Alkitab bukan hanya sebuah kitab pengajaran, melainkan suatu surat wasiat. Seluruh Alkitab tersusun dari dua surat wasiat. Perjanjian Lama (wasiat lama) dan Perjanjian Baru (wasiat baru). Dalam bahasa Yunani, baik perjanjian maupun wasiat, disebut dengan satu istilah yang sama. Istilah ini diterjemahkan menjadi perjanjian atau wasiat tergantung pada apakah pembuatnya masih hidup atau sudah mati.
Perjanjian yang baru telah disempurnakan dengan darah Kristus bukan hanya merupakan satu perjanjian, lebih-lebih merupakan surat wasiat, yang berisi semua hal yang telah digenapkan oleh kematian Kristus untuk diwariskan kepada kita. Perjanjian yang baru, yang ditetapkan Tuhan Yesus, lebih mulia daripada Perjanjian yang lama yang dibuat melalui Musa. Dalam Yeremia 31:31-34, janji ini mencakup empat hal utama – hukum hayat batiniah, berkat Allah menjadi Allah kita dan kita menjadi umat-Nya, kecakapan batiniah untuk mengenal Allah, dan pengampunan dosa. Di antara hal umat ini, hukum hauat adalah intinya.
Perjanjian yang baru ditetapkan dengan persembahan-persembahan yang lebih baik dan dengan darah yang berbicara lebih indah. Kristus mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai satu kurban (9:14; 10:12). Karena Kristus adalah Putra kekal Allah yang hidup, yang berinkarnasi menjadi Anak Manusia, dan karena Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah melalui Roh yang kekal, maka kurban-Nya yang adalah diri-Nya sendiri itu lebih baik daripada kurban-kurban hewan. Kurban-kurban hewan itu adalah bayangan, tidak mungkin dapat menghapuskan dosa-dosa (10:11), tetapi kurban-Nya adalah riil dan telah menghapuskan dosa satu kali untuk selamanya (9:26).
Ibrani 9:22b mengatakan, “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Tanpa pengampunan dosa, tidak mungkin memuaskan tuntutan kebenaran Allah sehingga perjanjian itu dapat disahkan. Tetapi darah Kristus telah teralir bagi pengampunan dosa, dan perjanjian yang baru telah disahkan dengan darah-Nya (Mat. 26:28). Ibrani 12:24 memberitahu kita bahwa darah Kristus, “Berbicara lebih kuat (indah) daripada darah Habel.” Darah Kristus ialah darah yang berbicara, yakni berbicara kepada Allah untuk pengampunan, pembenaran, pendamaian, dan penebusan kita.
Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Tuhan naik ke surga, dan meninggalkan perjanjian yang digenapkan dengan kematian-Nya kepada kita. Ketika Ia meninggalkan perjanjian itu kepada kita, perjanjian itu segera menjadi suatu wasiat, yaitu wasiat baru yang diwariskan kepada kita (9:16-17). Dalam wasiat ini, fakta-fakta yang telah genap tidak lagi menjadi sekadar fakta, tetapi semuanya telah menjadi warisan.
Walau kini Tuhan telah berada dalam perhentian di atas takhta-Nya di surga, Ia tetap menaruh perhatian kepada semua ahli waris wasiat baru. Ia menaruh perhatian apakah para ahli waris itu cukup bijaksana dan rajin dalam memanfaatkan warisan mereka, atau apakah mereka mengandalkan kepintaran sendiri melakukan hal-hal yang lain. Karena Ia begitu menaruh perhatian, maka Ia berdoa bagi kita, agar kita memiliki pengenalan yang penuh atas semua warisan yang Ia wariskan dalam surat wasiat-Nya itu.
Mulai sekarang, kita harus menikmati dan mengambil bagian atas semua warisan yang tercantum dalam wasiat baru Tuhan. Bila Anda telah nampak masalah wasiat baru ini, dia Anda tidak akan seperti orang mengemis lagi. Setiap fakta yang telah genap itu telah dicantumkan-Nya dalam wasiat baru menjadi warisan kita. Tidak perlu kita meminta-minta, cukup memuji dan bersyukur kepada Tuhan atas warisan kita, dan nikmati saja sepuas-puasnya.
Wasiat baru Tuhan dilaksanakan oleh Kristus yang bangkit sebagai Pengantara dan Pelaksana di surga. Hari ini Kristus yang telah bangkit sedang melaksanakan wasiat-Nya melalui berdoa syafaat untuk kita dalam perhentian. Surat wasiat ini telah dikaruniakan Tuhan kepada umat-Nya lebih dari dua puluh abad yang lalu, tetapi hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Oleh rahmat-Nya, Tuhan memimpin kita kepada pengenalan yang penuh atas wasiat-Nya. Kini, Ia sedang mempercepat pemulihan-Nya. Juru-syafaat kita yang sedang di surga sedang menggerakkan dan mendorong kita dari hari ke hari, agar kita dapat berbagian dalam setiap kekayaan dalam surat wasiat-Nya. Puji Tuhan!
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
- KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)