19 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 18 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 17 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 16 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 15 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 14 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 13 Juli 2020
Apresiasi Kidung - Minggu, 12 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Sabtu, 11 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Jumat, 10 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Kamis, 9 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Rabu, 8 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Selasa, 7 Juli 2020
Kisah Para Rasul - Senin, 6 Juli 2020
Yohanes - Sabtu, 15 Februari 2020

Deklarasi Hayat kepada Agama

 

Doa baca: “Aku tahu bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Karena itu, apa yang Aku katakan, Aku sampaikan sebagaimana difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.'” (Yoh. 12:50)

 

Yohanes 12:26b-43 memperlihatkan ketidakpercayaan agama dan penghakiman Allah atas ketidakpercayaannya itu. Tidak peduli berapa banyaknya Tuhan sebagai hayat melakukan keajaiban, mukjizat, dan tanda-tanda, para agamawan tidak mau mengikuti-Nya. Tidak peduli berapa banyak yang Tuhan telah lakukan, para agamawan tidak mau menanggapi-Nya. Sebaliknya, mereka menolak Dia. Ini sesuai dengan nubuat Yesaya yang berkata, “Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?” (Yes. 53:1). Hasil dari penolakan mereka terhadap Tuhan adalah mereka buta dan keras hati. Inilah yang ada dalam agama yang tidak percaya.

Selanjutnya dalam Yohanes 12:44-50 kita nampak deklarasi hayat terhadap agama yang tidak percaya. Ini adalah deklarasi Tuhan yang terakhir kepada agamawan. Setelah deklarasi ini, kita tidak akan melihat Tuhan berurusan dengan agama lagi pada bagian yang selanjutnya di dalam Injil Yohanes.

Terdapat tiga hal yang dideklarasikan oleh hayat kepada agama. Pertama, Tuhan mendeklarasikan bahwa Dia adalah manifestasi Allah yang hidup itu (ayat 44-45). Artinya, siapa saja yang melihat Dia, melihat Allah; yang menerima Dia, juga menerima Allah. Ia adalah manifestasi Allah kepada manusia. Kedua, sebagai terang, Ia datang ke dalam dunia. Dia adalah ekspresi Allah sebagai terang. Kalau seseorang menerima Dia, berarti ia menerima terang, dan akan memiliki Allah; ketika seseorang menolak Dia, maka ia menolak terang dan Allah, hasilnya kegelapan datang kepadanya. Ketiga, Ia mendeklarasikan kepada manusia bahwa Ia datang dengan firman yang hidup. Siapa saja menerima perkataan-Nya, ia mempunyai hidup yang kekal, sekarang, dan selamanya; siapa saja menolak firman-Nya, akan dihakimi oleh firman-Nya pada akhir zaman (Yoh. 12:47-50). Setelah kejadian ini, Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan agama.

Sebarkan ke:
< Back
Arus Hayat Terbaru