Bagi kebanyakan orang Kristen, mengalami Kristus adalah masalah menyaksikan tanda-tanda ajaib. Akan tetapi, Kristus benar-benar misterius, dan pengalaman kita terhadap-Nya pun misterius, sukar untuk dijelaskan. Syukur kepada Allah, dari firman kudus-Nya, dari susunan perabotan dalam kemah tempat kediaman-Nya tergambarkan dengan jelas semuanya itu.
Kemah terbagi dalam tiga bagian: (1) pelataran luar, (2) tempat kudus, dan (3) tempat maha kudus. Susunan perabotan kemah memberikan keterangan lengkap tentang pengalaman kita atas Kristus.
Di pelataran luar terdapat mezbah kurban bakaran dari tembaga dan bejana pembasuhan dari tembaga, kedua benda itu menandakan pengalaman kita atas Kristus di aspek luarnya. Mezbah kurban bakaran tembaga menandakan salib (Kel. 40:29), di sini terutama kita mengalami Kristus sebagai kurban penghapus dosa (Ibr. 13:10, 12; 10:12). Kristus telah membereskan masalah dosa kita; Ia pun telah mendamaikan kita dengan Allah, juga antar sesama kita.
Setelah mezbah, ada bejana pembasuhan tembaga yang menandakan pembasuhan Roh Kudus. Baik mezbah maupun bejana pembasuhan terbuat dari tembaga. Dalam perlambangan, tembaga melambangkan penghakiman kebenaran Allah. Pembasuhan Roh Kudus berdasar pada penghakiman yang dialami Kristus karena kita. Pada bejana pembasuhan tembaga kita mengalami pembasuhan Roh Kudus (Kel. 40:30-32), yang berdasar pada penebusan Kristus (Tit. 3:5).
Sesudah memiliki kedua macam pengalaman di pelataran luar, barulah kita memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kemah. Pertama, kita masuk ke dalam tempat kudus. Perabotan pertama yang kita jumpai ialah meja roti sajian (Kel. 40:22-23), yang menandakan Kristus sebagai suplai hayat kita (Yoh. 6:35, 37).
Setelah meja roti sajian ada kaki pelita (Kel. 40:24-25), di sini kita mengalami Kristus sebagai pancaran terang hayat (Yoh. 1:4; 8:12). Menunjukan terang hayat kita berasal dari kenikmatan kita atas Kristus sebagai suplai hayat. Ketika kita menikmati Kristus sebagai makanan hayat, kita pun memakai terang itu, sebab “hayat itu adalah terang manusia” (Yoh. 1:4). Terang ini bukan berasal dari pengetahuan, melainkan dari hayat yang kita nikmati.
Perabotan terakhir dalam tempat kudus adalah mezbah ukupan emas. Di sini kita mengambil bagian dalam Kristus sebagai ukupan harum yang dipersembahkan kepada Allah, agar kita diperkenan Allah karena Kristus, bukan karena kita sendiri. Itulah sebabnya kita harus berdoa dalam nama Kristus.
Sesudah tempat kudus ada tempat maha kudus. Disini kita mengalami Kristus dengan cara yang paling dalam. Pertama, di tabut hukum (Kel. 40:20-21) kita beroleh bagian dalam Kristus sebagai perwujudan Allah untuk kesaksian Allah (Kol. 2:9; Ibr. 1:3a). Dalam tabut kesaksian kita juga menikmati tiga aspek dari Kristus. Pertama, kita menikmati-Nya sebagai manna yang tersembunyi (Kel. 16:33-34). Manna yang tersembunyi ini ditaruh dalam buli-buli emas, melambangkan pengalaman kita atas Kristus sebagai suplai hayat di batin kita yang terdalam. Untuk menikmati Kristus sebagai suplai kita yang paling dalam, kita perlu mengalahkan semua hambatan yang di luar, menerobos semua rintangan duniawi, daging, dan jiwa, untuk masuk ke dalam tempat maha kudus Allah.
Dalam tabut kesaksian juga ada tongkat yang bertunas, melambangkan pengalaman kita atas Kristus, sebagai diperkenannya kita oleh Allah dalam hayat kebangkitan, untuk kekuasaan dalam ministri yang diamanatkan Allah (Bil. 17:3, 5 , 8, 10). Tongkat Harun yang bertunas melambangkan hayat kebangkitan. Di mana ada hayat kebangkitan, di sana ada kekuasaan.
Dalam tabut kesaksian, Kristus juga kita alami sebagai loh hukum, loh kesaksian, kesepuluh perintah, yaitu sebagai hukum hayat batiniah yang mempersaksikan, menerangi, dan mengatur kita (Ibr. 8:10). Ketika hukum hayat batiniah ini beroperasi, ia pun menginfuskan sifat dan atribut ilahi ke dalam kita, menyerupakan kita dengan gambar Allah agar kita dapat mengekspresikan dan mewakili Dia. Akhirnya, Allah akan tergarap ke dalam manusia, dan manusia akan berbaur dengan Allah. Allah dan manusia akan menjadi satu kesatuan. Inilah gereja hari ini, Yerusalem Baru kelak. Inilah ekonomi ilahi. Berbahagialah kita yang nampak hal ini! Kita benar-benar umat yang istimewa!
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
- KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)