Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Maju ke Depan, Masuk ke Tempat Maha Kudus

Dalam Surat Ibrani terdapat ungkapan yang khas, yakni “maju ke depan” (come forward). Ungkapan ini dipakai empat kali dalam Surat Ibrani berkenaan dengan tiga hal. Ibrani 4:16 memberi tahu kita untuk menghampiri takhta anugerah; Ibrani 7:25 dan 11:6 memberi tahu kita untuk datang kepada (berpaling kepada) Allah; dan dalam 10:22 memberi tahu kita untuk menghampiri tempat, maha kudus (LAI: menghadap Allah).

Allah berada di atas takhta anugerah, sedangkan takhta anugerah berada dalam tempat maha kudus. Di mana pun kita berada, kita harus maju ke tempat maha kudus, ke takhta anugerah dan ke hadirat Allah. Maju ke depan bukan hanya suatu hal untuk keselamatan kita, atau pemuliaan kita, tetapi juga untuk penggenapan kehendak kekal Allah.

Kemah pertama, yakni tempat kudus hanya suatu gambar, bukan realitas. Seperti telah kita nampak, semua benda dalam tempat kudus, misalnya meja roti sajian dan kaki pelita, hanyalah lambang Kristus, bukan realitasnya. Kemah kedua, yakni tempat maha kudus, terealisasikan melalui zaman perjanjian yang baru (9:3,8,10). Kehadiran Allah, kemudian Allah, pertemuan Allah dengan manusia, dan pembicaraan Allah dalam tempat maha kudus, semuanya riil.

Zaman perjanjian yang lama telah dikahiri oleh kematian Kristus, sedangkan zaman perjanjian yang baru telah dibuka oleh kebangkitan dan kenaikan Kristus (Ibrani 10:19). Kini Ia sedang melayani di dalam “kemah yang lebih besar dan lebih sempurna” di surga, untuk melaksanakan perjanjian yang baru untuk ekonomi Allah. Bagaimana kita dapat memasuki tempat maha kudus ketika kita masih berada di bumi? Rahasianya adalah roh kita (4:12). Kristus yang berada di surga hari ini juga berada di dalam roh kita (2 Tim, 4:22)

Kita dapat masuk tempat maha kudus “Karena ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tirai, yaitu diri-Nya sendiri” (10:20). Menurut catatan Matius 27:51, ketika daging kurban disalibkan, tirai ini terbelah dari atas ke bawah, ini berarti tirai bukan dibelah oleh siapa pun di bumi, melainkan oleh Allah di surga.

Ibrani 10:21mengatakan bahwa kita mempunyai “seorang imam agung sebagai kepala Rumah Allah”. Menurut Efesus 2:22 rumah Allah berada di dalam roh. Untuk menjadi rumah Allah, kita harus maju ke tempat maha kudus, sebab hanya di sinilah Kristus, Imam Besar kita melayani rumah Allah. Karena tempat maha kudus berhubungan dengan roh kita, maka hanya jika kita berada di dalam roh, barulah kita dapat menjadi rumah Allah.

Penulis memperingatkan kaum beriman Ibrani agar jangan mengabaikan gereja, sengaja berbuat dosa, yakni berbalik kembali ke agama Yahudi, mempersembahkan kuban untuk menghapus dosa itu. Sengaja berbuat dosa di sini mengacu kepada menjauhkan diri dari sidang-sidang gereja.

Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban karena dosa-dosa kita satu kali untuk selamanya (7:27; 10:10, 12), maka kurban karena dosa-dosa itu telah usai (10:2). Kurban-kurban itu telah dihapuskan oleh Kristus (10:9), yang telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai kurban yang sejati karena dosa-dosa kita. Jika mereka berpaling kepada Yudaisme, berarti mereka sengaja berbuat dosa, menghina Roh anugerah yang tinggal dan bekerja di dalam mereka. Roh anugerah tidak akan menyetujui hal itu, dan akan bereaksi di dalam mereka. Ini sangat serius.

Kita telah nampak jalan yang lama dan jalan yang baru, dan kita telah diperingatkan untuk maju menempuh jalan yang baru, jangan berbalik kembali ke jalan yang usang. Kalau sesudah memiliki kata-kata yang jelas ini kita tetap berbalik kembali ke jalan yang lama, itu berarti kita sengaja berbuat dosa. Pada waktu Surat Kiriman ini ditulis, berbalik atau mengundurkan diri berarti mengabaikan gereja dari penjanjian yang baru dan mengabaikan zaman dan ekonomi Allah dalam perjanjianyang baru. Ini adalah suatu dosa yang disengaja, yang sangat serius. Penulis memperingatkan mereka, bila mereka melakukan hal yang sedemikian, mereka akan menerima hukuman. Puji Tuhan, pada akhir zaman ini, Tuhan telah menunjukkan ekonomi-Nya pada hari ini kepada kita. Untuk pemulihan Tuhan dan ekonomi Allah, kita harus maju menempuh jalan yang baru ini.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru