Home
Aktifitas
Arus Hayat
Arus Hayat Radio
Hubungi Kami
Artikel Terbaru
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)
KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (1)

Dalam Yohanes 11:1-4, kita melihat orang yang mati dan keperluannya. Lazarus tidak hanya sakit, bahkan telah mati (Yoh. 11:14). Jadi, ia tidak memerlukan penyembuhan, melainkan kebangkitan. Dalam keselamatan Tuhan, Ia tidak hanya menyembuhkan penyakit, tetapi juga memberikan hayat kepada orang yang mati. Karena itu, Ia tetap tinggal selama dua hari sampai si sakit meninggal (11:6).

Sebelum Dia datang, suatu hal telah terjadi di rumah ini: Lazarus sakit keras dan saudari-saudarinya mengirim kabar kepada Tuhan, yang berarti mereka berdoa kepada Tuhan (11:3). Tidak ada yang salah dengan doa. Jika Anda dalam kesulitan, Anda harus mengirim kabar kepada Tuhan. Kapan saja Anda boleh memberi tahu Dia, Anda boleh memberitahukan situasi apa pun kepada-Nya. Namun, apa yang akan Dia lakukan, itu terserah kepada-Nya.

Yohanes 11 menyajikan suatu tujuan yang sangat khusus: menunjukkan kepada kita bahwa selain penentangan dari agama, opini manusia juga merupakan penghalang paling besar kepada hayat. Tetapi Tuhan tidak pernah bekerja berdasarkan opini siapa pun, Dia selalu bekerja menurut kemauan-Nya sendiri. Mereka mengira Tuhan segera datang, tetapi Tuhan sengaja tinggal lagi selama dua hari.

Setelah berselang dua hari, tiba-tiba Tuhan menyatakan keinginan-Nya untuk melihat Lazarus. Katanya, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya” (11:11). Murid-murid-Nya segera berkata kepada-Nya, “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh” (11:12). Di sini kita nampak opini murid-murid-Nya. Mereka memberi tahu Tuhan bahwa berbahaya jika Tuhan pergi, karena orang-orang Yahudi berusaha melempari Dia dengan batu (11:8). Inilah opini manusia yang selalu bertentangan dengan kehendak Tuhan.

Dalam Yohanes 11:20-24 Marta membuka mulut serta mengeluarkan opini yang lain. Marta menanggapi perkataan Tuhan dengan menunda kebangkitan sekarang menjadi kebangkitan pada akhir zaman. Jawaban Marta dalam Yohanes 11:27 bukan yang ditanyakan Tuhan. Marta tidak mengerti akan apa yang dikatakan Tuhan. Pengetahuannya yang usang yang telah menduduki dirinya, menghalangi dia untuk mengerti perkataan Tuhan yang baru. Pengetahuan usang manusia, opini usang, semuanya merupakan selubung bagi manusia untuk mengetahui wahyu Tuhan. Setelah Marta menyatakan bahwa ia percaya Tuhan adalah Kristus, Anak Allah, ia pergi dan memanggil saudara perempuannya, Maria. Marta berkata, “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.” Namun, kita tidak dapat menemukan satu kata pun yang menunjukkan bahwa Tuhan telah memanggil Maria. Itu adalah pendapat Marta, perkiraan opininya sendiri. Sekali lagi kita nampak dalam diri Marta, satu orang yang penuh dengan opini pribadi.

Maria datang kepada Tuhan sesuai dengan perkataan Marta. Ia mengulangi apa yang dikatakan Marta kepada Tuhan, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (11:32). Ini juga opini, suatu penyesalan terhadap Tuhan. Mereka tidak mengerti bahwa asal ada Tuhan, semuanya akan beres. Kemudian Tuhan bertanya kepada mereka di mana Lazarus dibaringkan. Kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” (11:34). Ketika dalam gereja timbul masalah, jangan terlalu banyak bicara; katakan dengan sederhana, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Pada saat inilah, Tuhan menangis karena bersimpati kepada dukacita mereka atas kematian Lazarus.

Dalam 11:36-38, kita nampak opini orang-orang Yahudi. Mereka mengira Tuhan menangis (11:35) karena kasih-Nya kepada Lazarus. Ada beberapa orang berkata, mengapa Tuhan tidak dapat berbuat sesuatu agar Lazarus tidak mati. Opini-opini ini ditambah lagi dengan ketidaktahuan orang Yahudi akan kesanggupan Tuhan untuk membangkitkan Lazarus dari kematian, itulah yang menyebabkan Tuhan sekali lagi sangat sedih. Ketika Tuhan tiba di depan kubur itu, Dia menyuruh orang-orang mengangkat batu itu. Sekali lagi Marta beropini, menghalangi Tuhan. Katanya, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati” (ayat 39). Marta merasa tidak ada gunanya mengangkat batu itu. Dalam pasal ini tidak ada perkara agama, tetapi terlalu banyak opini menghalangi Tuhan.  Semua opini berasal dari pikiran manusia, karena itu, opini adalah milik pohon pengetahuan, berlawanan dengan hayat. Bila kita mempertahankan opini kita, kita tidak dapat menikmati Tuhan sebagai hayat kebangkitan.

Tuhan sebagai kebangkitan memberi hayat kepada orang yang mati. Ia adalah kebangkitan dan hidup. Dalam kebangkitan, hayat ini diberikan kepada orang yang mati untuk mengangkat mereka dari kematian. Inilah kebangkitan hayat. Tuhan mempunyai hayat kebangkitan, kuasa kebangkitan, tetapi semuanya itu memerlukan kerja sama kita, memerlukan ketaatan kita. Ketaatan adalah pelepasan (penyingkiran) opini kita. Anda harus melepaskan opini Anda dan membiarkan Tuhan berbicara. Perlu menjadi orang yang taat akan perkataan-Nya, bekerja sama, dan berkoordinasi dengan kuasa kebangkitan.

Membangkitkan orang yang mati sesungguhnya adalah mengubah dari kematian kepada hayat. Makna ini sama dengan yang dinyatakan dalam mengubah air menjadi anggur. Opini Maria ibu Tuhan waktu itu menghalangi Tuhan untuk mengubah air menjadi anggur. Kali ini, opini Marta dalam peristiwa ini menghalangi kuasa kebangkitan Tuhan. Ketika opini Maria tertaklukkan, kekuatan pengubahan terekspresikan. Ketika opini Marta tertaklukkan, kuasa kebangkitan Tuhan pun menang.

Sebarkan ke:
< Back
Artikel Terbaru