Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
Kebajikan Praktis dan Pengalaman atas Kristus bagi Hidup Gereja

Gereja adalah inti pemandangan perjanjian yang baru. Walaupun istilah gereja tidak terdapat dalam Ibrani 13, tetapi seluruh pasal ini sebenarnya membicarakan hidup gereja (church life). Pengalaman atas Kristus (ayat 8-15) dan sepuluh kebajikan praktis (ayat 1-7, 16-19) yang dibahas di sini, adalah untuk gereja.

Ayat 1 mengatakan, “Peliharalah kasih persaudaraan!” Kasih persaudaraan pastilah ditujukan untuk hidup gereja. Setiap gereja lokal pasti pernah melalui masa-masa “bulan madu”. Setelah bulan madu berlalu, biasanya sering terjadi cekcok. Sebab itu, untuk mempertahankan hidup gereja, kita perlu kasih persaudaraan. Satu Korintus 13:13 mengatakan, “iman, pengharapan, dan kasih”. Kasih merupakan kebajikan yang paling besar, juga menjadi jalan yang lebih utama (1 Kor. 12:31).

Ayat 2 memberitahu kita betapa pentingnya pemberian tumpangan dalam hidup gereja. Melalui pelayanan ini, banyak orang baru dapat dibawa masuk ke persekutuan Tubuh (bd. 1Tim. 3:2; Titus 1:8; 1 Ptr. 4:9).

Dalam ayat 4, penulis menasehati kita supaya kita menghormati pernikahan. Pernikahan merupakan faktor yang amat penting dalam hidup gereja. Sehat tidaknya keadaan gereja, sangat tergantung pada hidup pernikahan.

Ayat 5 mengatakan, “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.” Orang yang tamak akan uang tidak akan dapat masuk ke dalam realitas hidup gereja. Setiap hamba uang adalah Yudas. Orang semacam itu mustahil dapat menempuh hidup gereja. Kita harus selalu puas dengan apa yang kita miliki saat ini, sebab Tuhan pernah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Kita harus merasa puas dengan apa yang kita miliki, dan dalam keadaan apa pun, karena kita menyadari kita memiliki Tuhan, dan dapat bersandar kepada-Nya.

Dalam hidup gereja ada para pelayan firman Allah (ay. 7). Mereka harus mempunyai suatu cara hidup yang memberikan teladan iman untuk diteladani oleh anggota-anggota gereja, para penerima firman Allah. Dengan demikian, anggota-anggota gereja tidak hanya akan menerima firman yang disuplaikan oleh para pelayan firman, tetapi juga akan meneladani iman mereka yang terekspresi dalam cara hidup mereka, khususnya dalam hal bagaimana mereka bersandar kepada Tuhan dalam setiap kebutuhan mereka.

Ayat 16 menyinggung tentang perlunya kita berbuat baik menurut ekonomi Allah. Perbuatan baik demikian adalah kurban yang diperkenan-Nya, yang berasal dari operasi hukum hayat dalam batin kita (Ef. 2:10; Flp. 2:13). Tidaklah tepat jika di dalam gereja ada orang beriman yang miskin yang tidak dirawat dan dilayani dengan baik. Memberi bantuan juga merupakan suatu kurban yang diperkenan Allah (ay. 16).

Ayat 17 mengatakan supaya kita menaati pemimpin-pemimpin kita dan tunduk kepada mereka. Terakhir, kita perlu berdoa bagi para rasul demi kemajuan ministry (ay. 18-19).

Ayat 8-15 merupakan sisipan yang menyajikan berbagai aspek pengalaman atas Kristus bagi hidup gereja. Ayat 8 berkata: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Kristus adalah firman yang diberitakan dan diajarkan oleh para pelayan firman, juga adalah kehidupan yang mereka tempuh, dan Penyempurna iman mereka.

Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban karena dosa-dosa kita di mezbah salib (ay. 10; 10:12) dan telah merampungkan penebusan yang sempurna bagi kita, agar kita dapat dibawa ke dalam kenikmatan atas anugerah Allah dalam Dia di bawah perjanjian yang baru.

Kalau kita mau menjadi orang Kristen sejati, kita harus mengalami Kristus, namun bukan dengan mengikuti ritual agama, melainkan melalui pergi ke luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya, yakni mengikuti Dia di jalan pengudusan salib. Kita perlu mengalami Kristus pada aspek yang khusus ini. Bila kita ingin mengalami-Nya dalam aspek ini, kita harus masuk “ke belakang tirai”, yakni masuk ke tempat maha kudus, menikmati-Nya sebagai Pengudus surgawi kita dalam imamat-Nya yang surgawi (10:19-20; 6:19-20). Ayat 14 mengatakan, “Sebab di sini kita tidak mempunyai kota yang tetap; kita mencari kota yang akan datang” yakni kota Allah yang kudus, Yerusalem Baru (Why. 21:2, 10).

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru