Intisari Pelajaran Hayat 1 Yohanes, Berita 17 & 18
Pembacaan Alkitab : 1 Yoh. 2:3-11
Di dalam berita ini kita akan melihat 2:7-11, bagian terakhir Surat I Yohanes yang berkenaan dengan syarat-syarat persekutuan ilahi. "Perintah lama" dalam ayat 7 mengacu pada perintah yang diberikan oleh Tuhan di dalam Yohanes 13:34, "Satu perintah baru Aku berikan kepadamu, agar kamu saling mengasihi, ..." Perintah ini adalah firman yang telah didengar dan dimiliki dari mulanya oleh kaum imani. Perintah Tuhan adalah firmanNya yang menyampaikan suplai hayat. Di dalam Yohanes 6:63 Tuhan Yesus berkata, "Perkataan-perkataan yang telah Aku katakan kepada-mu adalah roh dan hayat." Apapun yang Tuhan katakan adalah satu firman yang menyuplai kita dengan hayat dan roh. Di dalam ayat 8 Yohanes selanjutnya mengatakan bahwa perintah tentang kasih persaudaraan adalah lama dan baru; lama, karena kaum beriman telah memilikinya sejak permulaan kehidupan kristiani mereka; baru, karena di dalam kehidupan kristiani mereka perintah ini berulang-ulang bersinar dengan terang yang baru dan memancar dengan penerangan baru dan kuasa yang segar.
Dalam ayat 9-11 Yohanes menunjukkan Terang adalah ekspresi dari esensi Allah dan sumber kebenaran. Kasih ilahi berhubungan dengan terang ilahi. Kasih ilahi adalah berlawanan dengan kebencian setani, kegelapan setani. Membenci seorang saudara di dalam Tuhan adalah satu tanda dari seseorang yang di dalam kegelapan (ay.11). Demikian juga, mengasihi seorang saudara adalah satu tanda dari tinggal di dalam terang (ay.10).
Di dalam 1:5-2:11 kita menyajikan syarat-syarat persekutuan ilahi. Dua syarat persekutuan ilahi meliputi dosa di pihak negatif dan kasih di pihak positif. Dosa perlu ditanggulangi melalui kita mengaku dosa. Untuk mengaku dosa kita perlu menyadari bahwa kita masih mempunyai dosa yang berhuni di dalam daging kita dan yang selalu memungkinkan kita berbuat dosa. Kasih perlu disempurnakan melalui mengenal Allah di dalam pengalaman dan menuruti firman-Nya. Jika kita menanggulangi dosa dan melatih diri untuk mengasihi Allah dan saudara, kita akan memenuhi syarat-syarat menjaga diri di dalam persekutuan ilahi.
Dalam ayat 9 -11 dari pasal 2 Yohanes mengatakan bahwa seseorang yang membenci saudaranya adalah di dalam kegelapan dan berjalan di dalam kegelapan. Dalam ayat 10 dia mengatakan, "Barangsiapa yang mengasihi saudaranya tinggal di dalam terang, ..." Di da-lam ayat-ayat ini Yohanes menekankan mengasihi saudara-saudara. Beban saya dalam berita ini adalah melihat mengapa Yohanes menyatakan bahwa syarat terakhir untuk memelihara persekutuan ilahi adalah mengasihi saudara.
Agar dapat mengerti mengapa mengasihi saudara adalah syarat atau tuntutan terakhir dari persekutuan ilahi, kita perlu mengerti apakah tujuan persekutuan ilahi. Di dalam persekutuan ini kita menikmati kekayaan-kekayaan hayat ilahi, tetapi untuk apakah tujuan kita menikmati kekayaan-kekayaan di dalam persekutuan ini? Menikmati kekayaan-kekayaan hayat ilahi di dalam persekutuan ilahi adalah untuk hidup gereja. Di dalam 1:3, kata ganti "kami" mengacu pada rasul-rasul. Karena persekutuan yang diuraikan dalam 1:3 adalah bagian pertama dari para rasul di dalam menikmati Bapa dan Putra melalui Roh (II Kor.13:14), ia disebut persekutuan para rasul (Kis.2:42). Karena para rasul mewakili gereja dan karena persekutuan hayat ilahi disebut persekutuan para rasul, kita boleh mengatakan bahwa persekutuan ini adalah untuk hidup gereja.
Karena persekutuan ilahi adalah bagi hidup gereja, kita tidak hanya perlu mengakui dosa-dosa kita, tetapi kita juga perlu mengasihi saudara-saudara. Alasannya adalah hidup gereja adalah satu kehidupan yang korporat. Jika kita kehilangan kasih persaudaraan, apakah jadinya dengan kehidupan gereja? Jawabannya adalah kehidupan gereja akan lenyap. Sebenarnya, kasih persaudaraan adalah kehidupan gereja.
Kita sendiri tidak dapat menghasilkan satu kasih yang adalah syarat dan hasil dari persekutuan ilahi. Jalan satu-satunya bagi kita untuk mempunyai satu kasih semacam ini adalah mengenal Tuhan secara pengalaman dan berkesinambungan.
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (14)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (13)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (12)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (11)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (10)
- Perkembangbiakan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria melalui Ministri Sekelompok Sekerja Petrus (9)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (4)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (3)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (2)
- PENYALURAN ALLAH TRITUNGGAL UNTUK MENGHASILKAN TEMPAT TINGGAL-NYA (1)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (2)
- Pembasuhan Hayat dalam Kasih untuk Hayat dalam Kasih untuk Mempertahankan Persekutuan (1)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (2)
- Hasil dan Perkembangbiakan Hayat (1)
- KEPERLUAN ORANG YANG MATI — KEBANGKITAN HAYAT (2)